Kontraksi palsu atau Braxton Hicks adalah sensasi mengencang pada perut yang sering dialami ibu hamil di trimester ketiga. Sensasi ini bisa terasa seperti kram menstruasi atau perut yang mengeras. Namun tidak akan terjadi persalinan.

Menjelang persalinan, ibu hamil akan merasakan berbagai perubahan pada tubuhnya, salah satunya adalah kontraksi. Kontraksi merupakan rasa kencang dan keras pada perut yang menandakan bahwa tubuh sedang bersiap untuk melahirkan.

Namun, tidak semua kontraksi menandakan persalinan akan segera terjadi. Ada kalanya ibu hamil merasakan kontraksi palsu.

Ciri-ciri Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu sering kali membuat ibu hamil bingung karena mirip dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya. Berikut ciri-ciri kontraksi palsu yang perlu dipahami:

1. Pola Kontraksi Tidak Teratur

Kontraksi palsu umumnya tidak memiliki pola yang teratur. Kontraksinya bisa datang dan pergi secara acak, dan intervalnya tidak semakin pendek seiring waktu.

Berbeda dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya, yang memiliki pola yang semakin teratur dan intensitasnya semakin meningkat.

2. Rasa Tidak Nyaman di Area Perut

Kontraksi palsu umumnya terasa seperti rasa tidak nyaman atau kram di area perut. Rasa ini tidak sekuat dan seintens kontraksi persalinan yang sebenarnya.  Kontraksi palsu juga tidak selalu terasa di seluruh perut, dan bisa hanya terlokalisasi di satu area.

3. Tidak Diikuti Pecahnya Air Ketuban

Kontraksi palsu tidak akan menyebabkan air ketuban pecah. Air ketuban pecah merupakan salah satu tanda persalinan yang paling jelas. Jika Bunda merasakan kontraksi dan disertai dengan keluarnya air ketuban, segera hubungi dokter atau bidan.

4. Tidak Disertai Bercak Darah

Kontraksi palsu umumnya tidak disertai dengan bercak darah. Jika Bunda merasakan kontraksi dan disertai dengan bercak darah, segera hubungi dokter atau bidan. Bercak darah bisa menjadi tanda komplikasi kehamilan, seperti plasenta previa atau abruptio plasenta.

5. Intensitas Kontraksi Tidak Meningkat

Kontraksi palsu umumnya tidak meningkatkan intensitasnya seiring waktu. Kontraksinya mungkin terasa kuat di awal, namun kemudian akan mereda dan hilang. Berbeda dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya, yang intensitasnya akan semakin meningkat seiring waktu.

6. Kontraksi Menghilang Saat Mengubah Posisi

Kontraksi palsu sering kali hilang saat ibu hamil mengubah posisi. Berjalan-jalan, duduk, atau berbaring dapat membantu meredakan kontraksi palsu. Sedangkan, kontraksi persalinan yang sebenarnya tidak akan hilang dengan mengubah posisi.

Tips Mengatasi Kontraksi Palsu

Berikut tips yang bisa Bunda lakukan bila merasakan kontraksi palsu:

1. Tetap Tenang dan Lakukan Aktivitas Menenangkan

  • Tarik napas dalam-dalam: Teknik pernapasan yang terkontrol membantu meredakan ketegangan dan rasa tidak nyaman akibat kontraksi.
  • Berubah posisi: Cobalah duduk, berbaring, atau berjalan-jalan untuk menemukan posisi yang paling nyaman.
  • Lakukan relaksasi: Pijat lembut perut, dengarkan musik yang menenangkan, atau meditasi untuk membantu tubuh dan pikiran rileks.
  • Visualisasikan proses persalinan yang positif: Bayangkan momen bahagia saat bertemu dengan buah hati.

2. Minum Air Putih yang Cukup

Dehidrasi dapat memperkuat intensitas kontraksi palsu. Pastikan Bunda minum air putih minimal 8 gelas sehari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

3. Konsumsi Makanan Ringan

Makan camilan sehat seperti biskuit atau buah-buahan dapat membantu tubuh mendapatkan energi dan mengurangi rasa lapar yang dapat memperparah kontraksi palsu.

4. Berkomunikasi dengan Tenaga Medis

Jika Bunda merasa ragu atau khawatir, segera hubungi bidan atau dokter. Tenaga medis dapat memberikan saran dan membantu membedakan kontraksi palsu dan kontraksi persalinan.