Banyak bunda yang merasa bingung, kenapa bayi yang minum ASI jarang BAB? Bayi yang sedang ASI eksklusif, kerap jarang terlihat BAB. Hal tersebut terkadang menimbulkan kekhawatiran pada bunda. Bila hal tersebut terjadi pada bayi anda, sebaiknya bunda tidak panik terlebih dulu.

Buang air besar (BAB) menjadi salah satu indikator kesehatan pada bayi. Sehingga penting untuk bunda memastikan kalau anak rutin BAB. Serta penting juga memperhatikan adanya perubahan warna atua tekstur pada feses anak.

Lalu jika bayi ASI apakah normal kalau jarang BAB? Berikut ini penjelasannya untuk anda. Langsung saja simak ulasan artikel di bawah ini.

Kenapa Bayi Yang Minum ASI Jarang BAB?

Bayi yang ASI eksklusif memang biasanya jarang BAB. Tetapi bunda tidak perlu panik ya, karena hal tersebut adalah hal yang normal. Ini dikarenakan komposisi ASI dimanfaatkan seluruhnya oleh bayi, untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Sehingga sisa yang bayi keluarkan dari tubuhnya melalui BAB cenderung sedikit. Sebenarnya tidak ada patokan khusus normalnya bayi BAB. Umumnya bayi baru lahir akan diberi ASI eksklusif dan akan BAB sebanyak 6-10 kali di minggu pertama usianya.

Saat bayi mulai memasuki usia 3-6 minggu, bayi hanya akan BAB setiap beberapa hari sekali saja. Bahkan ada yang tidak BAB kurang lebih 1 minggu lamanya.

Lain halnya ketika bayi diberikan susu formula. Umumnya bayi yang minum susu formula akan lebih sering BAB. Umumnya sebanyak 2-4 kali dalam sehari hingga usianya mencapai 4 minggu. Setelah itu bayi akan BAB setiap hari atau hanya dua kali dalam sehari.

Batas Waktu Normal Bayi ASI Tidak BAB

Setelah usia si kecil beberapa minggu, jadwal buang air besar pada bayi akan menjadi lebih sering. Umumnya sekitar tiga atau empat kali dalam sehari. Setelah usia si kecil lebih dari 6 minggu, maka dirinya kan lebih sedikit lagi. Kemungkinan hanya sekali dalam seminggu.

Ketika bayi memasuki usia 6-8 minggu, frekuensi kotoran cenderung melambat. Biasanya tidak menjadi masalah apabila bayi hanya buang air besar satu atau dua kali selama seminggu.

Meski begitu, perlu diperhatikan suasana hati bayi ketiak sudah lama tidak BAB. Apakah mereka ceria seperti biasanya atau apa mereka lebih rewel atau tidak nyaman. Terutama setelah menyusu ASI.

Apabila bunda merasa khawatir akan frekuensi buang air besar pada bayi bunda. Atau ketika bayi tidak buang air besar selama seminggu penuh atau lebih, sebaiknya menghubungi dokter. Supaya dokter dapat mengevaluasi si kecil dan memeriksa apakah ada alergi protein susu.

Namun, bunda bisa coba untuk merendam bayi pada air hangat, memijat pelan perutnya atau memberi mereka beberapa ons air atau jus. Hal ini untuk membantu melonggarkan tinja dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan.

Sekarang bunda sudah tahu kenapa bayi yang minum ASI jarang BAB? Hal ini karena penyerapan nutrisi mereka sangat baik ya bun. Sehingga tidak perlu khawatir lagi. Namun, jika bayi sudah lebih seminggu tidak juga BAB, bisa coba konsultasikan langsung ke dokter ya!