Apakah ada dampak hipertensi pada ibu hamil dan janin? Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah kondisi yang umum menyerang ibu hamil. Kondisi ini jika dibiarkan dapat menyebabkan masalah untuk hamil serta janin.

Namun ibu hamil hendaknya tidak perlu terlalu khawatir atau cemas. Sebab tekanan darah tinggi ini bisa diobati dan dicegah. Yuk, bunda cari tahu lebih detail apa saja fakta dan dampak hipertensi pada ibu hamil.

Dampak Hipertensi Pada Ibu Hamil Dan Janin

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol selama kehamilan, dapa menyebabkan beberapa gangguan perkembangan pada janin. Komplikasi pada janin akan semakin parah jika ibu memiliki tekanan darah tinggi.

Terutama jika ibu memilikinya dalam periode waktu yang lama. Salah satu dampak yang paling berbahaya adalah keguguran pada trimester awal. Selain itu juga dapat menyebabkan kematian janin secara mendadak.

Jika kehamilan tetap berlanjut, maka perkembangan dan pertumbuhan janin, kemungkinan besar akan menjadi terhambat, bahkan gagal. Pada kondisi ini kemudian dapat berefek pada gangguan kognitif anak yang lahir.

Jadi, dampak hipertensi pada ibu hamil dan janin yang ditimbulkan itu sangat tinggi sekali risikonya. Untuk itu sebelum melakukan program kehamilan, ada baiknya untuk melakukan kontrol tekanan darah terlebih dahulu.

Dengan begitu sejak awal sudah terdeteksi ada kondisi hipertensi atau tidak. Ibu juga bisa mendapatkan perawatan sebelum, selama dan setelah kehamilan. Ini membuat ibu dapat terhindar dari berbagai risiko yang ada.

4 Jenis Hipertensi Yang Umum Terjadi Pada Ibu Hamil

Umumnya ada empat jenis kategori hipertensi yang sering dialami oleh ibu hamil. Apa saja itu?

  • Hipertensi kronis, hipertensi ini sudah ada sejak sebelum ibu hamil atau baru terdiagnosis sebelum kehamilan pada usia 20 minggu.
  • Preeklampsia-ekslampsia, ini adalah sebuah komplikasi kehamilan yang dapat terjadi saat kehamilan memasuki usia 24 minggu ke atas.
  • Hipertensi kronis dengan superimposed preeclansia, ini merupakan sebuah kondisi ketika seorang ibu hamil yang memiliki riwayat hipertensi kronis sebelumnya yang juga mengalami preeklampsia.
  • Hipertensi gestasional atau hipertensi yang terjadinya hanya selama masa kehamilan, sehingga usai melahirkan tekanan darah akan kembali turun.

Cara Mencegah Hipertensi Pada Ibu Hamil

Seperti penderita hipertensi pada umumnya, ibu hamil juga diperbolehkan untuk konsumsi obat-obatan penurun tekanan dara. Namun kondisi obat-obatan tersebut harus sesuai dengan resep dokter.

Selain itu juga ibu hamil perlu merubah pola hidup dan pola makan, dengan cara menjaga berat badan ideal. Ibu hamil harus tetap aktif bergerak dan berolahraga. Untuk menyesuaikan kenaikan berat badan saat hamil dengan indeks massa tubuh anda sebelum hamil.

Sekarang sudah tahu apa saja dampak hipertensi pada ibu hamil dan janin. Dampak yang ditimbulkan sangatlah berisiko tinggi. Sebaiknya jika ibu memang memiliki riwayat hipertensi, sebelum hamil diobati terlebih dahulu.