Apa obat darah tinggi yang aman untuk ibu hamil? Darah tinggi merupakan salah satu kondisi yang perlu untuk segera diatasi ketika hamil. 

Sebab jika kondisi tersebut terus dibiarkan, maka dapat membahayakan ibu serta janin. Hipertensi ini dapat menjadi pertanda kondisi ibu hamil yang lebih serius seperti preeklamsia.

Akan tetapi ibu hamil perlu berhati-hati dalam memilih obat untuk mengobati hipertensi. Sebab tak semua obat aman untuk ibu hamil konsumsi, perlu dicek lebih teliti apakah kandungan obatnya aman untuk ibu hamil.

Ada beberapa obat yang bisa ibu cari di apotek untuk meredakan darah tinggi. Langsung saja simak di bawah ini daftar obat yang aman dikonsumsi.

Pilihan Obat Darah Tinggi Yang Aman Untuk Ibu Hamil

Ibu hamil dapat dikatakan mengalami hipertensi ini ketika tekanan darahnya telah mencapai 140/90 mmHg. Risiko ibu hamil yang mengalami darah tinggi ini cukup besar, seperti preeklamsia.

Untuk dapat menurunkan, lebih baik minum obat. Akan tetapi tidak oleh sembarangan. Berikut jenis obat untuk obati darah tinggi yang aman untuk ibu hamil konsumsi. 

1. Klonidin

obat darah tinggi yang aman untuk ibu hamil
ilustrasi wanita hamil konsumsi obat klonidin (foto: Freepik)

Klonidin ini umumnya digunakan untuk dapat mengatasi nyeri kronis akibat kanker. Cara kerja dari obat ini adalah melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar.

Untuk dosis awal klonidin ini biasa diresepkan sebanyak 50-100 mikrogram sebanyak 3 kali sehari. Dosisi ini dapat ditingkatkan sampai jumlah maksimal 2.400 mcg per hari.

namun sebaiknya tidak diminum pada trimester 3, karena dapat menyebabkan gula darah rendah pada bayi. Sementara itu, efek samping yang dirasakan ibu hamil adalah sembelit, mengantuk hingga penurunan nafsu makan.

2. Metildopa

Umumnya dokter akan meresepkan metildopa ini setelah ibu melewati trimester pertama. Metildopa ini dapat menurunkan darah tinggi pada ibu hamil.

Cara kerja obat ini akan menurunkan hipertensi ibu hamil dengan cara merelaksasi pembuluh darah. Sehingga pembuluh darah dapat mengalir lebih mudah ke seluruh tubuh.

Metildopa ini bukan termasuk obat yang membahayakan janin. Namun efek sampingnya dapat menimbulkan rasa kantuk serta lelah pada ibu hamil.

3. Labetalol 

obat darah tinggi yang aman untuk ibu hamil
ilustrasi wanita hamil minum obat penurun darah tinggi (foto: Freepik)

Labetalol salah satu obat darah tinggi yang aman untuk ibu hamil. Termasuk ke dalam jenis obat beta blocker.

Labetalol ini akan membantu mengatasi darah tinggi pada ibu hamil. Cara mengatasinya dengan cara memperlambat detak jantung sehingga jantung akan lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh.

Sebagai dosis awal bisa digunakan sebanyak 100 mg sebanyak dua kali sehari. Dosis ini mungkin dapat ditingkatkan hingga batas maksimalnya yaitu 2.400 mg per hari.

Sebaiknya tidak konsumsi obat ini ketika kehamilan memasuki akhir masa kehamilan. Sebab dapat menyebabkan risiko bayi lahir dengan kadar gula darah rendah.

4. Atenolol

Atenolol ini dapat mengatasi hipertensi dengan cara memperlambat detak jantung dan kekuatannya dalam memompa darah. Dengan begitu tekanan darah akan semakin menurun.

Dosis awal untuk atenolol ini dapat 50 mg. Setelah itu dosis obat ini dapat ditingkatkan hingga tekanan darah berada di bawah 140/90 mmHg.

Efek samping yang bisa dirasakan oleh ibu hamil ini dapat menimbulkan rasa gugup, lelah dan juga gangguan tidur. 

5. Nifedipine

Nifedipine ini dapat mengatasi darah tinggi pada ibu hamil. Dengan cara menghambat aliran kalsium yang masuk ke dalam sel pembuluh darah serta jantung.

Selain itu juga dapat digunakan untuk mencegah kelahiran prematur sebelum usia 37 minggu. Dosis awal 30 mg. Dengan efek samping berupa pusing, sembelit dan mual.

6. Magnesium Sulfat

obat darah tinggi yang aman untuk ibu hamil
ilustrasi ibu hamil menyuntikkan magnesium sulfat untuk atasi darah tinggi (foto: Freepik)

Magnesium Sulfat ini biasanya digunakan untuk pengobatan hipertensi yang sudah parah. Terhadap ibu hamil dengan kondisi eklampsia (kondisi lanjutan preeklamsia).

Obat ini dapat bekerja dengan cara mempengaruhi sinyal saraf ke otot. Hal ini dapat mencegah kejang yang sering dialami oleh ibu hamil yang menderita eklampsia.

Magnesium sulfat ini umumnya diberikan dalam bentuk cairan suntikan atau infus. Beberapa ibu hamil mengeluhkan efek sampingnya adalah sakit perut dan keringat berlebihan.

Itulah tadi beberapa pilihan obat darah tinggi yang aman untuk ibu hamil. Sebaiknya tetap konsumsi sesuai dengan anjuran dokter. Untuk tahu seberapa banyak dosis yang tepat untuk ibu hamil.