Apakah penderita tekanan darah tinggi boleh hamil? Setiap wanita tentu sangat mendambakan kehamilan. Tidak sedikit pasangan yang sangat berusaha sekali untuk memiliki momongan.

Namun ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang sulit untuk mempunyai momongan. Ada juga yang sehat namun bermasalah dengan kesuburannya.

Ada juga yang karena menderita hipertensi. Kondisi seperti tekanan darah tinggi ini memang membuat kehamilan pada ibu hamil sangat berisiko tinggi sekali.

Hipertensi sendiri bisa menyebabkan aliran darah ke plasenta berkurang, plasenta terlepas dari dinding rahim, pertumbuhan janin terhambat serta beberapa risiko lainnya. Lantas bolehkan penderita hipertensi itu hamil?

Apakah Penderita Tekanan Darah Tinggi Boleh Hamil

Tekanan darah tinggi ini adalah penyakit yang bisa membuat ibu mengalami kandungan berisiko tinggi. Sehingga membuat ibu merasa bingung apakah jika dirinya hamil diperbolehkan atau tidak.

Ada yang berkata kalau penderita darah tinggi sebaiknya tidak hamil. Karena akan sangat berbahaya untuk janin dan juga ibu hamil. Lantas benarkah wanita penderita hipertensi sebaiknya tidak hamil?

Lantas apakah penderita tekanan darah tinggi boleh hamil atau tidak. Wanita dengan penderita hipertensi masih diperbolehkan untuk menjalani program hamil.

Akan tetapi perlu menjalani beberapa syarat agar kehamilannya dapat lancar. Serta dapat meminimalisir komplikasi penyakit, baik kepada ibu hamil maupun bayi dalam kandungan. Selagi tensi yang dimilikinya dapat terkontrol dan stabil, maka hal tersebut tidaklah berbahaya.

Seseorang dapat dikatakan hipertensi itu apabila tekanan darahnya lebih di atas angka ideal, yakni 120/80 mm Hg. Pada kondisi hipertensi yang terus menerus terjadi ini dapat menyebabkan risiko gumpalan darah mengeras pada otak.

Bahkan hipertensi yang diabaikan dapat membuat aliran darah menuju otak menjadi terhambat. Sehingga hal tersebut dapat memicu terjadinya stroke.

Apabila seorang wanita hendak berencana hamil, sebaiknya komunikasikan terlebih dahulu dengan dokter. Sehingga tidak diberikan obat yang dapat membuat kecacatan pada bayi.

Namun jika kondisi hipertensi dibiarkan saja pada ibu hamil, maka akan berdampak pada ibu dan janin. sehingga akan ada kemungkinan yang buruk ketika proses kehamilan maupun persalinan.

Komplikasi itu bisa membuat bayi tidak tumbuh baik. Berat badan akan menjadi rendah dan berisiko keguguran.

Tips Mengatasi Hipertensi Saat Hamil

Ketika wanita dengan riwayat darah tinggi, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Hal ini supaya dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap. Guna memastikan kondisi sehingga dapat mempersiapkan kehamilan dengan matang.

Dokter juga akan memberikan obat hipertensi yang dapat dikonsumsi ibu hamil. Sehingga tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Jangan lupa juga untuk lakukan kontrol kehamilan setiap bulan atau sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh ibu hamil:

  • lakukan kontrol kehamilan secara rutin
  • Istirahatlah yang cukup
  • Olahraga yang teratur serta konsultasikan olahraga yang tepat untuk ibu hamil
  • Hindari makanan yang terlalu asin atau mengandung bayak garam
  • Hindari asap rokok serta alkohol
  • Hindari konsumsi obat-obatan herbal selama kehamilan
  • Jaga peningkatan berat badan selama hamil agar tetap dalam batas normal

Jadi, apakah penderita tekanan darah tinggi boleh hamil atau tidak? Jawabannya boleh. Asalkan dilakukan beberapa pengobatan juga pada hipertensinya, untuk menghindari risiko selama kehamilan.