Obesitas pada anak adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia, Menurut World Health Organization (WHO), obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan pada tubuh sehingga berpotensi mengganggu kesehatan. Obesitas pada anak dapat meningkatkan risiko untuk berbagai macam penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi obesitas pada anak.

Mengapa Obesitas pada Anak Harus Diatasi

Obesitas pada anak dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius di masa depan. Anak yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Selain itu, obesitas juga dapat mempengaruhi kesehatan mental anak, seperti menurunkan rasa percaya diri dan meningkatkan risiko depresi.

Ciri-ciri Anak Obesitas

ciri-ciri anak obesitas
Ilustrasi ciri-ciri anak obesitas Foto : Canva

Mengenali ciri-ciri obesitas pada anak adalah hal penting yang harus dilakukan orangtua untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan yang lebih serius pada anak di kemudian hari. Berikut adalah beberapa tanda-tanda obesitas pada anak yang perlu diwaspadai:

1. Berat Badan yang Berlebihan

Anak yang terlihat lebih gemuk dibandingkan dengan anak lain seusianya, bisa jadi merupakan tanda obesitas. Untuk memastikannya, dapat menggunakan grafik pertumbuhan anak sebagai acuan, atau berkonsultasi dengan dokter anak.

2. Peningkatan Lemak di Perut dan Paha

Obesitas pada anak dapat ditandai dengan peningkatan lemak pada perut dan paha. Hal ini dapat membuat kulit terlihat lebih berlipat-lipat dan mengganggu kenyamanan si kecil.

3. Kulit Tampak Lebih Gelap di Area Tertentu

Kulit yang tampak lebih gelap di area tertentu, terutama di sekitar leher, bisa jadi merupakan tanda-tanda resistensi insulin pada anak yang dapat berdampak pada terjadinya diabetes.

4. Napas Pendek saat Berolahraga

Anak yang mengalami obesitas cenderung mudah mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan beban pada jantung dan paru-paru yang dapat mengganggu proses pernapasan.

5. Gangguan Pernapasan saat Tidur

Anak yang mengalami obesitas juga rentan mengalami gangguan pernapasan saat tidur, seperti sleep apnea. Hal ini disebabkan oleh peningkatan lemak pada saluran napas yang menghambat aliran udara.

Cara Mengatasi Obesitas Pada Anak

cara mengatasi obesitas pada anak
Ilustrasi Mengatasi Anak Obesitas Foto : Canva

Cara mengatasi obesitas pada anak mengacu kepada pilar pencegahan obesitas, yaitu perubahan pola hidup dan peningkatan aktivitas fisik. Selain itu ada beberapa faktor lain untuk mengatasi obesitas pada anak, Berikut diantaranya:

1. Mengubah Pola Makan

Memberikan pola makan yang sehat dan seimbang merupakan salah satu cara mengatasi obesitas pada anak yang sangat penting. Mams dapat membantu anak untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, serta meningkatkan konsumsi makanan yang kaya serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, pastikan anak mendapatkan sarapan yang sehat dan tidak melewatkan waktu makan.

2. Aktifitas Fisik yang Teratur

Aktivitas fisik adalah cara efektif untuk membantu anak mengatasi obesitas. Anak harus menghabiskan minimal 60 menit per hari untuk bergerak atau melakukan olahraga yang diinginkan. Mams dapat mengajak anak berjalan-jalan atau bersepeda, atau mendaftarkan anak ke klub olahraga atau pusat kebugaran.

3. Mengurangi Waktu Menonton TV dan Bermain Video Game

Anak yang terlalu sering menonton TV dan bermain video game cenderung kurang bergerak dan lebih banyak duduk. Ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Orang tua dapat mengurangi waktu menonton TV dan bermain video game, serta mengalihkan perhatian anak dengan aktivitas yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku atau bermain di luar rumah.

4. Menghindari Makanan Cepat Saji dan Minuman Kemasan

Makanan cepat saji dan minuman kemasan mengandung banyak gula dan lemak yang tidak sehat. Anak yang sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman kemasan lebih rentan mengalami obesitas. Oleh karena itu, Mams perlu menghindari memberikan makanan cepat saji dan minuman kemasan pada anak, dan lebih memilih makanan sehat yang dapat disiapkan sendiri di rumah.

6. Mendukung Anak secara Emosional

Obesitas pada anak dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mendukung anak secara emosional dan memberikan dukungan yang diperlukan. Orang tua dapat memberikan pujian dan dorongan pada anak saat ia melakukan perubahan positif dalam gaya hidupnya.

Diet Obesitas Pada Anak

Selain aktifitas fisik yang harus rutin dilakukan, Anak yang mengalami obesitas perlu mengatur asupan makanannya agar berat badannya dapat berkurang. Mams perlu melakukan konsultasi ke dokter untuk menentukan asupan makan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Selain itu, penting untuk mengajarkan anak untuk mengenali rasa lapar dan kenyang serta tidak memaksanya untuk makan ketika sudah kenyang.

Pembatasan kalori dapat dilakukan dengan cara mengurangi asupan lemak dan karbohidrat, serta meningkatkan asupan serat dan air. Anak disarankan mengonsumsi buah dan sayur setidaknya 5 porsi sehari dan meminum banyak air putih.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membatasi asupan makan pada anak yang mengalami obesitas:

  1. Pastikan anak makan secara teratur 3 kali sehari dengan camilan 1-2 kali sehari. Camilan yang disarankan seperti apel, jeruk, atau pir.
  2. Hindari memberi buah berkalori tinggi seperti mangga atau durian.
  3. Ajarkan anak untuk hanya minum air putih dan jauhkan dari minuman bersoda atau susu dengan rasa.
  4. Pastikan anak tidak makan sambil bermain atau menonton televisi.
  5. Hindari memberi makanan sebagai hadiah ketika anak berhasil melakukan sesuatu.
  6. Hindari memberi makanan siap saji atau makanan yang manis.
  7. Batasi asupan susu hanya 500 ml/hari untuk anak berusia lebih dari 2 tahun dan ganti susu full cream dengan susu skim atau susu rendah lemak.
  8. Biasakan anak sarapan pagi. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak sarapan berisiko 43% lebih tinggi untuk mengalami obesitas.

Dengan mengatur asupan makan anak yang mengalami obesitas, dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan obesitas.

Nah, Itulah beberapa ciri-ciri dan cara mengatasi anak obesitas pada anak, Jika berbagai cara di atas belum efektif untuk mengatasi kondisi obesitas yang dialami Si Kecil, Mams bisa membawanya ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat

Temukan Artikel Lainya di Google News