Benarkah perempuan menjadi penghuni neraka terbanyak? Sebenarnya antara kaum laki-laki dan perempuan itu memiliki derajat yang sama di sisi Allah SWT. Allah tidak pernah membeda-bedakan hambanya.

Apabila perempuan dan laki-laki memiliki derajat yang sama. Lantas mengapa banyak kajian yang menyebutkan kalau kaum wanita lebih banyak menjadi penghuni neraka?

Pertanyaan tersebut muncul karena adanya suatu hadits riwayat Imam Bukhari, Muslim dan Tirmidzi. Diceritakan bahwa penghuni neraka terbanyak adalah dari golongan perempuan. seperti bunyi hadits berikut ini:

Artinya: “Saya (Rasulullah SAW) berdiri di depan pintu neraka. Kebanyakan orang yang masuk neraka adalah perempuan.”

Hal ini tentulah menjadi menimbulkan sebuah pertanyaan bagi umat muslim. Mengapa seolah hal tersebut menjadi pembeda antara laki-laki dan perempuan. Lantas benarkah bahwa perempuan nantinya akan menjadi penghuni neraka terbanyak?

Benarkah Perempuan Menjadi Penghuni Neraka Terbanyak

Berdasarkan hadits di atas perempuan seolah menjadi suatu kaum yang patut disalahkan. Lantas benarkah begitu? Apa yang menjadi dasar dan penyebabnya mengapa bisa menjadikan wanita sebagai mayoritas penghuni neraka?

Al-Mubarakfury di dalam kitabnya Tuhfathul Ahwadzi mencoba untuk menjelaskan. Bahwa yang dimaksud dalam hadits di atas bukanlah secara kuantitas penghuni neraka adalah perempuan. Melainkan hadits tersebut hanya anjuran untuk para perempuan menjaga agamanya agar terhindar dari api neraka.

Hal ini dapat menjadikan bukti kepedulian Rasulullah SAW terhadap para perempuan. Serta bukan juga bermaksud untuk mendeskripsikan kalau perempuan adalah penghuni neraka. Sehingga Rasulullah pun memberikan beberapa kita, supaya perempuan tidak terjerumus ke dalam panasnya api neraka.

Lantas benarkah perempuan menjadi penghuni neraka terbanyak? Hal tersebut tidak dimaksudkan secara kuantitas. Namun Rasulullah telah memberikan kiat dan imbauan yang tercantum dalam sebuah hadits.

Imam Bukhari membuat satu bab khusus yang memuat alasan mengapa perempuan dikatakan sebagai kaum mayoritas penghuni neraka. BAB tersebut bahkan diberi judul, Kufran al-Ashir wa Kufrun Duna Kufrin.

Dalam hal tersebut Bukhari mencantumkan sebuah hadits riwayat, Abu Said al-Khudri yang menyaksikan Rasulullah SAW, bersabda kepada beberapa Sahabiyah (sahabat perempuan):

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda: ‘Wahai para perempuan sekalian bersedekahlah! Karena sesungguhnya aku diperlihatkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kalian (kaum perempuan).’ kemudian para perempuan itu bertanya: ‘Mengapa ya Rasulullah?’ rasul pun menjawab: Kalian sering melaknat dan berbuat kufur kepada suami.”

Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari-nya menjelaskan bahwa kufur yang menjadikan manusia keluar dari Islam. Akan tetapi yang dimaksud kufur kepada suami itu adalah mengingkari nikmat yang telah suami berikan, serta meninggalkan kebaikan yang telah dilakukan sehingga menjadikan istri tidak taat.

Dalam faidul Bari dijelaskan bahwa hadits terkait penghuni neraka tersebut muncul karena para perempuan jahiliyah sering melaknat dan mengkufuri suaminya. Sehingga hal ini digunakan sebagai pendidikan yang diupayakan Rasulullah agar para perempuan di masa Rasulullah melakukan perbuatan yang sama.

Jelas sudah kalau inti dari hadits tersebut, tidak bermaksud mendeskripsikan kalau wanita adalah penghuni neraka. Tidak juga dimasudkan untuk merendahkan perempuan. Rasulullah hanya ingin agar perempuan umat Rasul tidak meniru perilaku perempuan jahiliyah, yakni senang melaknat dan mengkufuri suaminya.

Jadi, benarkah perempuan menjadi penghuni neraka terbanyak? Rasulullah tidak mendiskreditkan seperti itu. Namun jika para wanita hingga sekarang masih senang melaknat dan mengingkari kenikmatan yang diberikan suaminya. Maka Allah akan menghukumnya dengan siksa neraka.