Banyak orang tua yang khawatir tentang anak hiperaktif apakah normal. Anak yang sering berlari ke sana kemari, seringkali diartikan sebagai anak hiperaktif.

Anak yang suka memanjat lalu berlari dengan pergerakan yang cepat dan lincah sering kali diartikan sebagai anak yang hiperaktif.

Melihat anak yang tidak bisa diam dan kerap melakukan aktifitas ke sana kemari. Memang sering membuat orang tua menduga kalau sang anak mengalami hiperatif.

Namun sebenarnya ada perbedaan mengenai anak aktif serta hiperaktif. Itu adalah dua hal yang berbeda, namun seringkali diartikan sama.

Bedanya Anak Aktif Dan Hiperaktif

Ayah dan bunda perlu tahu kalau ada perbedaan yang mendasar antara anak aktif dan anak hiperaktif. Tidak selalu anak aktif itu adalah anak yang hiperaktif. Berikut ini cara membedakannya.

1. Fokus Dan Perhatian

anak hiperaktif apakah normal

Hampir semau anak sulit untuk fokus pada satu hal. Anak pasti akan lebih mudah teralihkan perhatiannya ketika melihat yang menarik baginya. Ini adalah tanda kalau itu anak yang aktif.

Namun jika seorang anak hiperaktif maka tidak akan pernah bisa fokus, meskipun dirinya melihat benda atau hal yang dia sukai. Ini dikarenakan cakupan anak hiperaktif lebih pendek dibanding anak lainnya.

2. Cara Anak Berbicara

Ketika suasana sedang tenang, anak yang aktif akan lebih mudah untuk diajak berbicara. Selain itu anak yang aktif juga lebih mudah untuk menangkap kosa kata baru dari apa yang diajarkan kepadanya.

Sedangkan anak hiperaktif lebih cenderung berbicara dengan volume yang tinggi dengan tempo yang cepat. Tidak jarang anak hiperaktif senang menyela ketika orang lain berbicara.

3. Suasana Hati Serta Perasaan

anak hiperaktif apakah normal

Perbedaan aktif dan hiperkatif itu dapat dilihat dari perasaan sang anak. Jika anak aktif maka tidak mudah menangis dan mampu menjaga perasaannya, kecuali ketika anak marah, kesal dan sedih.

Berbeda dengan anak hiperaktif, mereka lebih sensitif terhadap rangsangan apa pun ini menjadikan mereka mudah mengeluh. Itu dilakukan anak untuk merengek saja.

4. Pergaulan Dan Hubungan Sosial

Dalam bersosialisasi dan berinteraksi anak yang aktif akan lebih disukai karena sifatnya yang sabar dan mau mengalah. Terutama ketika bermain menggunakan alat bermain secara bersamaan.

Sedangkan anak hiperaktif tidak demikian. Sifat mengalah dan sabar tidak ada dalam diri anak. Sehingga dirinya jarang berbagi dengan temannya ketika sedang bermain.

5. Rasa Lelah

anak hiperaktif apakah normal

Anak yang aktif akan memilih untuk beristirahat atau tidur ketika lelah dan mengantuk. Berbeda dengan anak hiperaktif yang tidak mengenal kata lelah.

Meskipun gerakan merak tidak menghabiskan banyak tenaga. Seperti selalu menggoyangkan kakinya ketika duduk. Anak hiperaktif lebih sedikit menghabiskan waktunya untuk beristirahat dan tidur.

6. Sengaja Melakukan Suatu Hal

Apabila seorang anak hiperaktif maka dirinya akan mendapati gelas tersebut dan dengan sengaja menyenggolnya agar terjatuh dan pecah.

Sementara pada anak aktif menyenggol benda tertentu seperti gelas kaca akan membuatnya terkejut. Anak akan terlihat terdiam dan merasa bersalah.

Gejala Atau Ciri Anak Hiperaktif

Ada beberapa gejala yang ditunjukkan anak hiperaktif. Berikut ini beberapa gejala atau ciri anak hiperaktif yang perlu orang tua ketahui.

  • Berlari serta berteriak ketika main meskipun di dalam ruangan.
  • Berdiri di tengah kelas serta berjalan ketika guru sedang berbicara.
  • Bergerak dengan cepat hingga menabrak orang lain maupun barang-barang.
  • Bermain terlalu kasar hingga melukai anak lain ataupun dirinya sendiri.
  • Bicara terus menerus.
  • Sering mengganggu anak lainnya.
  • Selalu bergerak meskipun sedang duduk.
  • Merasa gelisah dan ingin mengambil mainan.
  • Kesulitan untuk dapat fokus dan duduk ketika makan atau bermain.

Anak Hiperaktif Apakah Normal?

Anak hiperaktif ini terjadi akibat adanya gangguan ada pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak. Kondisi tersebut seringkali terjadi pada anak laki-laki, umumnya terlihat sebelum umur anak tujuh tahun.

Ada yang menjadi penyebab anak terkena hiperatif. Yaitu ada faktor genetik, diet gula dan zat pengawet, pola asuh yang buruk, masalah keluarga, sekolah yang tidak efektif, adanya pengaruh rokok dan alkohol ketika hamil serta adanya perlukaan pada otak.

Selain itu orang tua juga perlu paham kalau anak hiperaktif akan ditandai dengan perilaku mudah frustasi, mudah menangis, overaksi dan cepat marah.

Selain itu tampak pula rasa percaya diri anak yang rendah, anak kesulitan berteman seta beradaptasi dan kurang matang secara sosial.

Melalui penyebab dan hal tersebut jadi, anak hiperaktif apakah normal. Tentu saja hal tersebut bukanlah hal yang normal. Sebaiknya orang tua perhatikan sekali anak dan perlu ada bantuan medis dari tenaga profesional seperti psikolog.

Penting untuk anak hiperaktif mendapatkan terapi dari psikolog, dokter anak, tim tumbuh kembang anak serta dukungan sekolah dan keluarga. Selain melakukan konseling penting juga untuk obat-obatan yang sesuai petunjuk dokter.

Jadi, anak hiperaktif apakah normal? Anak hiperaktif itu bukanlah hal yang normal ya! Sebaiknya jika melihat adanya gejala anak hiperaktif langsung bawa anak untuk konsultasi dengan tenaga profesional.