Bunda mungkin bingung kenapa anak setelah disapih sering tantrum. Anak sering kali merengek, rewel hingga berteriak karena tantrum.

Bunda mungkin kebingungan mengapa anak setelah disapih berubah menjadi tantrum. Apakah hal tersebut hal yang wajar atau tidak.

Lantas jika anak menunjukkan gejala tantrum setelah disapih, apakah harus diberhentikan atau tetap dilanjutkan? Untuk bunda yang kebingungan, mungkin bisa simak artikel berikut ini.

Kenapa Anak Setelah Disapih Sering Tantrum

Menyapih anak ini merupakan tahapan baru yang perlu anak dan bunda lewati. Menyapih anak ini memang tidak bisa langsung instant begitu.

Sebab anak tentu ada waktunya merasa tidak terima dengan hal tersebut. Sehingga anak menunjukkan gejala tantrum yang akhirnya malah membuat anak menjadi rewel.

Anak yang alami tantrum ketika sedang disapih ini merupakan cara untuk menunjukkan ketidaknyamanan. Terlebih anak yang belum paham mengelola emosinya menjadi bereaksi tantrum.

Jadi, itulah kenapa anak setelah disapih sering tantrum. Pada tahap ini bisanya bunda merasa tidak tega dan tidak nyaman sebagai orang tua. Seringkali juga mengecap diri sendiri jahat.

Padahal menyapih anak ini adalah cara terbaik agar si kecil bisa mendapatkan nutrisi lebih selain dari ASI. Jadi, penting sekali menyapih anak ini.

Tantrum sendiri ini adalah proses anak untuk dapat menyesuaikan diri dari kenyamanannya menuju ketidak nyamanan yang sebenarnya baik untuk anak.

Karena jika anak terus menerus memaksakan diri untuk menyusui padahal mungkin ada faktor lain yang dapat mempengaruhi proses menyusui, terkadang ASI bunda menjadi tidak keluar.

Ketika anak sedang tantrum, kehadiran ayah dan bunda sangatlah dibutuhkan oleh anak. hal ini supaya anak dapat menyesuaikan dirinya dalam kebiasaan baru yang dianggap kurang menyenangkan.

Sebab ketergantungan anak akan ASI itu memang harus dikurangi seiring dengan berjalannya waktu dan pertumbuhanya dia. Jadi hal tersebut haruslah disikapi dengan baik ketika anak tantrum.

Kunci sukses menyapih ada konsistensi bunda. Memang menyapih anak akan mengalami banyak kendala dan drama. Namun hal tersebut jangan dijadikan alasan untuk menggagalkannya.

Jadi ketika anak tantrum saat disapih, sebaiknya tidak dijadikan sebagai alasan. Bnda harus terus untuk konsisten dan bersabar untuk mempercepat dalam mengakhiri pemberian ASI.

Usahakan juga untuk selalu memotivasi dan memberikan anak dukungan agar dirinya merasa aman dan nyaman. Meskipun ketika proses menyapih sedang berlangsung dan menyulitkan.

Itulah tadi alasan, kenapa anak setelah disapih sering tantrum. Hal ini karena anak tidak nyaman dan belum tahu cara mengeluarkan emosi yang tepat. Sehingga anak menjadi lebih sering terlihat tantrum ketika disapih.