Sebaiknya imunisasi BCG umur berapa dilakukan oleh si kecil? Imunisasi BCG ini termasuk salah satu imunisasi yang wajib untuk bayi.

Manfaatnya dari imunisasi BCG ini dapat melindungi si kecil dari tuberkulosis (TB), yaitu penyakit yang menyerang paru-paru.

Lantas sebaiknya kapan di kecil dapatkan imunisasi BCG? Simak langsung penjelasannya melalui artikel di bawah ini.

Imunisasi BCG Umur Berapa

BCG merupakan singkatan dari Bacillus Calmette-Guerin. Didalamnya mengandung bakteri hidup yang telah dilemahkan dari jenis mikroorganisme Mycobacterium bovis.

Sebaiknya imunisasi BCG umur berapa dilakukan? Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), jangka waktu pemberiannya mulai usia 0 hingga usia anak menginjak 1 bulan.

Namun jika bayi yang terlahir dari ibu penyandang TB aktif, wajib untuk menunda vaksin BCG. Penundaan tersebut sampai bayi terbukti tidak terinfeksi TB.

Ketika dalam jangka waktu tersebut, bayi perlu melakukan terapi pencegahan TB. Apabila si bayi menunjukkan hasil yang negatif, maka saat usianya menginjak 3 bulan boleh dilakukan vaksin BCG.

Vaksin ini paling efektif jika diberikan pada bayi yang baru lahir hingga usia dua bulan. Sehingga paling lama diberikan sebelum bayi mencapai usia 3 bulan.

Vaksin BCG ini diberikan hanya satu kali seumur hidup. Kegunaannya sangatlah penting sekali, berikut ini pentingnya imunisasi BCG untuk bayi.

Manfaat Imunisasi BCG Untuk Bayi

Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi serius yang menyerang paru-paru. Selain itu juga menyerang bagian tubuh lainnya, seperti tulang, persendian, selaput otak hingga ginjal.

TB ini juga menular melalui cipratan air liur ketika batuk atau bersin. Itulah mengapa imunisasi BCG ini sangat penting dilakukan terutama terhadap bayi.

Imunisasi BCG ini memiliki peranan penting dalam perawatan kesehatan bayi. Di dalamnya berisi Mycobacterium bovine yang mirip dengan bakteri penyebab TB pada manusia.

Ada beberapa manfaat penting yang akan dirasakan ketika bayi melakukan vaksin BCG. Berikut manfaat pentingnya.

1. Mencegah Tuberkulosis Paru-Paru

imunisasi BCG umur berapa
ilustrasi bayi usai imunisasi BCG (foto: Freepik)

Imunisasi BCG ini dapat memberikan perlindungan terdapat penyakit tuberkulosis paru-paru. Penyakit ini dapat mengancam jiwa dan dapat menyebar dengan mudah melalui udara.

Melakukan vaksin BCG juga dapat memberikan perlindungan sejak dini pada bayi. Prosedurnya memberikan perlindungan terhadap TB sebelum bayi terpapar bakteri TB di lingkungan mereka.

2. Mengurangi Penyebaran Penyakit

Bayi yang telah melakukan imunisasi BCG dapat menurunkan penyebaran penyakit. Terutama penyakit yang disebarkan oleh anggota keluarga, teman serta masyarakat sekitar.

3. Mengurangi Komplikasi TB Pada Anak-Anak

imunisasi BCG umur berapa
ilustrasi anak yang melakukan imunisasi BCG (foto: freepik)

Tuberkulosis yang terjadi pada anak-anak ini menyebabkan berbagai komplikasi. Contohnya penyakit paru-paru yang serius, gangguan nutrisi dan juga masalah pertumbuhan.

4. Memberikan Perlindungan Tambahan

Untuk bayi yang melakukan kontak secara langsung dengan orang pengidap TB, maka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena infeksi. Imunisasi ini memberikan si kecil perlindungan tambahan. 

Efek Samping Imunisasi BCG Pada Bayi

Imunisasi BCG ini biasanya diberikan kepada bayi dengan cara menyuntikkan lengan bagian atas. Biasanya akan muncul luka melepuh pada area suntikan.

Sebaiknya ketika hal tersebut terjadi, bunda tidak perlu panik. Meski luka tersebut terkadang memberikan rasa sakit dan lebam selama beberapa hari.

Setelah 2-6 minggu, nantinya titik suntikan dapat membesar hingga 1 sentimeter. Kemudian akan mengeras karena cairan yang berada di permukaan luka mengering.

Namun bekas tersebut nantinya akan mengecil dengan sendirinya. Hal ini memang efek samping imunisasi BCG pada bayi.

Bunda sebaiknya tidak panik secara berlebihan. Nantinya lengan tempat penyuntikan vaksin tersebut tidak boleh laku diberikan imunisasi lainnya dalam jangka waktu minimal 3 bulan usai pemberian vaksin BCG.

Jadi, sebaiknya imunisasi BCG umur berapa dilakukan? Sebaiknya dilakukan sejak bayi lahir hingga umurnya sebulan. Akan tetapi paling lambat diberikan sebelum usia 3 bulan.