Sering buang air kecil setelah berhubungan suami istri, berbahayakah? Ya, beberapa wanita, atau mungkin juga bunda pasti pernah mengalami jadi sering buang air kecil setelah berhubungan sex.

Nah, menurut pakar kesehatan, hal ini umum terjadi dan biasa disebut dengan anyang-anyangan.

Anyang-anyangan sendiri adalah masalah kesehatan reproduksi yang membuat seseorang tidak nyaman, nyeri dan perih saat sedang buang air kecil.

Lantas apa penyebab anyang-anyangan yang jadi penyebab sering buang air kecil setelah melakukan hubungan suami istri? Simak penjelasannya!

Gejala Anyang-Anyangan

Sering Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Suami Istri

Baca JugaInilah 6 Obat Anyang-Anyangan Untuk Anak Yang Terbukti Ampuh Dan Aman Untuk Si Kecil

Karena berhubungan dengan infeksi saluran reproduksi, anyang-anyangan sering menimbulkan gejala nyeri, perih, atau panas saat buang air kecil.

Jika terjadi setelah berhubungan sexual, ini bisa menjadi sebuah sinyal tentang adanya sebuah gangguan kesehatan serius yang mungkin bunda alami.

Berikut adalah gejala paling umum ketika bunda mengalami gejala anyang-anyangan setelah berhubungan seksual:

  • Nyeri atau perih saat buah air kecil
  • Sensasi terbakar atau panas di daerah kemaluan atau saluran kemih
  • Merasa ingin selalu buang air kecil dengan jumlah urine yang sedikit
  • Warna urine keruh dan bau tidak sedap
  • Demam
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman pada area panggul dan perut bagian bawah

Penyebab Sering Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Suami Istri Karena Anyang-anyangan

Penyebab anyang-anyangan setelah berhubungan sex bisa disebabkan karena beberapa faktor kesehatan seperti:

Baca JugaInfeksi Saluran Kemih Pada Wanita, Ternyata Ini Penyebab Dan Cara Mengobatinya!

1. Adanya Infeksi Pada Saluran Kemih

Aktivitas sexual pada wanita ternyata dapat menyebabkan bakteri dari vagina masuk uretra yang merupakan saluran yang membawa air seni dari kandung kemih keluar tubuh.

Jika hal ini terus berkelanjutan akan menyebabkan infeksi saluran kecil yang ditandai dengan anyang-anyangan setelah berhubungan sex.

2. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Selain karena ISK, bunda juga mungkin mengalami PMS atau Penyakit Menular Seksual seperti gonore dan klamidia.

Gejalanya dari penyakit ini biasanya bunda akan mengalami keputihan yang tidak normal, rasa gatal atau perih pada organ intim, nyeri saat berhubungan seks dan anyang-anyangan.

3. Iritasi Atau Peradangan Pada Vagina

Gesekan yang intens selama berhubungan seks rupanya dapat menyebabkan iritasi atau peradangan pada vagina lho bun.

Dimana iritasi dan peradangan yang berkelanjutan ini bisa jadi pemicu rasa ingin buang air kecil atau anyang-anyangan.

4. Iritasi Karena Produk atau Alat Sexual

Sering buang air kecil setelah berhubungan badan juga bisa disebabkan karena adanya iritasi pada produk atau alat sexual yang bunda gunakan dengan suami.

Produk seperti kondom, spermisida, dan pelumas adalah jenis-jenis produk yang dapat menyebabkan iritasi pada organ intim.

5. Kurang Air Putih

Anyang-anyangan juga bisa disebabkan karena bunda kekurangan air putih. Tanda kekurangan air putih ini bisa menyebabkan urine menjadi lebih pekat dan iritatif.

Jika tidak segera diatasi, dapat menyebabkan infeksi sehingga memicu rasa ingin buang air kecil.

Tips Mencegah Anyang-Anyangan:  Penyebab Sering Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Suami Istri

Sering Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Suami Istri

Karena menimbulkan rasa yang kurang nyaman, anyang-anyangan harus segera dicegah dengan melakukan beberapa tips di bawah ini:

  • Cukupi kebutuhan air putih sebelum dan setelah berhubungan seks.
  • Biasakan buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seks.
  • Gunakan sabun khusus kewanitaan dan air yang hangat untuk membersihkan organ intim setelah berhubungan seks.
  • Hindari penggunaan produk seksual yang dapat menyebabkan iritasi.
  • Jika diperlukan, gunakan kondom dengan benar untuk membantu mencegah PMS.

Terakhir, segera lakukan pemeriksaan jika bunda jadi sering buang air kecil setelah berhubungan suami istri yang disebabkan karena anyang-anyangan atau faktor kesehatan lain.