Kapan Anak Mulai Bisa Lepas Pampers? Ini Usia Idealnya
Banyak orang tua yang masih bingung kapan anak mulai bisa lepas pampers? Berapa usia idealnya? untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel ini ya bunda!
Kapan Anak Mulai Bisa Lepas dari Pampers?
Lepas pampers atau toilet training adalah salah satu tahap perkembangan yang penting bagi anak. Hal ini merupakan tanda bahwa anak mulai belajar untuk mengontrol buang air kecil dan buang air besar.
Menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak bayi mulai bisa diberhentikan dari penggunaan pampers mulai dari usia 18 bulan hingga 24 bulan.
Namun, setiap anak memiliki laju pertumbuhan yang berbeda-beda, sehingga tidak ada batasan pasti kapan anak harus berhenti menggunakan pampers. Yang terpenting adalah, orang tua harus memperhatikan tanda-tanda kesiapan anak untuk lepas dari pampers dan mulai belajar menggunakan toilet.
Ciri-ciri Anak Sudah Siap Lepas Pampers
Berikut tanda-tanda anak sudah siap untuk lepas pampers yang perlu bunda ketahui
- Anak sudah dapat mengikuti instruksi sederhana dari orang tua, misalnya untuk duduk di kursi toilet atau menarik celana sendiri.
- Popok yang dikenakan anak tetap kering selama 2 jam atau lebih, menunjukkan bahwa anak sudah mulai bisa menahan kencing.
- Anak mampu untuk duduk di kursi toilet dengan nyaman dan tidak takut.
- Anak sadar dengan popoknya yang kotor, dan minta untuk diganti atau membersihkan diri sendiri.
- Anak dapat mengontrol keinginan untuk buang air kecil dan besar, dan memberi tahu orang tua sebelum atau sesudah melakukannya.
- Anak berminat untuk mengenakan pakaian dalam, dan ingin meniru orang dewasa atau kakaknya yang sudah tidak pakai pampers.
Jika si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda di atas, maka Bunda bisa mulai melatih anak untuk lepas pampers dan menggunakan toilet.
Tips Mengajarkan Anak Lepas Pampers
Mengajarkan anak toilet training atau lepas pampers membutuhkan kesabaran dan kerjasama antara orang tua dan anak. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak lepas dari pampers:
- Pilihlah waktu yang tepat untuk memulai toilet training, misalnya saat anak sedang tidak sakit, tidak ada perubahan lingkungan, atau tidak ada acara penting yang membuat anak stres.
- Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti kursi toilet yang sesuai dengan ukuran anak, pakaian dalam yang mudah dilepas, dan pakaian cadangan jika terjadi kecelakaan.
- Buatlah jadwal rutin untuk mengajak anak ke toilet, misalnya setiap 2 jam sekali, setelah bangun tidur, sebelum tidur, atau setelah makan. Beri tahu anak bahwa ini adalah waktu untuk buang air, dan ajaklah anak untuk duduk di kursi toilet selama beberapa menit.
- Berikan pujian dan penghargaan kepada anak setiap kali ia berhasil buang air di toilet, misalnya dengan memberi stiker, mainan, atau pelukan. Hindari memberi makanan atau minuman sebagai hadiah, karena bisa menimbulkan kebiasaan buruk.
- Jangan memarahi atau menghukum anak jika ia gagal buang air di toilet atau mengompol. Berikan dukungan dan semangat kepada anak, dan bersikap tenang. Ingatlah bahwa kecelakaan adalah hal yang wajar terjadi selama proses toilet training.
- Jangan memaksa anak untuk buang air jika ia tidak mau atau tidak bisa. Biarkan anak mengikuti ritme tubuhnya sendiri, dan jangan membandingkan anak dengan anak lain. Setiap anak memiliki kemampuan dan kecepatan yang berbeda dalam toilet training.
Lepas pampers adalah salah satu tonggak perkembangan anak yang penting. Orang tua harus mendukung dan membimbing anak dengan cara yang positif dan menyenangkan, agar anak tidak merasa tertekan atau takut.
Dengan begitu, anak akan lebih mudah dan cepat untuk lepas dari pampers dan menjadi lebih mandiri.