Sebagai orang tua mams pasti khawatir jika si kecil terserang penyakit seperti gatal-gatal, timbul bercak merah atau ruam pada kulit, Mams harus tahu bayi memiliki struktur kulit yang lebih tipis dari pada orang dewasa, ikatan antar selnya lebih lemah dan lebih halus.

Kondisi tersebut membuat bayi rentan terkena gangguan kulit, Butuh waktu kurang lebih 1 tahun bagi epidermis kulit bayi berkembang dan berfungsi secara efektif, Meskipun penyakit kulit pada bayi umumnya tidak berbahaya namun jika dibiarkan bisa menjadi masalah serius

Jenis-Jenis Penyakit Kulit pada Bayi

Mams wajib tahu Apa saja sih penyakit kulit yang sering terjadi pada bayi apa si kecil mengalami salah satunya, Yuk simak penjelasan berikut ini!

1. Biang Keringat

biang keringat
Biang Keringat Foto : Canva

Penyakit kulit satu ini sering banget kita jumpai ya mams apalagi kita tinggal di daerah tropis yang lembab, Biang keringat atau dikenal juga dengan sebutan miliaria adalah ruam yang terjadi karena kelenjar keringat bayi belum berkembang dengan sempurna.

Biang keringat biasanya terjadi pada lipatan leher, paha, dan lengan bisa juga di wajah punggung atau bokong bayi, Biang keringat ditandai dengan adanya kulit kemerahan dengan gelembung-gelembung kecil berair disertai rasa gatal sehingga bayi jadi rewel jika terkena biang keringat

Penyebab Biang Keringat

  1. Cuaca panas dan lembab membuat bayi mengeluarkan keringat berlebih
  2. Baju atau bedong bayi terlalu tebal dan tidak menyerap keringat
  3. Penggunaan krim berlebihan juga dapat menyumbat saluran keringat bayi sehingga akan muncul biang keringat.

Cara Mengatasi Biang Keringat

  1. Perhatikan jenis dan bahan pakaian yang akan dikenakan kepada si kecil, gunakan pakaian yang lembut dan tidak panas
  2. Mandikan si kecil dengan air dingin jaga agar ruangan tetap sejuk
  3. Hindari penggunaan pelembab kulit yang terlalu tebal serta gunakan steroid topikal ringan sebagai obat oles untuk mengatasi peradangan kulit

2. Dermatitis Atopik

Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik Foto : Canva

Dermatitis atopik adalah salah satu jenis eksim yang muncul akibat peradangan pada kulit, ditandai dengan timbulnya kemerahan pada kulit hingga kering pecah-pecah dan bersisik, Peradangan ini bisa terjadi lama bahkan sampai bertahun-tahun.

Penyakit kulit ini biasanya muncul di area pipi, kulit kepala, tangan dan kaki, Selain itu penderita dermatitis atopik ini juga akan merasakan gatal yang luar biasa pada malam hari, bahayanya jika di garuk secara terus menerus akan muncul infeksi

Penyebab Dermatitis Atopik

  1. Faktor genetik, Si kecil mengalami perubahan hormon seiring dengan bertambahnya usia.
  2. Faktor lingkungan
  3. Gangguan fungsi pelindung kulit
  4. Terjadinya Infeksi dan alergi pada makanan ternetntu
  5. Imunologik

Cara mengatasi Dermatitis Atopik

Hal yang perlu mams perhatikan adalah faktor pencetus dermatitis atopik ini. Setiap bayi memiliki faktor pencetus yang berbeda ada yang karena debu makanan seperti susu atau telur dan lainnya, Hal ini harus dilakukan pengobatan secara serius dan menyeluruh bagi si kecil penderita dermatitis atopik.

  1. Gunakan air yang hangat dengan suhu 36-37 derajat Celcius dan mandikan si kecil selama 10-15 menit
  2. Gunakan sabun yang mengandung pelembab dengan PH 5,5 sampai 6 tanpa pewarna dan pewangi.
  3. Hindari penggunaan deterjen sabun cuci piring dan desinfektan saat mencuci pakaian si kecil
  4. Pilih bahan pakaian yang nyaman dipakai untuk Si Kecil. Ibu bisa menggunakan bahan katun yang mudah menyerap keringat, guna mencegah terjadinya iritasi dan keringat berlebih.

3. Ruam Popok

Ruam Popok
Ruam Popok Foto : Canva

Penyakit kulit ini bisa menyerang hampir semua bayi, Penyakit ini biasanya terkena pada bayi yang berusia 9-12 bulan ciri-ciri penyakit kulit ruam popok ini adalah dalam munculnya ruam merah dan bertitik di area kulit yang tertutup popok, Sebagian besar bayi yang memakai popok pernah mengalami ruam popok. Ruam ini umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga bayi cenderung menjadi lebih rewel

Penyebab Ruam Popok

Ruam popok yang terjadi pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut di antaranya :

  1. Kelembaban berlebih karena penggunaan popok terlalu lama
  2. Gesekan kain atau pita perekat pada popok
  3. Kontak terlalu lama antara urine atau feses dengan kulit bayi bisa memicu iritasi pada kulit si kecil.
  4. Adanya Iritasi Akibat Produk Bayi yang Baru Digunakan
  5. Pengaruh jenis makanan baru, yang mengakibatkan perubahan komposisi tinja serta frekuensi buang air besar

Cara Mengatasi Ruam Popok

Ruam popok umumnya bisa sembuh tanpa penanganan dari dokter. Penanganan ruam popok yang paling utama adalah menjaga kulit bayi tetap bersih dan kering, serta menjaga sirkulasi udara tetap baik di area pemakaian popok, untuk mengatasi hal itu Mams bisa mencoba bebera cara dibawah ini:

  1. Mengganti popok bayi sesering mungkin
  2. Gunakan air biasa untuk membersihkan dan membasuh area kulit yang tertutup popok
  3. Setelah dibasuh, seka kulit si kecil secara perlahan hingga kering sebelum menggunakan popok baru.
  4. Jangan lupa oleskan krim pelembab di bagian kulit yang ruam
  5. Jangan biarkan si Kecil memakai popok yang terlalu sempit, usahakan agar kulitnya bisa bernafas
  6. Konsultasi ke dokter kulit jika kondisinya semakin parah

4. Milia

Penyakit kulit Milia
Penyakit Kulit Milia Foto : Canva

Penyakit kulit milia ini ditandai dengan munculnya benjolan putih kecil diwajah bayi, Benjolan atau bintik tersebut terbentuk karena adanya protein bernama keratin atau sel kulit mati yang terperangkap di bawah permukaan kulit bayi, Milia juga bisa muncul di gusi bayi, penyakit kulit ini sangat umum terjadi pada bayi di fase awal kehidupannya,

Penyebab Milia

Seperti yang sudah di jelaskan sebelunya, Milium atau milia terbentuk ketika sel kulit mati atau protein yang bernama keratin terperangkap di bawah permukaan kulit. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab mengapa milia tumbuh pada bayi baru lahir,

Cara mengatasi Milia

Milia pada bayi bisa sembuh dan hilang sendiri tanpa pengobatan atau perawatan khusus. Setelah kulit mati di bawah permukaan kulit bayi pecah, maka bintik akan hilang. Milia biasanya akan hilang dalam waktu 2–3 minggu. Namun untuk mencegah sekaligus meredakan gejala milia pada bayi, Mams bisa mencoba tips berikut ini

  1. Bersihkan wajah bayi secara rutin dengan menggunakan air hangat dan sabun khusus bayi
  2. Keringkan wajah bayi dengan cara menepuk-nepuk wajahnya secara perlahan dengan menggunakan handuk halus.
  3. Jangan menekan atau menggosok milia agar kulit wajah bayi tidak iritasi dan infeksi.

5. Intertrigo

Intertrigo
Intertrigo Foto : Canva

Intertrigo adalah peradangan pada lipatan tubuh bayi, biasanya terlihat pada paha bagian dalam, ketiak dan bagian bawah perut atau payudara, lipatan tersebut membuat kulit bayi memerah menimbulkan gatal dan sakit bila terjadi gesekan

Penyebab Intertrigo

Intertrigo dapat terjadi jika suhu pada kulit bayi meningkat, lembap, dan sering terkena gesekan. Kelembapan ini bisa terjadi karena produksi keringat berlebih, atau tidak diseka hingga benar-benar kering setelah bayi dimandikan.

Cara Mengatasi Intertrigo

Untuk mencegah dan mengatasi Intertrigo Mams bisa mencoba beberapa tips dibawah ini

  1. Jaga area lipatan tubuh si kecil yang terkena intertrigo agar tetap kering dan terkena udara.
  2. Kenakan pakaian yang longgar untuk Si Kecil agar kulitnya tidak lembap
  3. Untuk pertolongan pertama, Moms bisa memberikan krim yang mengandung hidrokortison sebanyak 1 persen yang bisa didapat tanpa resep dokter.

Nah, Itulah 5 jenis penyakit kulit pada bayi yang perlu mams ketahui, Mams disarankan untuk mencari tahu faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab dari penyakit kulit pada bayi. Dengan mengetahui faktor pemicu, penyakit kulit pada bayi bisa dicegah semaksimal mungkin, Semoga bermanfaat!

Temukan Artikel Lainya di Google News