
Baru-baru ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar Childhood Immunization Update (CIU) 2023. Dalam acara tersebut, IDAI juga meluncurkan jadwal imunisasi anak terbaru 2023.
Jadwal Imunisasi Anak Terbaru 2023 Rekomendasi IDAI ini merupakan upaya untuk melindungi anak-anak Indonesia dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat dicegah. Selain itu, imunisasi juga bertujuan untuk menciptakan generasi emas Indonesia.
Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof Dr dr Hartono Gunardi, SpA(K), menjelaskan bahwa jadwal imunisasi rekomendasi dari IDAI akan diperbarui setiap 3 tahun. Tujuannya adalah agar menjadi panduan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat secara keseluruhan dalam melindungi anak-anak.
Terdapat beberapa perbedaan antara jadwal imunisasi terbaru 2023 IDAI dengan jadwal sebelumnya. Salah satu perbedaannya adalah penambahan imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) dan Dengue dalam rekomendasi IDAI.
Imunisasi HPV diberikan secara intramuskular kepada anak perempuan usia 9 hingga 14 tahun dengan 2 dosis, dengan jarak waktu 6 hingga 15 bulan, Bunda. Dosis pertama diberikan pada kelas 5 SD, sedangkan dosis kedua diberikan pada kelas 6 SD.
Sementara itu, imunisasi dengue juga diberikan secara intramuskular kepada anak usia 9 hingga 16 tahun dengan 3 dosis. Imunisasi ini diberikan kepada anak-anak yang pernah mengalami penyakit demam berdarah dan dikonfirmasi melalui deteksi antigen atau tes serologi.
Selain itu, imunisasi dengue juga dapat dimulai pada usia 6 tahun dengan memberikan 2 dosis dan interval waktu 3 bulan.
Berikut rekomendasi jadwal imunisasi anak terbaru 2023 berdasarkan usia, yang bisa bunda jadikan panduan.
Nah, Itulah Mom jadwal imunisasi anak terbaru 2023 berdasarkan usia dari IDAI yang bisa digunakan sebagai pedomain saat si kecil melakukan vaksinasi, semoga bermanfaat
Sumber : https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
Panggil saya Dewi. I’m a Blogger and mother of my son - Aktif menulis tentang dunia parenting sejak usia remaja, Menulis adalah panggilan hati, Saat deretan kata menjadi media doa.