Golongan Orang Yang Tidak Wajib Puasa Menurut Hukum Islam
Ada beberapa golongan orang yang tidak wajib puasa. Puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban umat Islam di seluruh dunia. Hal ini karena puasa adalah salah satu rukun Islam. Saat bulan Ramadhan segala amal ibadah akan dilipat gandakan pahalanya.
Disaat berpuasa harus diperhatikan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Tidak hanya sekedar membatalkan dengan makan atau minum saja. Akan tetapi muntah dengan sengaja, berhubungan badan di siang hari dan lain sebagainya.
Dalam Islam setiap tindakan atau tingkah laku yang baik benar telah diatur. Hingga dalam berpuasa juga telah diatur oleh Allah. Setiap aturan yang dibuat, ada yang wajib menjalankan ada yang tidak. Sama seperti puasa, ada yang wajib menjalankan puasa ada yang tidak.
Ada beberapa golongan yang tidak wajib melaksanakan puasa. Mereka yang wajib ini harus mampu menjalankan puasa. Namun siapa saja yang tidak wajib melaksanakan puasa? Berikut ini beberapa golongan orang yang tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.
Golongan Orang Yang Tidak Wajib Puasa
Beberapa golongan orang yang tidak wajib puasa Ramadhan. Berikut ini beberapa golongan orang tersebut.
1. Anak Kecil
Anak kecil adalah orang yang tidak diwajibkan baginya berpuasa. Salah satu syarat sah puasa adalah baligh atau dewasa. Dikatakan telah baligh atau dewasa pada wanita telah mengalami haid atau menstruasi.
Lalu untuk laki-laki dapat dikatakan jika dirinya telah mimpi basah. Apabila anak telah memasuki umur 6-7 tahun. Sebaiknya ajarkan anak berpuasa dan beri pengertian tentang nilai-nilai puasa.
2. Orang Gila
Orang gila atau orang yang telah hilang akalnya, diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Orang yang melaksanakan puasa syaratnya adalah berakal. Sehingga jika orang gila atau orang yang telah hilang akal, maka tidak diwajibkan puasa baginya.
Misal saja ada salah satu kerabat yang dikatakan sebagai idiot. Sehingga tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa. Karena orang yang hilang akalnya atau kurang menjadi golongan orang yang tidak wajib berpuasa.
3. Musafir
Musafir adalah orang yang sedang dalam perjalanan panjang atau jauh. Golongan orang yang dapat dikatakan musafir ini boleh tidak berpuasa dengan beberapa ketentuan. Jarak tujuan dengan tempat tinggal tidak kurang dari 84 km.
Ketika subuh di hari tidak berpuasa, maka musafir harus sudah berada di perjalanan. Dirinya harus keluar dari wilayah tempat tinggalnya dalam minimal di batas Kecamatan.
Terakhir, apabila seseorang telah bermukim di suatu tempat selama 4 hari. Sehingga tidak boleh melakukan qashar shalat. Dirinya wajib melaksanakan puasa sesuai dengan zona wilayah yang di tempati.
4. Orang Sakit
Orang yang sakit masuk ke dalam golongan orang yang tidak wajib puasa. Orang sakit ini boleh meninggalkan puasa. Apabila dia sakit dan bertekat sembuh serta dapat disembuhkan, maka boleh menggantinya dengan qada puasa di lain waktu.
Apabila seseorang mengalami sakit kemudian sakit tersebut tidak dapat disembuhkan. Diperbolehkan baginya meninggalkan puasa dengan mengganti fidyah atau denda.
Kemudian jika seseorang mendapati kondisi dirinya lemah. Golongan ini diperbolehkan untuk membatalkan puasanya.
5. Orang Tua Yang Tak Berdaya
Orang tua atau lansia yang sudah merasa berat untuk melaksanakan puasa. Apabila mereka melaksanakan puasa lalu dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan mereka. Diperbolehkan baginya meninggalkan puasa.
Tetapi mereka perlu mengganti puasa tersebut dengan fidyah atau denda. Fidyah ini disesuaikan dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkannya.
6. Wanita Hamil Dan Menyusui
Wanita hamil dan menyusui masuk sebagai salah satu golongan yang tidak wajib puasa. Hal ini karena dirinya mengkhawatirkan keselamatan hidup orang lain (bayinya). Apabila dirinya berpuasa mengkhawatirkan anak dalam kandungan atau anaknya tidak dapat menyusui dengan baik. Sehingga boleh baginya tidak berpuasa.
Namun jika dirinya berpuasa karena alasan dirinya, maka tidak diperbolehkan baginya. Apabila dia hanya memikirkan dirinya maka harus tetap wajib melaksanakan puasa.
7. Haid
Wanita yang sedang menstruasi atau haid, tidak diperbolehkan baginya puasa. Bahkan jika dia melaksanakan puasa, maka berdosa baginya dan menjadi haram. Namun jika dirinya harus mengganti puasa yang ditinggalkannya sebanyak hari yang dia lewatkan dengan qada puasa.
Apabila hutang puasa yang dimilikinya belum lunas hingga datangnya Ramadhan tahun berikutnya. Diwajibkan baginya untuk mengganti qada puasa sekaligus membayar fidyah. Sesuaikan besaran fidyah sesuai degan ketentuan hukum Islam.
8. Nifas
Nifas adalah keluarnya darah selama 40 hari yang diakibatkan karena melahirkan. Sehingga ibu yang baru melahirkan tidak diperbolehkan baginya berpuasa. Jika tetap melaksanakan puasa maka tidak dianggap sah dan malah menjadi haram.
Namun mereka perlu menggantinya dengan melakukan qada puasa tanpa membayar fidyah. Pastikan jika ingin berpuasa, darah nifas sudah tidak keluar lagi.
9. Orang Yang Dalam Kesulitan Besar
Ini adalah golongan yang tercekik haus. Seperti dia menemui kesulitan besar yang menimpanya. Dengan catatan kesulitan itu tak tertanggungkan seperti lazimnya menurut Az-Zayadi. Sebuah kesulitan yang membolehkan orang bertayamum menurut Ar-Romli.
Hal tersebut serupa dengan orang yang tercekik haus ialah orang yang tingkat laparnya tak dapat terperikan. Untuk itu orang dalam golongan ini diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan.
Itulah tadi beberapa golongan orang yang tidak wajib puasa. Apabila anda tidak menjadi salah satu dari golongan tersebut. Wajib bagimu melaksanakan puasa. Apabila kalian meninggalkannya dengan sengaja, maka berdosa untukmu.