Bahaya! Ini Efek Bayi Dibedong Yang Salah, Bunda Wajib Tahu!
Banyak ibu baru yang belum tahu efek bayi dibedong. Ibu yang baru melahirkan biasanya sering mendapat pertanyaan terkait perawatan bayi yag tepat di rumah. Terutama apakah bayi dibedong atau tidak.
Membedong atau membebat bayi telah menjadi kebiasaan. Hal ini biasanya dilakukan oleh ibu-ibu ketika bayi baru lahir, bayi baru selesai mandi hingga saat menyusui. Bahkan saat awal-awal bulan kelahirannya si bayi tidur dengan selalu dibedong.
Lalu apakah membedong bayi diperbolehkan? Sebenarnya hal ini menemui pro dan kontra. Ada yang mengatakan jika bayi tidak perlu dibedong karena dikhawatirkan menyebabkan kelainan tulang. Tetapi ada juga yang berkata harus dibedong untuk menghangatkan bayi.
Lalu apakah ada efek buruk yang ditimbulkan jika bayi dibedong? Untuk lebih jelasnya bisa langsung dari penjelasan berikut ini
Bahaya Dari Efek Bayi Dibedong Yang Salah
Ada beberapa efek yang kemungkinan akan bayi rasakan ketika dibedong. Apa saja itu? Berikut ini penjelasannya untuk anda.
1. Dislokasi Panggul
Kebanyakan dokter sepakat kalau membedong bayi batu lahir dapat menyebabkan dislokasi panggul. Sehingga dapat berpotensi membuat anak berjalan pincang di kemudian hari. Selain itu bayi yang baru lahir masih memiliki tulang yang masih rawan.
Sehingga ketika bayi dibedong terlalu kencang malah membuat sendirinya bergeser keluar dari tulang pelvis. Hal ini dapat menyebabkan kedua kaki anak tidak simetris nantinya.
Ketika bayi di dalam rahim kakinya posisi kakinya bengkok dan menyilang satu sama lain. Namun jika bunda memaksakan kaki bayi harus lurus, maka sendi-sendinya akan mengalami pergeseran. Sehingga hal ini dapat merusak tulang rawannya.
2. Bayi Cepat Kepanasan
Ada risiko atau efek bayi dibedong yaitu bayi mudah cepat panas. Hal ini karena bayi dibedong yang menyerupai selimut baik itu bahannya yang terlalu tebal atau dibungkus dengan terlalu rapat.
Terutama ketika menyusui, bayi sebaiknya tidak perlu dibedong. Karena bayi memiliki posisi yang alami dan menempel dengan baik pada payudara jika tidak dibatasi oleh bedong. Sebaiknya pilih kain yang memang berbahan nyaman untuk bayi.
3. Menekan Suara Dan Menunda Respon Bayi
Ketika harus membedong bayi maka bunda akan menekan suara bayi serta menunda respons terhadap bayi. Hal ini ditunjukkan dari adanya bayi yang lebih jarang menyusu ketika dibedong dengan erat.
Sehingga bedong dapat membuat bayi kurang efektif dan menjadi jarang menyusu. Jika begini, bisa jadi bayi akan mengalami stunting karena kekurangan asupan nutrisi yang cukup. Selain itu gerakan lengan yang terlambat juga dapat mempengaruhi gerakan mereka.
4. Sindrom Kematian Mendadak Pada Bayi (SIDS)
Sudden infant death syndrome (SIDS) adalah suatu istilah yang digunakan untuk dapat menggambarkan bayi yang berusia di bawah satu tahun da terlihat sehat. Kemudian tiba-tiba meninggal dunia tanpa diketahui penyebabnya.
SIDS ini seringkali terjadi saat bayi sedang tidur. Bayi berisiko mengalami SIDS apabila ketika dirinya dibedong ia mengubah posisinya menjadi menyamping atau telungkup. Hal ini dapat terjadi jika bedong bayi terlalu longgar dan menutupi jalan nafas.
Selain itu juga bedong yang terlalu ketat dapat menyebabkan bayi menjadi kepanasan. Sehingga dapat meningkatkan risiko SIDS pada anak.
Tips Membedong Bayi Yang Aman Dan Nyaman
Untuk dapat menghindari efek berbahaya dari bedong. Bunda bisa mengikuti cara yang aman dalam membedong bayi. Hal ini bisa membuat bayi aman dan nyaman.
- Bentangkan kain bedong, lalu lipat sedikit pada salah satu sudutnya. Kemudian letakkan bayi di atas kain bedong dengan posisi kepada ada di tepi sudut ain yang dilipat. Sambil memegang si kecil, bawa salah satu sisi kain ke tubuhnya. Bisa pada sisi kanan ke kiri atau sebaliknya. Kemudian selipkan di bawah tubuhnya.
- Kemudian tutup pada bagian kaki dengan melipat sisi kain dari bawah ke atas. Berikan sedikit ruang supaya kakinya dapat bergerak.
- Ambil sisi kain yang masih memanjang untuk diselipkan. Sisakan leher dan kepalanya agar tidak terbungkus kain.
- Apabila sudah dibedong maka pastikan meletakkan bayi pada posisi telentang.
- Sebagian bayi ada yang menyukai lengannya bergerak bebas. Jika seperti itu maka bunda bisa meyelipkan bedongannya di bawah ketiak bayi. Sehingga bayi masih memiliki akses gerah yang bebas pada lengannya.
Untuk menghindari faktor risiko yang tidak diinginkan, maka pastikan bedong bayi dengan cara yang benar. Ketika menyusui juga usahakan tangan bayi dapat bergerak bebas. Ini supaya bayi dapat menyentuh dan mengeksplorasi.
Ketika bayi sudah mulai aktif pada usia 2-3 bulan, sebaiknya tidak perlu lagi penggunaan bedong. Hal ini dikarenakan bayi mulai bergerak serta berpindah-pindah posisi ketika sedang tidur.
Sebenarnya bahaya dari efek bayi dibedong dapat dicegah. Dengan cara melakukan beberapa cara membedong bayi yang aman dan nyaman. Sekarang bunda jangan merasa khawatir lagi ya apakah bayi harus dibedong atau tidak. Asal dilakukan dengan cara yang benar, maka akan mendapatkan manfaatnya.