Film horor merupakan salah satu genre film yang banyak diminati oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan remaja.

Film horor biasanya menampilkan adegan-adegan menyeramkan, mencekam, dan menegangkan yang bertujuan untuk membangkitkan rasa takut dan kengerian pada penonton.

Bagaimana ya bila anak nonton film horor? Apakah sensasi yang dirasakan akan sama seperti orang dewasa? Ternyata belum tentu yang dirasakan anak sama dengan orang dewasa, lho!

Bolehkah Anak Nonton Film Horor

Menurut beberapa penelitian bahwa anak yang menonton film horor bisa menyebabkan beberapa gangguan psikologis, seperti kecemasan, fobia, gangguan tidur, agresivitas, dan trauma. Jadi anak tidak disarankan untuk menonton film Horor

Film Horor Bisa Berdampak Negatif Pada Mental Anak

Berikut adalah beberapa dampak negatif menonton film horor pada mental anak:

1. Kecemasan dan stres

Adegan-adegan menakutkan dalam film horor dapat menimbulkan kecemasan dan stres pada anak. Hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka, seperti sulit tidur, sulit berkonsentrasi, dan mudah marah.

2. Gangguan tidur

anak cemas susah tidur
Ilustrasi anak cemas susah tidur (Foto: Pixabay)

Salah satu dampak yang paling umum dirasakan oleh anak-anak yang menonton film horor adalah gangguan tidur. Anak-anak bisa mengalami kesulitan untuk tidur, mimpi buruk, terbangun di tengah malam, atau takut tidur sendirian.

Gangguan tidur ini bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak-anak, seperti lelah, lesu, mudah marah, atau kurang konsentrasi.

3. Perilaku agresif

Anak Perilaku agresif
Ilustrasi Anak Perilaku Agresif (Foto: Pixabay)

Beberapa film horor juga mengandung adegan kekerasan yang grafis dan brutal, seperti penyiksaan, pembunuhan, atau pemerkosaan. Adegan-adegan ini bisa menurunkan sensitivitas anak-anak terhadap kekerasan di kehidupan nyata

Anak-anak bisa menjadi lebih agresif, baik secara verbal maupun fisik, terhadap orang lain atau diri mereka sendiri, Anak-anak juga bisa meniru perilaku kekerasan yang mereka lihat di film horor, tanpa menyadari akibatnya.

4. Gangguan mental

Pada beberapa kasus, menonton film horor dapat menyebabkan gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan gangguan tidur.

Orang tua perlu berhati-hati dalam membiarkan anak menonton film horor. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan oleh orang tua:

Selain itu, film horor juga dapat berdampak negatif pada perkembangan moral dan nilai-nilai anak. Hal ini dikarenakan film horor sering kali menampilkan adegan-adegan yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak, seperti kekerasan, pembunuhan, dan seks.

Meskipun demikian, ada beberapa anak yang tidak terpengaruh oleh film horor. Hal ini dikarenakan anak tersebut memiliki kepribadian yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, Bunda perlu bijak dalam memutuskan apakah anak boleh menonton film horor atau tidak. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  • Usia anak. Anak yang lebih kecil lebih rentan terhadap dampak negatif film horor.
  • Kepribadian anak. Anak yang memiliki kepribadian yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif mungkin tidak akan terpengaruh oleh film horor.
  • Kondisi psikologis anak. Anak yang sedang mengalami masalah psikologis, seperti trauma atau kecemasan, sebaiknya tidak menonton film horor.

Namun jika Bunda memutuskan untuk mengizinkan anak menonton film horor, ada beberapa hal yang perlu Bunda lakukan:

  • Pilihlah film horor yang sesuai dengan usia dan kepribadian anak.
  • Tontonlah film tersebut bersama anak. Hal ini akan membantu Anda untuk mengetahui reaksi anak terhadap film tersebut.
  • Bicaralah dengan anak tentang film tersebut. Bantu anak untuk memahami bahwa adegan-adegan horor di dalam film tersebut hanyalah fiktif.

Jika anak menunjukkan reaksi negatif setelah menonton film horor, seperti ketakutan yang berlebihan, fobia, atau gangguan tidur, segera hentikan anak untuk menonton film horor. Bunda juga dapat berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.