Seperti apa ciri-ciri trauma anak terhadap orang tua. Anak-anak ini masih dalam masa pertumbuhan, sehingga membuat anak masih suka mengeksplorasi berbagai hal.

Akan tetapi banyak orang tua yang tidak mengerti hal tersebut. Sehingga sering memarahi anak jika tidak sesuai dengan keinginannya, sehingga tak jarang membentak atau memukul anak.

Usia anak-anak adalah masa dimana masih rentan mengalami trauma. Apalagi jika hal ini tidak segera ditangani dengan sigap, maka trauma anak terhadap orang tua bisa membekas sampai dewasa.

Hal ini tentunya tidak baik bagi si anak, karena dapat mempengaruhi hubungan batin antara bunda dan anak di masa yang akan datang. Maka dari itulah perlu untuk mengenal ciri-ciri trauma anak sebelum terlambat.

5 Ciri-Ciri Trauma Anak Terhadap Orang Tua

Rasa trauma dapat dilihat dari perubahan sikap anak yang tidak biasa. Berikut ciri-ciri anak sedang mengalami trauma yang wajib bunda kenali.

1. Selalu Merasa Takut

trauma anak terhadap orang tua

Gejala yang paling mudah diperhatikan adalah rasa takut yang berlebihan. Jika anak selalu merasa takut tidak seperti biasanya, maka bisa jadi adalah tanda bahwa si anak sedang mengalami trauma.

Perlu adanya tindakan dari orang tua guna memastikan apakah benar trauma atau tidak. Jika benar adanya, maka bunda sebagai orang tua harus mampu menghilangkan rasa takut si anak dengan cara bertahap.

2. Kesehatan Anak Menurun

Salah satu ciri anak sedang trauma adalah menurunnya kesehatan fisik dan psikis. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan mental yang akhirnya membuat imun tubuh tidak normal seperti biasanya.

Hal ini tidak boleh dianggap sepele, karena jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi perkembangan si anak. Ada baiknya lakukan pemeriksaan atau konsultasikan dengan psikolog.

3. Anak Menjadi Pendiam

trauma anak terhadap orang tua

Adanya trauma anak terhadap orang tua tentu didasari oleh rasa takut. Dari rasa takut itulah sehingga perlahan menjadikan dirinya pribadi yang pendiam dan tidak mau bersosialisasi lagi.

Anak akan lebih suka menyendiri dan tidak berani berkomunikasi dengan orang lain. Penyebabnya jelas karena rasa takut dari orang tua. Maka dari jangan sampai anak tumbuh menjadi orang yang enggan untuk bersosialisasi.

4. Tidak Fokus Belajar

Salah satu ciri anak sedang trauma biasanya tidak akan fokus dengan pelajaran akademik. Hal ini karena pikiran anak akan tertuju dengan trauma yang dilakukan orang tua.

Jika tidak segera dilakukan penanganan yang bijak, maka bisa saja prestasi akademik anak akan semakin menurun dan dapat berpengaruh terhadap masa depannya.

5. Selalu Murung

trauma anak terhadap orang tua

Ciri ini adalah tanda yang paling jelas jika anak sedang mengalami masalah. Jika anak selalu terlihat murung, bisa jadi anak sedang mengalami trauma.

Setiap trauma memang memiliki langkah penyembuhan masing-masing. Akan tetapi yang jelas harus segera ditangani dengan bijak agar tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk.

Jadi, ada banyak mengapa trauma anak terhadap orang tua bisa terjadi. Sebenarnya hal ini bisa saja dicegah dengan cara selalu menjaga hubungan yang baik kepada anak maupun pasangan.