
Semua orang tua tentu menginginkan agar buah hati mereka lahir dengan sehat dan sempurna. Namun, terkadang ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bayi mengalami cacat saat lahir, salah satunya adalah Down syndrome atau sindrom Down.
Down syndrome atau sindrom Down adalah kondisi kelainan genetik yang disebabkan karena bayi memiliki tambahan salinan kromom ke-21. Kondisi cacat lahir yang satu ini mengakibatkan bayi mengalami keterlambatan pada perkembangan fisik bayi, mental, serta intelektualnya.
Anak-anak yang mengalami Down syndrome atau sindrom Down memiliki beberapa ciri-ciri fisik yang dapat dilihat, di antaranya:
Progres perkembangan fisik yang lambat dibandingkan dengan anak-anak lain. Selain ciri-ciri fisik, anak-anak dengan Down syndrome juga memiliki kemampuan intelektual dan keterampilan yang terbatas, serta memiliki risiko terkena berbagai masalah kesehatan, seperti masalah jantung, masalah penglihatan, dan masalah pendengaran. Namun, dengan perawatan dan dukungan yang tepat, anak-anak dengan Down syndrome dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Down syndrome atau sindrom Down merupakan kondisi yang disebabkan oleh abnormalitas pada kromosom 21. Kromosom ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, sehingga abnormalitas pada kromosom tersebut dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir pada bayi.
Ada tiga jenis Down syndrome, yaitu:
Penyebab terjadinya Down syndrome tidak dapat diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini, di antaranya:
ibu yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan Down syndrome, terutama setelah usia 35 tahun.
jika salah satu orangtua memiliki Down syndrome atau memiliki riwayat keluarga dengan Down syndrome, maka risiko terjadinya kondisi ini meningkat.
beberapa kondisi selama kehamilan, seperti keguguran atau kehamilan kembar, dapat meningkatkan risiko terjadinya Down syndrome.
Down syndrome dapat dideteksi sejak dini melalui tes prenatal, seperti tes amniocentesis atau tes chorionic villus sampling. Tes ini dapat dilakukan selama kehamilan untuk mengetahui apakah bayi yang dikandung memiliki Down syndrome atau tidak.
Down syndrome atau sindrom Down merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak dengan Down syndrome dalam pertumbuhan dan perkembangan sehat, di antaranya:
Anak-anak dengan Down syndrome memerlukan perawatan khusus untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi, seperti masalah jantung, masalah penglihatan, dan masalah pendengaran.
Anak-anak dengan Down syndrome memerlukan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan mereka, yang dapat dilakukan di sekolah khusus atau di sekolah inklusif.
Terapi fisik, terapi bicara, dan terapi okupasi dapat membantu anak-anak dengan Down syndrome dalam meningkatkan kemampuan mereka.
Dukungan dan kasih sayang dari orangtua dan keluarga dapat membantu anak-anak dengan Down syndrome merasa nyaman dan merasa diakui. Dengan perawatan dan dukungan yang tepat, anak-anak dengan Down syndrome dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Temukan Artikel Lainya di Google News
Call me Icha, Seorang Blogger Aktif, Hobi Menulis dan Menyukai Dunia Parenting