Bagaimana cara mengolah daging untuk MPASI? Memiliki tekstur padat dan kasar, daging sapi memang butuh pengolahan khusus untuk bahan MPASI.

Selain agar mudah dikonsumsi si kecil, bunda juga harus memperhatikan cara bagaimana agar daging tersebut tidak amis sehingga mengganggu selera makan anak.

Seperti yang bunda ketahui, MPASI daging sapi sangat dianjurkan untuk bayi usia 8-10 bulan. Bahkan, para ahli berpendapat jika sebaiknya menjadikan daging sapi sebagai asupan protein hewani pertama saat masa perkenalan makanan untuk bayi.

Pasalnya, daging sapi dikenal banyak mengandung protein dengan kadar tinggi. Dengan begitu, mampu mendukung tumbuh kembang bayi hingga mengurangi resiko anemia diferensiasi.

Hanya saja, oleh karena daging sapi mempunyai tekstur kasar bunda harus paham bagaimana mengolahnya supaya tetap aman. Tapi tenang, supaya bunda lebih percaya diri ikuti panduan mengolah daging sapi untuk MPASI berikut ini ya.

Cara Mengolah Daging untuk MPASI

Cara Mengolah Daging untuk MPASI

Cara mengolah daging untuk MPASI bisa dimulai dengan pemilihan kualitas daging, cara memasak hingga teknik penyimpanan. Berikut penjelasannya:

1. Tepat Dalam Memilih Daging

Bagaimanapun juga, daging sapi untuk MPASI akan bunda berikan pada anak yang masih terbilang bayi.

Dengan pencernaan mereka belum sepenuhnya sempurna, usahakan untuk memilih daging sapi berkualitas baik, tanpa lemak atau paling tidak rendah lemak.

Pada awal pemberian daging sapi untuk MPASI, bunda bisa memilih jenis daging giling. Setelah itu, supaya tidak bosan imbangi dengan jenis daging cincang halus, cincang kasar, dan seterusnya. Cara ini dilakukan untuk mengenalkan macam-macam tekstur pada bayi.

2. Perhatikan Cara Memasak

Daging sapi untuk MPASI lebih baik diolah dengan cara dipanggang, dikukus, atau dimasak dengan sistem slow cooker. Usahakan juga untuk memotong daging menjadi potongan kecil supaya lebih cepat matang sempurna.

Lalu bagaimana dengan merebus? Cara memasak daging dengan direbus justru dapat melarutkan sebagian nutrisi daging ke air rebusan.

Bukankah air rebusan daging sapi boleh dikonsumsi bayi? Memang boleh, tapi harus ingat jika tidak semua anak bayi terbiasa dengan rasa daging bukan?

3. Perhatikan Tekstur Daging Saat Mengolah

Cara Mengolah Daging untuk MPASI

Kalau masih awal-awal, boleh memberikan MPASI daging sapi untuk anak bayi dengan cara mengolahnya menjadi puree (tekstur halus). Jangan lupa, tambahkan sayuran dan buah supaya bayi mau menerima atau memakannya.

Setelah itu, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia bayi, bunda bisa merubah cara pengolahan daging sapi.

Misalnya dengan meningkatkan teksturnya, boleh dicincang kasar atau disuwir-suwir. Dengan begitu, si kecil akan mulai terbiasa dengan makanan orang dewasa.

4. Teknik Penyimpanan

Setelah tahu bagaimana pemilihan jenis daging sapi, cara memasak, dan tekstur daging dalam pengolahan, perhatikan juga tentang penyimpanan.

Pasalnya, teknik penyimpanan tidak kalah penting karena dapat berpengaruh pada kualitas MPASI itu sendiri.

Pada umumnya, setelah dimasak, makanan yang berbahan dasar daging bisa dibekukan di kulkas.
Namun, apakah boleh tidak disimpan dalam lemari pendingin? Sebenarnya masih aman saja, asalkan menyimpan dalam tempat yang benar.

Sebagian besar orang tua kadang kurang suka memasukkan masakan daging ke kulkas karena khawatir teksturnya berubah kasar ketika dihangatkan kembali.

5. Hindari Daging Sapi Olahan untuk MPASI

Kembali ke poin pertama, bunda harus jeli dalam memilih daging sapi yang akan dipergunakan sebagai MPASI.

Selain mencari yang berkualitas, sangat tidak disarankan menggunakan daging sapi olahan, termasuk kornet, sosis, dan lainnya.

Selain itu, daging sapi olahan juga dipercaya mengandung garam tinggi serta penambah rasa buatan sehingga tidak baik untuk kesehatan si kecil. Bunda pasti tak mau bukan, jika si kecil justru sakit setelah pertama kali MPASI?

Itu dia tadi bagaimana cara mengolah daging untuk MPASI. Para orang tua, khususnya bunda-bunda bisa menggunakan informasi di atas sebagai referensi. Semoga si kecil suka saat mulai belajar makan makanan padat untuk pertama kali.