Anak-anak seringkali melakukan kebiasaan menghisap jempol ketika merasa cemas atau akan tidur. Hal ini disinyalir dapat memberikan rasa aman bagi mereka. Meskipun kebiasaan menghisap jempol pada anak biasanya akan hilang dengan sendirinya saat mereka tumbuh dewasa.

Namun ada kemungkinan bahwa anak masih terus melakukannya setelah usianya mencapai 5 tahun. Dalam hal ini, sebagai orang tua, Mams mungkin perlu mengambil tindakan agar kebiasaan ini dapat dihentikan.

Dampak Kebiasaan Anak Menghisap Jempol

menghentikan anak menghisap jempol
Ilustrasi Anak Menghisap Jempol Foto : Canva

Pada dasarnya kebiasaan menghisap jempol pada anak adalah hal wajar,  namun terdapat beberapa dampak dan risiko yang perlu dipertimbangkan, Berikut penjelasanya!

  1. Gangguan pertumbuhan rahang : Kebiasaan menghisap jempol dapat mengganggu pertumbuhan rahang pada anak, terutama jika dilakukan terlalu lama.
  2. Gangguan gigi : Kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah pada gigi, seperti overbite (gigi atas yang terlalu menonjol) atau underbite (gigi bawah yang terlalu menonjol).
  3. Gangguan fungsi bicara : Posisi jempol yang menahan posisi lidah ke bawah dan depan, membuat posisi lidah jadi tidak seperti seharusnya. Hal ini membuat beberapa suara atau huruf yang dibaca terdengar salah.
  4. Resiko infeksi : Anak yang sering menghisap jempol berisiko terkena infeksi, terutama jika jari yang dihisap terkena kotoran atau cairan lain.
  5. Gangguan konsentrasi : Kebiasaan menghisap jempol dapat mengganggu konsentrasi anak saat belajar atau mengerjakan tugas.

Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Menghisap Jempol

menghentikan anak menghisap jempol
Ilustrasi Anak Menghisap Jempol Foto : Canva

Berikut beberapa tips dan cara yang bisa mams coba, Agar si kecil bisa segera menghentikan kebiasaan mengisap jempol,

1. Mencari Tahu Penyebabnya

Hal yang pertama kali harus mams lakukan adalah mencari tahu penyebabnya mengapa anak Anda suka menghisap jempol. Jika si kecil terlihat menghisap jempol saat merasa cemas atau stres, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya ke suatu hal yang dapat membuatnya nyaman, seperti memeluknya atau mengucapkan kata-kata yang menenangkan.

Jika si kecil sering menghisap jempolnya saat merasa bosan, berikan mereka aktivitas yang menyenangkan, seperti mewarnai gambar, melukis, atau bermain bola bersama. Ini dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari kebiasaan menghisap jempol dan membuat mereka merasa lebih senang.

2. Memberikan Hadiah

Melarang si kecil untuk melakukan kebiasaan menghisap jempol tidak akan menjadi solusi yang tepat untuk menghentikannya. Sebaliknya, cobalah untuk memberikan dukungan dan pujian pada si kecil ketika mereka berhasil meninggalkan kebiasaan tersebut.

Hadiah yang dapat diberikan tidak harus berupa barang material, tetapi juga dapat berupa kelonggaran aturan. Misalnya, Mams dapat memberikan izin pada anak untuk bermain di taman jika mereka berhasil tidak menghisap jempol selama seharian. Ini akan memberikan motivasi bagi anak untuk terus berusaha menghentikan kebiasaan menghisap jempol.

3. Memberi Batasan Waktu

Jika si kecil sudah cukup besar, Mams dapat memberikan batasan waktu untuk kebiasaan menghisap jempol. Misalnya, Mams hanya memperbolehkan anak menghisap jempol pada sore atau siang hari. Dengan memberikan aturan ini, diharapkan anak dapat menghentikan kebiasaan tersebut secara bertahap. Ini dapat membantu anak untuk terbiasa dengan ide untuk tidak lagi menghisap jempol dan akhirnya menghentikannya sepenuhnya.

4. Berikan Anak Pemahaman

Mams dapat memberikan pemahaman tentang bahaya menghisap jempol. Jelaskan secara sabar bahwa menghisap jempol dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan  Namun, pastikan untuk menjelaskan ini dengan cara yang sesuai dengan tahap usia anak.

Jika si kecil berusia 2 tahun, Mams dapat menggunakan kalimat yang sederhana dan menarik serta menggunakan gambar untuk membantu menjelaskan. Ini akan membantu si kecil untuk lebih mudah memahami dan mengerti pentingnya menghentikan kebiasaan menghisap jempol

5. Berikan Sarung Tangan

Jika diperlukan,  Mams. dapat menggunakan sarung tangan untuk mengurangi kebiasaan menghisap jempol pada si kecil. Hal ini akan membuatnya merasa tidak nyaman saat menghisap jempol, sehingga secara bertahap ia akan menghentikan kebiasaan tersebut.

Jangan lupa untuk memberikan pujian kepada si kecil jika ia berhasil menahan keinginan untuk menghisap jempol. Dengan begitu, ia akan terdorong untuk terus berusaha menghentikan kebiasaan tersebut. Ingatlah bahwa pujian dan dukungan dari orang tua dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dan terdorong untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

Nah, Demikian penjelasan tentang dampak negatif dan cara menghentikan kebiasaan anak menghisap jempol, semoga artikel ini bisa bermanfaat ya mams.

Temukan Artikel Lainya di Google News