Donor darah adalah salah satu bentuk kepedulian sosial yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Namun, Bagaimana dengan ibu hamil, Bolehkah Ibu hamil donor darah? Berikut penjelasanya.

Bolehkah Ibu Hamil Donor Darah?

Tidak, ibu hamil tidak boleh donor darah. Hal ini dikarenakan ibu hamil membutuhkan banyak zat besi untuk mendukung pertumbuhan janin dan mencegah anemia. Donor darah dapat mengurangi kadar zat besi dalam tubuh ibu hamil, sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Alasan Ibu Hamil Tidak Boleh Donor Darah

Bolehkah Ibu Hamil Donor Darah
Ilustrasi Ibu Hamil Donor Darah (Foto: Pixabay)

Saat hamil, tubuh ibu dan janin membutuhkan darah yang cukup untuk mendukung proses tumbuh kembang janin dan menjaga kesehatan ibu hamil. Jika ibu hamil melakukan donor darah, maka ada beberapa risiko yang dapat terjadi, antara lain:

1. Anemia

Donor darah dapat mengurangi kadar zat besi dalam tubuh ibu hamil, yang dapat menyebabkan anemia. Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah menurun, sehingga mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Anemia dapat menyebabkan ibu hamil merasa lemas, pusing, sesak napas, pucat, dan mudah terserang infeksi. Anemia juga dapat berdampak buruk pada janin, seperti pertumbuhan terhambat, kelahiran prematur, atau berat badan lahir rendah

2. Bahaya bagi penerima donor

Donor darah saat hamil tidak hanya berisiko bagi ibu hamil dan janin, tetapi juga bagi orang yang menerima darah tersebut. Hal ini karena saat hamil akan muncul antibodi khusus yang disebut antibodi anti-D.

Antibodi ini dapat bereaksi dengan sel darah merah yang memiliki antigen D, yang biasanya dimiliki oleh orang dengan golongan darah Rh positif.

Jika darah ibu hamil yang mengandung antibodi anti-D diberikan kepada orang dengan golongan darah Rh positif, maka dapat terjadi reaksi transfusi yang berbahaya, seperti demam, menggigil, sesak napas, atau syok

3. Kekurangan nutrisi

Donor darah saat hamil juga dapat mengurangi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu dan janin. Selain zat besi, darah juga mengandung vitamin, mineral, protein, dan zat lain yang penting untuk kesehatan.

Jika ibu hamil kehilangan darah, maka ia juga kehilangan nutrisi tersebut, yang dapat mempengaruhi kualitas ASI, daya tahan tubuh, dan fungsi organ tubuh

Saran bagi Ibu Hamil yang Ingin Donor Darah

Mengingat risiko-risiko di atas, ibu hamil sebaiknya tidak melakukan donor darah selama masa kehamilan maupun menyusui. Jika ingin melakukan donor darah, tunggu setidaknya 9 bulan setelah melahirkan (bila tidak menyusui) atau setelah bayi sudah bisa menerima MPASI (bila menyusui).

Sebelum donor darah, pastikan juga untuk memeriksakan kondisi kesehatan, kadar hemoglobin, dan golongan darah ke dokter atau petugas kesehatan. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang cukup, dan istirahat yang baik setelah donor darah.

Donor darah adalah perbuatan yang mulia, tetapi harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan kondisi tubuh. Bagi ibu hamil, donor darah bukanlah pilihan yang tepat, karena dapat membahayakan diri sendiri dan janin.