6 Amalan Wanita Haid Agar Doa Dikabulkan, Wanita Wajib Tahu!
Amalan wanita haid agar doa dikabulkan ini perlu diketahui perempuan muslim. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan agar pahala tetap mengalir, meskipun dalam keadaan tidak suci.
Ketika haid datang biasanya menjadi penghalang untuk perempuan menjalankan ibadah, seperti shalat dan puasa. Oleh sebab itu Allah SWT melarang seseorang yang dengan berhadas beribadah, kecuali jika mereka telah kembali suci.
Berdasarkan kitab Fathu al-qorib (taqrib), terdapat delapan jenis ibadah yang dilarang saat menstruasi. Utamanya shalat, puasa, membawa al-Qur’an, membaca Al-Qur’an, itikaf, masuk masjid, tawaf, berhubungan intim antara suami istri, tidak juga bersenang-senang di sekitar organ kemaluan.
Meski begitu bagi para perempuan yang memang sudah diberikan kodrat untuk haid setiap bulannya tidak perlu khawatir. Sebab masih ada amalan ibadah yang lain untuk tetap dijalankan untuk mendatangkan pahala.
Ada beberapa perkara yang boleh dikerjakan oleh wanita ketika sedang haid. Berikut ini amalannya agar doa tetap dikabulkan meski dalam keadaan tidak suci.
Amalan Wanita Haid Agar Doa Dikabulkan
Ada beberapa perkara yang masih diperbolehkan untuk dilakukan ketika haid. Hal ini sangat baik untuk dikerjakan wanita, agar doanya tetap dikabulkan oleh Allah.
1. Berdoa
Berdoa ini memiliki artian memohon, berharap atau memuji Tuhan. Doa juga merupakan salah satu bentuk pendekatan diri manusia kepada penciptanya. Oleh karena itu wanita yang sedang haid tetap dianjurkan untuk tetap berdoa.
Sebab berdoa tidak memerlukan wudhu. Selain itu juga doa dapat diucapkan dalam bahasa apa saja. Haid ini bukanlah penghalang terkabulnya doa. Karena itu meski dalam keadaan haid perempuan tetap bisa memanjakan doa kepada Allah SWT.
Diperbolehkan untuk perempuan agar berdoa kepada Allah kapan saja, baik ketika haid. Hal ini karena doa termasuk ibadah yang tidak membutuhkan wudhu. Doa juga termasuk bagan berdzikir kepada Allah.
Berdoa saat haid juga sangat disyariatkan dan tidak dimakruhkan. Haid juga bukan penghalang terkabulnya sebuah doa. Karena untuk wanita berdzikir kepada Allah sangat baik dilakukan kapanpun. Baik dalam keadaan junub atau haid.
2. Berdizikir
Dzikir merupakan amalan wanita haid agar doa dikabulkan. Dzikir ini dianjurkan untuk siapa saja dan kapan saja. Dzikir juga merupakan indikasi hidupnya hati seseorang.
Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Imam Bukhari bersabda: “Perumpamaan antara orang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati.”
Jenis dzikir ini sangat banyak sekali, bisa berupa ucapan tasbih, tahmid, tabir, hauqalah, dan lain sebagainya. Aktif dalam majelis istigasah, tahlilah atau forum dzikir lainnya juga dapat berupa ibadah.
Hal ini seperti dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab ayat 41 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya.”
3. Bershalawat
Bershalawat adalah salah satu amalan yang bisa dilakukan kapan saja. Bersahalawat kepada Nabi Muhammad SAW bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Membaca shalawat kepada nabi juga tidak perlu untuk bersuci, sehingga dalam kondisi haid pun perempuan dapat mengamalkannya.
Membaca shalawat kepada nabi juga pahalanya sangatlah besar. Shalawat ini pula yang dapat mendatangkan syafaat untuk kita pada hari akhir nanti. Sehingga selamat dari api neraka.
Bahkan shalawat ini terdapat dalam firman Allah SWT dalam QS AL-Ahzab ayat 56:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Shalawat ini dapat seperti dengan perkataan, “Allāhumma ṣalli ‘alā Muḥammad”. Atau bisa juga dengan mengucapkan perkataan seperti, “Assalāmu ‘alaika ayyuhan-nabi”, yang artinya ‘semoga keselamatan terlimpah kepadamu, wahai Nabi’.
4. Mendengarkan Ayat Suci Al-Qur’an
Amalan ketika haid selanjutnya bisa dengan mendengarkan ayat suci Al-Qur’an. Meskipun membawa atau membaca Al-Qur’an sangat dilarang ketika haid namun mendengarkannya tetap diperbolehkan.
Bahkan ketika mendengarkan dan memahami ayat-ayat Allah kita tetap diberikan pahala seperti pahala orang yang membacanya. Jadi dalam kondisi haid tetap seorang perempuan bisa tetap khusyuk mendengarkan lantunan ayat Al-Qur’an.
5. Mencari Ilmu
Menuntut ilmu adalah kegiatan yang tetap bisa dilakukan meski perempuan sedang haid. Mencari ilmu bisa sangat banyak sekali. Seperti pergi ke majelis ilmu, membaca buku atau mendengarkan pengajian dan ceramah.
Mencari ilmu hukumnya sangatlah wajib baik bagi pria maupun wanita. Jadi tidak boleh seseorang mengatakan kalau mencari ilmu hanya boleh untuk suatu kaum saja.
6. Bersedekah Dan Melakukan Kegiatan Sosial
Di samping amalan yang sifatnya ritual, sedekah serta kegiatan sosial juga merupakan amalan yang dapat dilakukan agar doa dikabulkan. Sama halnya dengan mendengarkan lantunan al-Qur’an.
Berkegiatan sosial juga tidak perlu harus dalam kondisi yang suci, sebab ketika seorang wanita sedang haid juga tetap boleh dilakukan.
Kegiatan sosial ini bisa beragam bentuknya. Bisa bersedekah, memberi makan fakir miskin, memudahkan urusan orang lain hingga menyediakan buak puasa serta kegiatan positif lainnya.
Bisa juga menyiapkan makanan untuk orang yang berpuasa. Maka hal tersebut pahala yang didapatkan sama seperti orang yang berpuasa.
Itulah beberapa amalan wanita haid agar doa dikabulkan. Menstruasi ini bukanlah halangan untuk wanita melakukan kegiatan yang mendatangkan pahala.