Alice Norin Divonis Kanker Sarkoma Stadium 3, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Alice Norin menceritakan pengalaman pahitnya saat harus berjuang melawan kanker sarkoma yang dideritanya.
Kanker sarkoma adalah jenis kanker yang tumbuh pada jaringan ikat, seperti tulang, otot, lemak, saraf, dan pembuluh darah.
Alice mengaku awalnya tidak menyangka bahwa ia mengidap kanker sarkoma.
Ia hanya merasakan nyeri pada bagian punggungnya yang tidak kunjung sembuh.
Ia pun memutuskan untuk memeriksakan diri ke Singapura bersama suaminya, Glenn Alinskie.
Di sana, Alice menjalani berbagai tes kesehatan, termasuk MRI dan biopsi.
Hasilnya, dokter menyatakan bahwa Alice mengidap kanker sarkoma stadium 3.
Alice mengaku sangat terkejut dan sedih mendengar kabar tersebut.
“Ketika dokter bilang itu kanker, saya langsung nangis. Saya nggak bisa bayangin, saya masih muda, saya punya anak, saya punya suami, saya punya keluarga yang sayang sama saya. Saya nggak mau mati,” kata Alice dalam video yang diunggah di kanal YouTube Glenn Alinskie.
Alice pun harus menjalani pengobatan kanker sarkoma dengan kemoterapi.
Ia mengatakan bahwa proses kemoterapi sangat menyiksa dan melemahkan tubuhnya.
Ia juga harus menghadapi efek samping seperti rambut rontok, mual, muntah, dan lemas.
Namun, Alice tidak menyerah dan terus berusaha semangat.
Ia juga mendapat dukungan penuh dari suami, anak, keluarga, dan teman-temannya.
Ia berharap bahwa ia bisa sembuh dari kanker sarkoma dan kembali sehat seperti sedia kala.
“Kanker bukanlah akhir dari segalanya. Kanker adalah tantangan yang harus kita hadapi dengan kuat. Saya percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan kita. Saya berdoa agar semua orang yang berjuang melawan kanker bisa sembuh dan bahagia,” tutur Alice.
Apa Itu Kanker Sarkoma, Gejala dan Pencegahannya
Kanker sarkoma adalah jenis kanker yang berasal dari jaringan ikat, seperti tulang, otot, lemak, saraf, atau pembuluh darah.
Kanker sarkoma dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi lebih sering ditemukan di lengan, kaki, dada, atau perut.
Kanker sarkoma jarang terjadi dibandingkan dengan jenis kanker lain, dan hanya menyumbang sekitar 1% dari semua kasus kanker.
Gejala Kanker Sarkoma
Gejala kanker sarkoma tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis tumor. Gejala umum yang dapat dialami oleh penderita kanker sarkoma adalah :
- Benjolan atau pembengkakan yang terasa keras, tidak nyeri, dan tidak bergerak
- Nyeri atau kaku pada area yang terkena, terutama jika tumor menekan saraf atau otot
- Kesulitan bergerak atau menggerakkan anggota tubuh yang terkena
- Perdarahan atau luka yang tidak sembuh di area yang terkena
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja, demam, keringat malam, atau kelelahan
- Gejala kanker sarkoma dapat bervariasi tergantung pada jenisnya. Misalnya, kanker sarkoma tulang dapat menyebabkan nyeri tulang, patah tulang, atau pembengkakan sendi. Kanker sarkoma jaringan lunak dapat menyebabkan masalah pencernaan, pernapasan, atau reproduksi, tergantung pada lokasi tumor.
Pencegahan Kanker Sarkoma
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker sarkoma, karena penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker sarkoma, seperti :
- Riwayat keluarga yang memiliki kanker sarkoma atau sindrom genetik tertentu, seperti neurofibromatosis, sindrom Li-Fraumeni, atau retinoblastoma
- Paparan radiasi, baik karena pengobatan kanker sebelumnya atau karena pekerjaan atau lingkungan
- Paparan bahan kimia tertentu, seperti herbisida, pestisida, atau asbes
- Infeksi virus tertentu, seperti human immunodeficiency virus (HIV) atau human herpesvirus 8 (HHV-8)
Untuk mengurangi risiko terkena kanker sarkoma, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti :
- Menjaga pola hidup sehat, seperti tidak merokok, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal.
- Menghindari paparan radiasi atau bahan kimia yang berbahaya, dan menggunakan perlindungan yang sesuai jika harus berhadapan dengan sumber-sumber tersebut.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko atau gejala yang mengkhawatirkan
- Mengikuti rekomendasi dokter mengenai pengobatan atau pencegahan kanker, jika memiliki riwayat kanker sebelumnya atau sindrom genetik tertentu.
Profil Alice Norin, Aktris dan Model Berdarah Norwegia-Sunda-Minahasa
Alice Norin adalah seorang aktris dan model Indonesia yang memiliki keturunan Norwegia, Sunda, dan Minahasa.
Ia lahir di Stavanger, Norwegia pada tanggal 21 Juni 1987 dari pasangan Alfred Almendingan dan Sofie. Ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
Alice Norin mengawali karier di dunia model sejak usia 13 tahun. Ia pernah menjadi finalis GADIS Sampul tahun 2002.
Selain itu, ia juga pernah menjadi model iklan, video klip, dan majalah. Alice Norin tidak hanya berbakat di dunia modeling, tetapi juga di dunia akting.
Ia mulai bermain sinetron pada tahun 2003 dengan judul Dia. Sejak itu, ia terus bermain di berbagai sinetron populer seperti Wulan, Anugerah, Tukang Bubur Naik Haji The Series, dan Orang Ketiga.
Alice Norin juga pernah bermain di beberapa film layar lebar, baik yang bergenre horor, drama, maupun religi.
Film pertamanya adalah Psikopat yang dirilis pada tahun 2005. Ia juga pernah bermain di film Ada Kamu, Aku Ada, Ketika Cinta Bertasbih, Hanum & Rangga: Faith & the City, dan Kutuk.
Alice Norin mendapatkan penghargaan sebagai Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Film Bioskop dalam Festival Film Bandung 2010 untuk perannya sebagai Eliana di film Ketika Cinta Bertasbih.
Alice Norin juga pernah mencoba menjadi sutradara dengan menggarap video klip berjudul Rusty Guitar milik suaminya DJ Riri.
Alice Norin pernah menikah dua kali. Pernikahan pertamanya adalah dengan DJ Riri Mestika Rachman pada tahun 2007.
Keduanya menikah di usia yang masih muda, yaitu 19 tahun. Namun, pernikahan mereka tidak bertahan lama. Mereka bercerai pada tahun 2009.
Pernikahan keduanya adalah dengan Rama Michael, seorang aktor dan model, pada tahun 2012.
Mereka memiliki seorang putra bernama Rafa Michael yang lahir pada tahun 2013. Sayangnya, pernikahan mereka juga berakhir dengan perceraian pada tahun 2018.