Janin Meninggal Didalam Kandungan? Jangan Anggap Sepele, 5 Jenis Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebabnya!
Pada faktanya, tidak semua kehamilan sesuai dengan harapan. Selama menjalani masa kehamilan, mungkin akan ada beberapa kasus terkait masalah kesehatan salah satunya janin meninggal didalam kandungan.
Pada tahun 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa ada 2,6 juta bayi meninggal secara global dengan 7.178 kematian setiap harinya. Dimana rata-rata kematian bayi dalam kandungan terjadi di negara berkembaang.
Dan pada faktanya, hingga tahun 2024 ini, kasus kematian bayi dalam kandungan masih terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hal ini mungkin bisa terjadi karena minimnya edukasi maupun penyakit bawaan dari ibu yang menyebabkan janin meninggal dalam kandungan. Lantas, sebenarnya apa sih penyebab janin meninggal didalam kandungan?
5 Penyakit Penyebab Janin Meninggal Didalam Kandungan
IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau Kematian Bayi Dalam Rahim adalah kondisi bayi meninggal dengan usia diatas 20 minggu.
Kematian janin di dalam kandungan ini bisa disebabkan oleh beberapa dakfu salah satunya kondisi kesehatan ibu selama hamil.
Diliput dalam Channel YouTube Dokter Keven, dokter spesialis kebidanan, janin meninggal dalam kandungan bisa disebabkan karena beberapa faktor berikut ini:
1. Infeksi Kehamilan
Menurut Dokter Keven, infeksi kehamilan bisa terjadi karena bunda alami keputihan yang abnormal yang menyebabkan kuman pada vagina naik ke rahim hingga sebabkan infeksi intrauterin.
Dan jika tidak segera diatasi, infeksi intrauterin dapat menyebabkan berbagai jenis komplikasi serius salah satunya janin meninggal dalam kandungan.
2. Ibu Menderita Tekanan Darah Tinggi
Selain karena keputihan, kasus janin meninggal dalam kandungan juga bisa disebabkan oleh hipertensi yang dialami oleh ibu selama hamil.
Dari hipertensi ini, kemudian akan sebabkan komplikasi preeklampsia yang pengaruhnya sangat buruk untuk janin.
Selain itu, hipertensi juga sebabkan gangguan pada aliran darah ke plasenta. Jika hal ini terus berlanjut, bayi akan kekurangan oksigen jingga sebabkan kematian dalam rahim.
3. Penyakit Diabetes Jadi Faktor Penyebab Janin Meninggal di Dalam Kandungan
Diabetes atau masalah yang mempengaruhi tekanan gula darah ternyata juga bisa sebabkan kasus bayi meninggal dalam kandungan.
Diabetes bisa terjadi jauh sebelum maupun selama kehamilan yang biasanya ditandia dengan meninglkaytnya keingininan buang air kecil. Selain itu, bunda akan merasa cepat haus, mulut terasa kering hingga kelelahan ekstrim.
4. Masalah Pada Tiroid
Kasus janin meninggal di dalam kandungan juga bisa disebabkan oleh masalah pada tiroid salah satunya Hipotiroidisme.
Hipotiroidisme sendiri adalah kondisi dimana bunda alami kelebihan hormon tiroid akibat kelenjar tiroid terlalu aktif.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif ini biasanya ditandai dengan kulit kering, mudah lelah, sembelit dan sensitif dengan suhu yang terlalu dingin.
Selain itu, bunda juga perlu waspada jika sering mengalami lemas, konsentrasi menurut, nafsu makan menurun hingga depresi.
5. Terjadi Masalah Pada Plasenta
Penyebab janin meninggal ketika masih dalam rahim juga bisa disebabkan karena solusio plasenta. Dalam dunia kesehatan, solusio plasenta adalah kondisi dimana plasenta lepas dari dinding rahim.
Jika terlepas sebelum kelahiran bayi, hal ini dapat menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen untuk janin terganggu hingga sebabkan kematian janin.
Selain solusio plasenta, bayi meninggal dalam kandungan juga bisa karena pengapuran yang terjadi pada plasenta ibu.
Ini terjadi karena deposit kalsium yang disebabkan pecahnya pembuluh darah kecil. Jika tidak segera ditangani, hal ini akan mempengaruhi pasokan oksigen hingga sebabkan bayi meninggal saat masih dalam kandungan.
Itulah bunda, 5 jenis penyakit yang bisa sebabkan janin meninggal di dalam kandungan dan perlu bunda waspadai.
Untuk itu, lakukan cek up kesehatan ibu dan bayi selama hamil agar dokter bisa memberikan arahan jika memang ada indikasi penyakit serius yang bisa sebabkan janin meninggal dalam kandungan.