Jangan Terlambat, Kenali 6 Ciri-Ciri Janin Cacat Dalam Kandungan
Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui ciri-ciri janin cacat dalam kandungan, Pasalnya Janin yang sedang berkembang di dalam kandungan rentan terhadap berbagai gangguan yang dapat menyebabkan kecacatan.
Kecacatan janin dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, atau kombinasi keduanya. Beberapa ciri-ciri janin cacat dalam kandungan dapat diamati melalui pemeriksaan prenatal, seperti USG, amniosentesis, dan tes darah.
Ciri-Ciri Janin Cacat Dalam Kandungan
Beikut beberapa ciri-ciri janin cacat dalam kandungan yang perlu ibu hamil ketahui
1. Detak jantung janin tidak normal
Salah satu cara untuk mengetahui kondisi janin adalah dengan mendengarkan detak jantungnya. Detak jantung janin yang normal berkisar antara 120-160 kali per menit.
Jika detak jantung janin terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur, maka dapat menunjukkan adanya kelainan pada jantung janin, seperti cacat jantung bawaan.
2. Ada perubahan pada kadar protein ibu hamil
Tes darah dapat membantu mendeteksi adanya kelainan pada janin, salah satunya dengan mengukur kadar protein tertentu yang diproduksi oleh plasenta.
Protein ini disebut alfa-fetoprotein (AFP) dan biasanya diperiksa pada trimester kedua kehamilan. Jika kadar AFP tinggi, maka dapat menunjukkan adanya kelainan pada tabung saraf janin, seperti spina bifida.
3. Jumlah kromosom yang tidak normal
Kromosom adalah struktur yang membawa informasi genetik dari orang tua ke anak. Manusia normal memiliki 46 kromosom, yang terdiri dari 23 pasang.
Jika jumlah kromosom janin tidak sesuai dengan jumlah normal, maka dapat menyebabkan kelainan kromosom, seperti sindrom Down, sindrom Turner, atau sindrom Klinefelter.
Kelainan kromosom dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental janin, serta meningkatkan risiko penyakit tertentu.
4. Perubahan ukuran tubuh janin
Pemeriksaan USG dapat membantu mengukur ukuran tubuh janin, seperti panjang, berat, lingkar kepala, dan lingkar perut.
Ukuran tubuh janin yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat menunjukkan adanya kelainan pada janin, seperti makrosomia, mikrosefali, atau hidrosefalus.
Makrosomia adalah kondisi di mana berat badan janin melebihi 4 kg, yang dapat disebabkan oleh diabetes pada ibu hamil atau faktor genetik.
Sedangkan Mikrosefali adalah kondisi di mana lingkar kepala janin lebih kecil dari normal, yang dapat disebabkan oleh infeksi, malnutrisi, atau kelainan kromosom.
5. Adanya cairan berlebih di leher janin
Cairan berlebih di leher janin dapat terlihat melalui pemeriksaan USG, terutama pada trimester pertama kehamilan. Cairan ini disebut translucensi nukal (TN) dan biasanya berukuran kurang dari 3 mm.
Jika ukuran TN lebih dari 3 mm, maka dapat menunjukkan adanya kelainan pada janin, seperti sindrom Down, sindrom Edwards, atau sindrom Patau.
6. Kondisi otak bayi yang abnormal
ciri-ciri janin cacat dalam kandungan yang terkahir yaitu Kondisi otak bayi yang abnormal, Otak janin adalah organ yang sangat penting untuk perkembangan dan fungsi tubuh.
Otak janin dapat diperiksa melalui pemeriksaan USG, terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Jika ada kelainan pada struktur atau fungsi otak janin, maka dapat menunjukkan adanya kelainan pada janin, seperti anensefali, holoprosensefali, atau lisensefali.
Faktor yang Menyebabkan Cacat Janin dalam Kandungan
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan cacat janin meliputi:
-
Riwayat keluarga: Risiko cacat janin lebih tinggi pada ibu yang memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik atau kromosom.
-
Paparan bahan berbahaya: Paparan bahan berbahaya seperti asap rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko cacat janin.
-
Defisiensi nutrisi: Kekurangan nutrisi tertentu, seperti asam folat, dapat meningkatkan risiko cacat janin seperti spina bifida.
-
Penyakit kronis pada ibu: Beberapa penyakit kronis pada ibu, seperti diabetes dan lupus, dapat meningkatkan risiko cacat janin.
Tips Mencegah Cacat Janin Dalam Kandungan
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat bunda lakukan untuk mencegah cacat lahir pada janin:
1. Menjaga asupan makanan bergizi
Asupan makanan yang bergizi sangat penting untuk mendukung perkembangan janin. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu.
2. Mengonsumsi asam folat
Asam folat merupakan vitamin B yang penting untuk mencegah cacat lahir, terutama cacat tabung saraf (neural tube defect) seperti spina bifida. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat setidaknya 400 mikrogram per hari, mulai dari sebelum hamil hingga trimester pertama kehamilan.
3. Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan secara rutin dapat membantu mendeteksi adanya cacat lahir sejak dini. Pemeriksaan kehamilan biasanya dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan.
4. Menghindari alkohol dan rokok
Alkohol dan rokok dapat membahayakan perkembangan janin. Ibu hamil dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol dan rokok selama kehamilan.
5. Menghindari paparan infeksi
Infeksi, seperti rubella, cytomegalovirus, dan toxoplasmosis, dapat menyebabkan cacat lahir pada janin. Ibu hamil dianjurkan untuk menghindari paparan infeksi selama kehamilan.
6. Menjaga berat badan ideal
Berat badan yang berlebihan atau kurang dapat meningkatkan risiko cacat lahir. Ibu hamil dianjurkan untuk menjaga berat badan ideal selama kehamilan.
7. Melakukan vaksinasi
Vaksinasi dapat membantu melindungi ibu hamil dan janin dari infeksi yang dapat menyebabkan cacat lahir. Vaksin yang dianjurkan untuk ibu hamil antara lain vaksin rubella, tetanus, difteri, dan pertusis (Tdap), serta vaksin influenza.
Nah, Itulah ciri-ciri janin cacat dalam kandungan yang perlu bunda ketahui, Namun Dengan mengikuti beberapa tips-tips di atas, Bunda dapat membantu mengurangi risiko cacat lahir pada janin. Semoga Bermanfaat