5 Posisi Menyusui yang Benar agar Tidak Sakit: Panduan Praktis untuk Ibu Menyusui
Menyusui adalah momen berharga yang mempererat ikatan antara ibu dan bayi. Namun, tidak sedikit ibu yang mengalami rasa sakit, puting lecet, atau pegal pada punggung dan bahu saat menyusui terutama di minggu-minggu awal.
Salah satu penyebab utama ketidaknyamanan tersebut adalah posisi menyusui yang kurang tepat. Memahami dan menerapkan posisi menyusui yang benar sangat penting agar proses menyusui berlangsung nyaman, efektif, dan bayi dapat menerima ASI secara optimal.
Mengapa Posisi Menyusui Sangat Penting?
Posisi menyusui yang tepat tidak hanya mempengaruhi kenyamanan ibu, tetapi juga menentukan keberhasilan proses menyusui. Posisi yang salah dapat menyebabkan beberapa masalah berikut:
- Puting lecet atau terasa nyeri.
- Produksi ASI berkurang karena bayi tidak melekat dengan baik.
- Bayi kesulitan mengisap ASI secara efektif.
- Kenaikan berat badan bayi tidak optimal.
- Timbulnya ketegangan pada punggung, bahu, dan leher ibu.
Dengan posisi menyusui yang benar, ibu akan merasa lebih rileks, bayi dapat menyusu dengan lancar, dan proses menyusui menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi keduanya.
Posisi Menyusui yang Benar dan Nyaman
Agar proses menyusui terasa semakin nyaman dan menyenangkan Berikut beberapa posisi menyusui yang bisa bunda coba:
1. Posisi Cradle Hold (Peluk Bayi)

Posisi cradle hold merupakan posisi menyusui yang paling umum digunakan, terutama oleh ibu baru.
Cara melakukannya:
- Duduk tegak dengan punggung bersandar nyaman.
- Pegang bayi menggunakan lengan pada sisi payudara yang digunakan untuk menyusui.
- Letakkan kepala bayi di lekukan siku ibu, dengan tubuh bayi menghadap ke arah ibu.
- Pastikan mulut bayi menempel penuh pada area areola (bagian gelap di sekitar puting), bukan hanya pada putingnya saja.
Posisi ini cocok untuk ibu yang sudah terbiasa menyusui dan ingin menjaga kontak mata dengan bayi.
2. Posisi Cross-Cradle Hold

Posisi ini mirip dengan cradle hold, namun memberikan kontrol lebih baik terhadap kepala bayi, sehingga membantu memperbaiki pelekatan.
Cara melakukannya:
- Pegang kepala bayi dengan tangan yang berlawanan dari sisi payudara yang digunakan.
(Contoh: jika menggunakan payudara kanan, pegang kepala bayi dengan tangan kiri.) - Topang punggung bayi menggunakan lengan.
- Arahkan mulut bayi agar menempel penuh pada areola.
Posisi ini sangat direkomendasikan untuk bayi baru lahir atau bayi yang masih belajar menyusu dengan benar.
3. Posisi Laid-Back (Menyusui Santai)

Posisi laid-back atau reclined breastfeeding membuat ibu dan bayi sama-sama rileks. Posisi ini sangat ideal untuk bayi baru lahir karena membantu mereka menyusu secara alami dengan bantuan gravitasi.
Cara melakukannya:
- Berbaring atau bersandar setengah duduk di sofa atau tempat tidur dengan bantuan bantal di punggung.
- Letakkan bayi di atas dada ibu dalam posisi tengkurap, sehingga berat tubuh bayi bertumpu pada tubuh ibu.
- Pastikan ibu dalam posisi yang cukup tegak untuk dapat menatap mata bayi.
- Arahkan mulut bayi ke puting secara perlahan sambil menopang tubuh bayi.
Selain nyaman, posisi ini juga membantu mengurangi resiko tersedak dan refluks pada bayi.
4. Posisi Side-Lying (Berbaring Menyamping)

Posisi side-lying cocok bagi ibu yang ingin menyusui sambil beristirahat, terutama pada malam hari.
Cara melakukannya:
- Berbaring menyamping bersama bayi, saling berhadapan.
- Pastikan kepala bayi sejajar dengan payudara, dan dagu bayi menyentuh payudara ibu.
- Gunakan bantal untuk menopang kepala, punggung, atau tubuh bayi agar tetap stabil.
Meskipun posisi ini nyaman, ibu perlu memastikan bahwa pelekatan bayi sudah benar agar tidak terjadi nyeri pada puting
5. Posisi Upright (Bayi Duduk Tegak)

Posisi upright atau koala hold dilakukan dengan bayi dalam posisi duduk tegak di pangkuan atau pinggul ibu.
Cara melakukannya:
- Duduk tegak di kursi atau sofa yang nyaman.
- Posisikan bayi duduk di paha atau di sisi pinggul ibu, menghadap ke payudara.
- Pastikan kepala dan tulang belakang bayi tegak lurus.
- Arahkan mulut bayi ke puting dan perhatikan agar pelekatan terjadi dengan benar.
Posisi ini cocok untuk bayi yang sudah lebih besar dan dapat menopang kepalanya sendiri. Selain itu, posisi ini juga ideal bagi ibu yang menggunakan kursi roda atau memiliki keterbatasan gerak.
Menyusui seharusnya tidak menjadi pengalaman yang menyakitkan. Dengan menerapkan posisi menyusui yang tepat, memperhatikan pelekatan, serta mendapatkan bimbingan dari konselor laktasi, ibu dapat menyusui dengan nyaman dan memastikan bayi menerima ASI secara optimal.
Beberapa posisi seperti cradle hold, cross-cradle, side-lying, laid-back, dan upright dapat disesuaikan dengan kondisi ibu dan bayi. Pilih posisi yang paling nyaman agar proses menyusui menjadi momen penuh kasih antara ibu dan si kecil.
Jika Bunda masih mengalami nyeri pada puting, kesulitan menemukan posisi yang nyaman, atau bayi tampak kesulitan menyusu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi profesional di Klinik KMNC.
Dapatkan panduan menyusui yang tepat, tips praktis, serta dukungan profesional agar perjalanan menyusui menjadi aman, nyaman, dan menyenangkan bagi Bunda dan si Kecil.
Kunjungi Klinik KMNC terdekat atau buat janji konsultasi melalui WhatsApp 08111028232. Untuk informasi layanan lengkap dan promo menarik lainnya, kunjungi website resmi kami di kmnc.co.id.
