Apakah ADHD Pada Anak Bisa Sembuh Atau Tidak? Bunda Wajib Tahu!
Apakah ADHD pada anak bisa sembuh atau tidak? Bunda perlu tahu kalau ada anak yang bisa terkena ADHD.
Biasanya gejala ADHD pada anak ini sering disangka sebagai anak hiperaktif. Nyatanya hal tersebut berbeda dengan anak hiperaktif.
ADHD ini adalah kesehatan mental pada anak. Bahkan hal tersebut juga terjadi pada orang dewasa. Lantas apa itu ADHD? Begini pengertiannya lebih jelas.
Apa Itu ADHD?
Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD, merupakan istilah medis untuk gangguan mental. Biasanya berupa gejala impulsif dan hiperaktif.
Gejala ADHD ini dapat membuta anak menjadi kesulitan dalam memusatkan perhatiannya pada satu waktu.
Meskipun ADHD ini lebih rentan terjadi pada anak, gejala yang dapat muncul ini dapat bertahan hingga remaja. Bahkan dapat juga hingga dewasa, ADHD ini terbagi menjadi 3 subtipe, yaitu:
- Dominan hiperaktif-impulsif, biasanya tipe ini muncul dengan masalah hiperaktvitas dengan perilaku impulsif.
- Dominan inatentif, tipe yang sulit menaruh perhatian penuh pada satu waktu.
- Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatentif, yaitu kombinasi dari kedua subtipe tadi.
Penyebab Terkena ADHD
Penyebab ADHD secara pasti ini belum diketahui. Namun masalah kesehatan mental ini dapat muncul karena ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak.
Para ahli menduga kalau beberapa kondisi tersebut dapat dipicu dengan beberapa kondisi berikut ini:
1. Genetika
Hingga saat ini, genetik ini menjadi satu-satunya penyebab utama terjadinya ADHD pada anak. selain itu juga kondisi tersebut cenderung menurun dalam keluarga.
Jadi dalam kebanyakan kasus ini bahwa gen dari salah satu atau kedua orang tua, menjadi penyebab anak terkena ADHD. Karena genetik orang tua ini merupakan faktor penting dalam perkembangannya kelalaian pada anak.
2. Fungsi Dan Struktur Otak
Dalam sebuah studi telah mengidentifikasi kalau beberapa kemungkinan ada perbedaan dalam otak penderita ADHD.
Dalam penelitian yang menggunakan pemindaian otak, hasilnya karena otak penderita mungkin lebih kecil ukurannya. Terutama pada penderita ADHD. Sedangkan di area lain lebih besar.
3. Terkena Paparan Neurotoksin Selama Kehamilan
Selain itu para ahli ini juga menduga kalau ada hubungan antara ADHD dengan bahan kimia neurotoksin tertentu. Umumnya seperti timbal dan beberapa jenis pestisida.
Paparan yang terkena pada anak ini dapat mempengaruhi tingkat pendidikan mereka nantinya. Sementara itu paparan pestisida berkaitan dengan kelainan mental.
Gejala ADHD Pada Anak
ADHD ini merupakan gangguan perkembangan saraf yang kompleks. Sehingga dapat mempengaruhi kemampuan fungsi tubuh pengidapnya.
Lantas apa yang akan dirasakan oleh penderita ADHD ini? Untuk anak, remaja serta orang dewasa akan berbeda kondisi dan gejala ADHD pada anak.
Bahkan terkadang cuku sulit untuk mengenali gejalanya dokter pada umumnya baru dapat mendiagnosa ADHD pada anak setelah usianya cukup remaja.
Gejala ADHD ini seringkali diabaikan oleh orang tua. Lantas bagaimana gejala anak yang terkena ADHD? Berikut ini beberapa gejalanya pada anak untuk bunda ketahui.
- Penderita ADHD akan kesulitan untuk memperhatikan dan tetap teratur, sulitnya berfokus ini membuat penderita ADHD mudah terganggu.
- Sering merasa gelisah dan kesulitan ketika duduk, tanpa sadar mereka sering menggerakkan anggota tubuhnya seperti kaki.
- Selalu aktif bergerak atau sering bergerak secara berlebihan.
- Sering melakukan tindakan impulsif tanpa memikirkan risiko ke depannya.
- Sering lupa dengan barang-batangnya atau hal-hal kecil, karena sulitnya untuk fokus.
- Sering mengalami cedera atau ketika berjalan sering menabrak sesuatu.
ADHD Pada Anak Bisa Sembuh Atau Tidak
Anak dengan kondisi ADHD ini tidak dapat sembuh sepenuhnya. Namun meski begitu ketika mengetahui anak terlihat gejala ADHD perlu untuk membantunya konsultasi.
- Meski begitu ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan oleh penderita ADHD ini.
- Konsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter, untuk mengatasi perilaku ADHD yang muncul.
- Lakukan psikoterapi untuk mengobati masalah kejiwaan yang dapat muncul.
- Melakukan cognitive behaviour therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif.
- Terapi psikoedukasi untuk mengatasi kondisi anak dengan bercerita.
- Terapi interaksi sosial yang membantu mengetahui perilaku sosial yang pas untuk suatu kondisi.
Jadi, apakah ADHD pada anak bisa sembuh atau tidak? Sayangnya ADHD ini tidak dapat disembuhkan. Diagnosis yang akurat dan pengobatan yang pas dapat disegerakan.
Namun orang tua juga perlu untuk memahami bahwa pengobatan ADHD ini perlu adanya komitmen dan persiapan yang matang dari berbagai aspek.
Jadi itulah tadi tadi mengenai ADHD pada anak bisa sembuh atau tidak. Jawabannya tidak, hanya tetap perlu dilakukan pengobatan untuk mencegah timbulnya hal yang kurang baik oleh anak.