Mengapa Angka Pernikahan Di Indonesia Menurun 2024? Ternyata Ini Penyebabnya!
Mengapa angka pernikahan di Indonesia menurun 2024? Pernikahan adalah prosesi sakral antara laki-laki dan perempuan yang berjanji untuk bersama dalam sebuah hubungan.
Banyak orang yang melakukan hubungan pernikahan, karena ingin hidup bersama pasangannya. Selain itu mereka juga ingin menyempurnakan akhlaknya.
Bahkan sebagian orang menikah karena menginginkan adanya keturunan. Namun lambat laun, angka pernikahan ini menurun.
Terutama dalam kurun waktu satu dekade ini. Penurunan tersebut terlihat cukup signifikan sekali. Lantas mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Angka Pernikahan Di Indonesia Menurun 2024
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, angka pernikahan di Indonesia semakin menurun. Ada beberapa darah yang terkena fenomena tersebut.
DKI Jakarta sendiri mengalami penurunan dengan angka 4.000. Untuk Jawa Barat mengalami penurunan sebanyak 29.000.
Kondisi yang serupa juga turun di wilayah Jawa Tengah dengan angka 21.000 dan Jawa Timur dengan angka 13.000.
Berdasarkan data dari BPS ini menjelaskan kalau penurunan jumlah pernikahan pada tahun 2023 sebanyak 1.577.255, dibandingkan dengan tahun 2022 yang turun sebanyak 128.000.
Sedangkan angka pernikahan dalam satu dekade terakhir ini turun sebanyak 28,63 persen. Penurunan angka pernikahan ini menjadi perhatian publik.
Lantas apa penyebab dari angka pernikahan di Indonesia menurun 2024. Simak beberapa penyebabnya berikut ini.
Penyebab Turunnya Angka Pernikahan Di Indonesia
Masalah tentang turunnya angka pernikahan ini menjadi sorotan publik. Bahkan salah satu Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair yakni Prof Dr. Bagong Suyanto, Drs,. Msi.
Dirinya menyebutkan kalau penyebab turunnya angka pernikahan ini ada beberapa penyebabnya. Berikut ini penyebab yang sudah Mamikita rangkum.
1. Perempuan Memiliki Peluang Mengembangkan Potensi Dirinya
Sudah tidak asing lagi kalau melihat banyak perempuan yang mengembangkan dirinya. Tidak hanya dalam bidang tertentu saja yang berkaitan dengan perempuan.
Bahkan banyak wanita yang memiliki peluang kesempatan lebih lebar untuk sekolah dan bekerja. Dengan begitu ketergantungan perempuan juga semakin menurun.
Hal ini menjadikan mereka lebih mandiri dalam urusan finansial, yang dulunya bergantung terhadap laki-laki.
2. Banyak Laki-Laki Dalam Kondisi Kurang Mapan
Sekarang ini wanita merasa enggan untuk menikahi laki-laki yang kurang mapan. Sedangkan saat ini banyak sekali laki-laki yang kurang secara finansialnya.
Hal ini dikarenakan sulitnya mencari pekerjaan. Sehingga ketika ada wanita yang telah mapan secara materi, mereka enggan untuk menjalin hubungan dengan pria kurang mapan secara materi.
3. Mental Yang Belum Siap
Anak jaman sekarang ini sangat mementingkan kondisi mentalnya. Hal ini terlihat sekali dari sosial media yang banyak anak mudanya sudah mulai aware dengan kesehatan mental.
Sehingga banyak yang memutuskan untuk menunda pernikahannya karena beralasan belum cukup dan siap mental.
Memang menjalani kehidupan rumah tangga itu sangat membutuhkan mental yang kuat. Selain itu kesiapan mental juga harus dipertimbangkan.
4. Pemikiran Yang Mulai Modern
Pemikiran masyarakat yang mulai modern ini menjadi penyebab, mengapa angka pernikahan di Indonesia menurun.
Banyak sekali perilaku moderat sekarang ini yang lebih mementingkan pendidikan, karir dan lainnya. Pemikiran yang semakin modern juga membuat mereka kurang memikirkan pernikahan.
Budaya Barat dan Korea juga semakin kencang memodernisasi anak muda sekarang. Dimana mereka mulai memilih mengembangkan diri dibandingkan menikah.
5. Banyaknya Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan dalam rumah tangga ini menjadi salah satu yang seringkali membuat anak muda enggan menikah.
Terlebih telah ada banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi. Sehingga itu menimbulkan ketakutan tersendiri untuk wanita.
6. Maraknya Kasus Perselingkuhan
Banyak juga orang yang memilih untuk tidak menikah karena maraknya kasus perselingkuhan. Ini menyebabkan banyak masyarakat yang enggan untuk menjalin hubungan romantis.
Bahkan tingginya angka perceraian ini dapat menjadi faktor untuk tetap melajang. Berdasarkan data BPS Jawa Timur, dalam kurun waktu tiga tahun JaTim mencatat banyak talak dan cerai.
Hal ini menyebabkan banyak anak muda yang mulai memikirkan ulang untuk menikah. Sehingga mereka lebih memilih untuk sendiri terlebih dahulu dan menunda untuk melakukan pernikahan.
Jadi itulah tadi, mengapa angka pernikahan di Indonesia menurun 2024. Penyebabnya itu terjadi memang karena anak muda memilih untuk menunda pernikahan, sebab beberapa faktor yang mempengaruhinya.