Perusahaan Jepang Produksi Popok Dewasa Imbas Turunnya Angka Kelahiran Bayi
Saat ini Jepang produksi popok dewasa, imbas dari angka kelahiran yang terus menurun. Oji Nepia mengumumkan kalau akan beralih memproduksi popok dewasa. Ini karena imbas dari angka kelahiran yang sangat rendah di Jepang.
Oji Nepia yang berada di bawah naungan Oji Holdings (perusahaan pulp dan kertas) menyatakan kalau dirinya akan berhenti produksi popok bayu dan anak pada September 2024. Penghentian itu terpaksa dilakukan karena permintaan yang terus turun.
Alasan Perusahaan Jepang Produksi Popok Dewasa
Dalam laporan independent, penjualan popok bayi semakin turun drastis. Hal ini disebabkan oleh angka kelahiran yang semak9n berkurang.
Dari yang awalnya 700 jua ada 2001 hingga hanya menjadi 400 juta tahun ini. Hingga akhirnya menyebabkan pergeseran target demografi yang terjadi akibat angka kelahiran yang berada pada rekor terendah. Sementara itu populasi orang lanjut usia menjadi semakin bertambah.
Hingga dalam satu dekade terakhir ini angka kematian di Jepang selalu melebih angka kelahiran. Pada tahun 2023 Negeri Matahari Terbit itu mencatat 758.631 angka kelahiran.
Angka ini turun 5,1 persen dari tahun sebelumnya.ini adalah rekor terendah kelahiran di Jepang sejak abad ke-19. Sekitar ada dua juta anak dilahirkan pada tahun 1970-an.
Jepang produksi popok dewasa, karena rendahnya angka kelahiran dan beberapa faktor. “Permintaan popok bayi menurun karena beberapa faktor, termasuk menurunnya angka kelahiran,” ujar salah satu juru bicara Oji Holding.
Dikatakan kalau perusahaan tersebut akan meningkatkan produksi sanitasi untuk lansia, salah satunya adalah popok dewasa. Mereka juga mengharapkan kalau produk tersebut akan dapat digunakan di panti jompo atau fasilitas umum lainnya.
Oji Nepia ini akan tetap memproduksi popok bayi. Akan tetapi dirinya dirinya tidak akan mengambil pangsa jepang. Produknya akan masih tetap dipasarkan dalam sejumlah negara Asia Tenggara, salahnya adalah Malaysia dan Indonesia yang mana permintaan semakin terus berkembang.
Hingga saat ini Jepang masih mencoba mengatasi krisis populasi dengan berbagai cara. Mulai dari memberi kompensasi hingga jaminan kesejahteraan bagi orang tua baru. namun usaha tersebut rupanya belum membuahkan hasil.
Hingga pada tahun 2022 anak-anak di bawah umur 15 tahun jumlah berkurang dari 12 persen dari populasi Jepang. Sementara penduduk di atas usia 65 tahun mencakup lebih dari 30 persen populasi, pada tahun yang sama.
Ternyata, Jepang produksi popok dewasa karena imbas dari menurunnya angka kelahiran. Untuk itu dalam setiap negara angka kelahiran itu sangatlah dibutuhkan.