Ada 8 Perkara Yang Diharamkan Wanita Muslim Ketika Haid, Apa Saja?
Apa saja perkara yang diharamkan wanita muslim ketika haid? Ketika wanita haid atau datang bulan, maka ada beberapa perkara yang menjadi haram untuknya apabila dikerjakan. Perkara tersebut terkait dengan ibadah yang dilakukan sehari-hari.
Ada beberapa perkara yang tidak diperbolehkan wanita lakukan ketika dirinya sedangkan haid. Seperti tidak diperbolehkan shalat dan puasa. Selain itu ada juga perkara lainnya yang diharamkan untuk wanita muslim kerjakan ketika datang bulan.
Haid ini merupakan peristiwa biologis yang Allah SWT berikan kepada wanita. Hal ini sebagai pertanda kalau organ reproduksi wanita itu sehat dan berfungsi.
Perkara Yang Diharamkan Wanita Muslim Ketika Haid
Ada beberapa perkara yang aram wanita haid lakukan selain shalat dan puasa. Apa saja perkara yang diharamkan tersebut? berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
1. Mandi Wajib Atau Berwudhu
Mandi wajib memang disyariatkan untuk dilakukan, namun jika dilakukan ketika wanita selesai masa haid atau nifas. Apabila seorang wanita masih dalam keadaan datang bulan, maka haram hukumnya melakukan thahaharah untuk haid serta nifasnya.
Haid dan nifas ini adalah sesuatu yang mewajibkan seseorang untuk bersuci. Namun begitu mandi wajib tetap diperbolehkan untuk dilakukan ketika junub, ihram, memasuki Makkah dan semacamnya.
2. Shalat
Wanita yang sedang haid atau berhalangan maka haram hukumnya melaksanakan shalat. Haram dan dilarangnya salat bagi wanita haid dan nifas ini merujuk pada sebuah hadits. Hadits dar Fatimah binti Abi Hubaisiy yang berbunyi:
“Apabila engkau didatangi haid, hendaklah engkau tinggalkan shalat.” Menurut ijma ulama, fardhu shalat itu gugur dan menjadi tidak perlu untuk melakukan qadha shalat untuk wanita yang haid. Dari Aisyah RA, ia mengatakan:
“Semasa kami sedang haid, kami disuruh oleh Rasulullah SAW supaya mengqhada puasa dan kamu tidak disuruh supaya mengqhada shalat.”
3. Puasa
Wanita yang haid dan nifas dilarang untuk melakukan puasa. Sebab kedua hal tersebut menghalangi sahnya puasa. Meski demikian, wanita muslim tetap wajib mengganti puasanya setelah masa haid dan nifasnya selesai.
4. Thawaf
Thawaf atau berkeliling mengelilingi Kakbah adalah hal yang haram dikerjakan ketika haid. Pelarangan mengerjakan thawaf ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW kepada Aisyah RA yang berbunyi:
“Apabila kamu didatangi haid, lakukanlah apa yang dilakukan orang yang mengerjakan haji. Tetapi, kamu tidak boleh thawaf di Kakbah kecuali setelah kamu bersuci,” (Muttafaq alaih dari Aisyah).
5. Membaca, Memegang Serta Membawa Al-Qur’an
Selanjutnya, perkara yang diharamkan wanita muslim ketika haid adalah membaca, memegang dan membawa Al-Qur’an. Kondisi wanita yang datang bulan sama halnya dengan muslim yang berjunub. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Waqi’ah: 79.
لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۗ
Artinya: “Tidak ada yang menyentuhnya, kecuali para hamba (Allah) yang disucikan.”
Hamba Allah yang disucikan, menurut sebagian ulama, adalah orang-orang yang suci dari hadas besar dan kecil. Adapun menurut sebagian lainnya, maksudnya adalah makhluk Allah yang suci dari dosa dan kesalahan, yakni para malaikat.
6. Masuk, Duduk, Dan Itikaf Di Dalam Masjid
Wanita yang sedang haid dilarang untuk masuk, duduk, dan beritikaf di masjid. Meskipun mereka telah berwudhu. Hal ini dipertegas dengan sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Aku tidak menghalalkan bagi orang haid atau junub memasuki masjid,” (HR Abu Dawud).
Namun ada beberapa ulama yang memperbolehkan wanita yang sedang haid berlalu di dalam masjid. Dirinya boleh berlalu dari satu pintu ke pintu lainnya, memasukkan amal ke dalam kotak amal. Selagi dirinya yakin kalau darah haid atau nifasnya tidak akan mengotori masjid.
7. Bersetubuh Meskipun Menggunakan Pengaman
Ketika wanita haid, maka haram hukumnya untuk seorang wanita melakukan hubungan intim. Meskipun dirinya menggunakan pengaman seperti kondom. Hal tersebut bahkan disetujui oleh seluruh ulama.
Perkara haramnya kegiatan seksual pada wanita haid ini disebutkan dalam Al-Qur’an. Mengacu pada surah Al-Baqarah: 222.
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah suatu kotoran.” Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”
8. Talak
Bercerai ketika seorang wanita dalam keadaan haid, maka haram hukumnya. Melakukan perceraian ketika seorang wanita sedang haid, maka hal ini dianggap bid’ah. Karena menyebabkan masa iddah wanita tersebut menjadi lebih panjang. Hal ini terkandung dalam Surah At-Talaq: 1.
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ فَطَلِّقُوْهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَاَحْصُوا الْعِدَّةَۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ رَبَّكُمْۚ لَا تُخْرِجُوْهُنَّ مِنْۢ بُيُوْتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهٗ ۗ لَا تَدْرِيْ لَعَلَّ اللّٰهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذٰلِكَ اَمْرًا
Artinya: “Wahai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu, hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu idah itu, serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah (diizinkan) keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah. Siapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui boleh jadi setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru.”
Itulah tadi beberapa perkara yang diharamkan wanita muslim ketika haid. Ketika wanita haid, hendaklah dia menjauhi segala larangan untuknya. Apabila tetap dikerjakan, maka dirinya akan mendapat dosa.