5 Rekomendasi Obat untuk Menghentikan ASI Menurut Anjuran Dokter
Terkadang ibu terpaksa untuk menghentikan proses menyusui lebih cepat dari waktu yang diperkirakan dengan minum obat untuk menghentikan ASI.
Namun, sebelum melangkah untuk melakukan proses penghentian ASI, ada baiknya bunda berkonsultasi dengan ahli medis atau dokter yang lebih paham terkait pengeringan ASI.
Rekomendasi Obat untuk Menghentikan ASI
Nah, jika sudah melakukan konsultasi dan diperbolehkan, berikut obat yang bisa menghentikan ASI dengan catatan mengikuti saran dokter:
1. Obat Bromocriptine
Obat yang dapat menekan produksi ASI yang bisa bunda coba adalah Bromocriptine. Obat ini berupaya menghambat pelepasan prolaktin untuk menghentikan produksi ASI.
Bromocriptine dapat dikonsumsi baik yang berbentuk tablet atau kapsul sesuai dengan saran dan dosis yang ditentukan dokter.
Obat penghenti ASI ini dapat dikonsumsi dua kali sehari dengan efek samping yang mungkin akan diderita seperti sakit kepala, kantuk, mulut kering atau mual dan muntah.
2. Tablet Vitamin B6
Vitamin B6 mempunyai kandungan yang dapat menurunkan kadar hormon penghasil ASI yakni prolactin.
Dengan mengkonsumsi B6 sesuai anjuran dan resep dari dokter, dapat mengeringkan ASI dan menghentikan produksinya.
3. Obat Cripsa
Merk dagang obat cripsa merupakan bagian dari obat bromocriptine yang digunakan untuk menghambat dan menghentikan produksi ASI.
Obat ini harus dikonsumsi dengan anjuran dokter dan harus sesuai dosis yang ditentukan yakni dua kali sehari dalam rentang waktu hingga 14 hari.
Efek samping yang bisa dirasakan atas obat ini cukup ringan seperti hidung tersumbat, gelisah, lemas hingga gangguan pencernaan.
4. Obat dengan Kandungan Pseudoefedrin
Psedoefedrin sebenarnya adalah obat yang digunakan untuk menyembuhkan hidung tersumbat pada gejala batuk atau pilek.
Meskipun menjadi bagian dari obat-obatan dekongestan, Pseudoefedrin dapat menurunkan jumlah produksi ASI atau prolaktin dalam tubuh bunda.
Penelitian yang dilakukan pada 2003, membuktikan bahwa Psedoefedrin atau Sudafed terbukti mengurangi produksi ASI secara signifikan. Dosis yang tepat untuk menggunakan obat ini adalah 240 mg dalam sehari.
5. Obat Cabergoline
Cabergoline dikenal sebagai obat yang bisa menghentikan produksi ASI yang diproses oleh hormon prolaktin.
Cabergoline bekerja untuk mengurangi jumlah prolaktin yang ada dalam tubuh bunda sehingga ASI dapat dihentikan.
Efek samping yang kemungkinan dapat terjadi setelah minum obat ini, ialah mual, muntah, sembelit, nyeri payudara, hingga kelelahan.
Menghentikan ASI karena beberapa sebab memang menjadi hal cukup menyedihkan bagi seorang ibu.
Namun jika Bunda tetap ingin memberikan ASI untuk si buah hati, bunda dapat mencari bank ASI yang terdapat di kota setempat atau menemukan pendonor ASI yang terpercaya.
Itulah rekomendasi obat untuk menghentikan ASI, yang bisa bunda konsumsi dengan anjuran dan dosis yang diberikan ahli medis.