9 Dampak Negatif yang Muncul Jika Anak Terlalu Sering Main Hp
Penggunaan Gadget seperti handphone (HP), tablet, hingga laptop, merupakan barang yang sulit dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Alat ini juga tidak asing lagi untuk anak-anak. Dari anak Sekolah Dasar (SD) hingga taman kanak-kanak (TK) sekalipun, sudah banyak yang memiliki gadget sendiri.
Dampak Terlalu Sering Main Hp pada Anak
Meskipun Gadget menyajikan banyak konten yang menarik dan menghibur untuk anak, Namun Mami sebagai orang tua harus mengetahui apa saja dampak main hp pada anak yang berlebihan? berikut penjelasanya
1. Kegemukan (Obesitas)
Di kutip dari The Journal of Pediatrics menunjukkan, anak yang menghabiskan lebih banyak waktu mereka di depan layar gadget selama lima jam atau lebih memiliki kecenderungan mengonsumsi minuman dengan kandungan gula lebih tinggi yang yang lebih besar. Selain itu, mereka juga jarang melakukan aktivitas fisik
2. Mengganggu Pertumbuhan Otak Anak
Pada anak usia dini, pertumbuhan otak anak bertumbuh dengan sangat cepat. Pertumbuhan otak ini terus berlangsung hingga usia 21 tahun, dan juga dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan sekitarnya. Jika pemakaian HP pada sang anak terlalu berlebihan, hal ini dapat memberikan dampak buruk seperti keterlambatan kognitif, tantrum, serta menurunnya kemampuan anak untuk mandiri.
3. Sifat yang Agresif
Dampak negatif HP bagi anak selanjutnya adalah munculnya sikap agresif. Pasalnya, penggunaan HP yang berlebihan tidak hanya memberikan dampak buruk akibat radiasi, tapi juga dampak negatif yang didapatkan dari konten media yang dikonsumsi.
4. Gangguang Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Boston College pada tahun 2012, sebanyak 75% anak berusia 9-10 tahun mengalami kesulitan tidur karena penggunaan gadget yang berlebihan tanpa pengawasan.
Penggunakan gadget yang tidak dibatasi membuat anak rentan begadang, bisa karena main game, berinteraksi dengan teman, hingga mengakses media sosial terlalu lama. Apabila tidak dihentikan, ini akan berdampak pada kesehatan fisiknya.
5. Gangguan Mental Pada Anak
Penelitian di Bristol University pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa penggunaan gadget berlebihan pada anak yang perlu diwaspadai adalah meningkatnya risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang perhatian, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya.
6. Berpotensi Mengalami Cyberbullying
Berbicara soal bahaya handphone, banyak orang yang sering melupakan media sosial. Padahal di sinilah segala macam marabahaya mengintai anak-anak, mulai dari ancaman pedofilia hingga cyberbullying. Semua ini dapat membawa dampak buruk terhadap kesehatan mental dan perkembangan pada anak.
7 Gangugan Penglihatan
Melihat layar gadget terlalu lama mengakibatkan mata menjadi mudah tegang, sehingga penglihatan lebih mudah menjadi buram atau berbayang. Bahkan, anak yang terlalu sering bermain game di komputer lebih rentan mengalami masalah penglihatan seiring dengan pertumbuhan mereka.
8. Kurangnya Interaksi Sosial
Perlu mami waspadai, dampak paling buruk sering menggunakan Hp untuk anak bisa membuat mereka menjadi antisosial. Ini karena anak menjadi kurang komunikasi dengan teman sebaya mereka, bahkan orangtua sendiri. Bukan tidak mungkin, anak bisa menjadi antisosial karena merasa tidak nyaman saat berkomunikasi dengan orang lain.
9. Kurang Fokus
Dampak negatif yang muncul dari penggunakan HP yang berlebihan juga dapat menyebabkan anak kurang fokus. Hal itu terjadi karena banyaknya konten yang bisa diakses melalui internet dapat membuat pikiran anak teralihkan sehingga tidak fokus belajar.
Kesimpulan
Mengatasi anak kecanduan gadget merupakan hal yang perlu orang tua upayakan sebisa mungkin. sebab hal itu sangan berdampak penting untuk kesehatan, mental dan tumbuh kembang anak, untuk mengatasi hal tersebut mami bisa membaca artikel sebelumnya tentang 6 Cara Efektif untuk Hentikan Anak Bermain Hp
Itulah beberapa dampak negatif interaksi gadget berlebihan pada anak yang perlu mami waspadai, Jika Mami membutuhkan bantuan untuk membantu anak terlepas dari ketergantungan gadget, segera bawa anak berobat ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Temukan Artikel Lainya di Google News