Bullying merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak pantas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti, mengancam, atau menghina orang yang menjadi sasaran bullying.

Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti fisik, verbal, atau online. Tindakan fisik merupakan bentuk bullying yang paling mudah dikenali, yaitu ketika seseorang menyakiti orang lain secara fisik, seperti dengan memukul, menendang, atau mencubit. Tindakan verbal adalah bentuk bullying yang menggunakan kata-kata atau suara untuk menyakiti orang lain, seperti dengan mengejek, menghina, atau mengancam.

Apa yang terjadi jika anak di bully?

Ilustrasi Anak Korban Bully Foto : Canva

Anak-anak yang menjadi korban bullying sering mengalami tekanan psikologis dan fisik, yang dapat mengakibatkan stres, ketakutan, dan rasa tidak aman. Selain itu anak yang menjadi korban bullying juga dapat merasa terisolasi dari lingkungan sekitarnya, tidak nyaman untuk bergaul dengan teman-temannya, dan tidak percaya diri.

Ciri-ciri anak mengalami bullying

Beberapa ciri yang dapat menunjukkan bahwa anak mengalami bullying adalah sebagai berikut:

  • Anak menjadi cemas atau tidak nyaman ketika berada di sekolah atau di lingkungan sosial lainnya.
  • Anak mengalami perubahan dalam perilaku, seperti menjadi lebih pendiam atau agresif.
  • Anak menjadi malas untuk pergi ke sekolah atau mengalami absen yang sering.
  • Anak mengalami perubahan dalam makanan atau tidur, seperti tidak lapar atau susah tidur.
  • Anak mengalami masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala atau mual.
  • Anak mengalami perubahan dalam prestasi akademik, seperti menjadi rendah atau tidak fokus saat belajar.
  • Anak mengalami masalah sosial, seperti menjadi dikucilkan atau dijauhi oleh teman-temannya.

Jika anak menunjukkan beberapa ciri di atas, orang tua atau guru harus memberikan dukungan dan bantuan untuk mengatasi masalah bullying yang dialami oleh anak. Anak-anak juga harus diajarkan cara-cara untuk mempertahankan diri dan menjaga jarak dari pelaku bullying

Tips Mengatasi Anak yang Menjadi Korban Bullying

Ilustrasi Anak di Bully Foto : Canva

Berikut adalah beberapa tips yang bisa Mams coba untuk mengatasi anak yang menjadi korban bullying:

1. Tanamkan rasa percaya diri pada anak

Anak yang memiliki sifat dan karakter yang positif kemungkinan lebih sedikit menjadi korban bullying. Orangtua dapat membantu membentuk sifat positif anak sejak dini, Dengan menanamkan nilai-nilai positif dan mengajaknya ikut berbagai kegiatan di luar rumah, baik yang bersifat akademis maupun non akademis. Cara ini dapat membantu mengurangi sifat pemalu dan penakut pada anak dan membantu mengembangkan kepercayaan diri. Orangtua juga harus terus mendukung dan memberikan dukungan emosional bagi anak untuk mengatasi masalah bullying yang mungkin terjadi.

2. Melatih kemampuan sosial anak

Anak yang malu-malu juga perlu dibantu untuk meningkatkan kemampuannya dalam bersosialisasi. Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan merupakan salah satu hal yang penting agar anak tidak mudah tertekan atau di-bully oleh teman sebaya. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melatih kemampuan sosial anak, misalnya dengan memasukkannya ke dalam kelompok bermain, mengajaknya berkunjung ke rumah saudara yang memiliki anak seusia dengan anak Anda, atau mengadakan play date dengan teman-temannya. Dengan melakukan hal-hal tersebut, diharapkan anak akan semakin percaya diri dan terbiasa dengan interaksi sosial.

3. Beri anak dukungan

Dukunglah anak dengan sepenuh hati. Beri anak semangat untuk menghadapi masalah ini dan beri ia keyakinan bahwa dia tidak sendirian, Hindari membiarkan anak sendirian, Anak-anak yang merasa sendirian dan tidak memiliki teman dekat seringkali menjadi sasaran bully. Pastikan bahwa si kecil memiliki teman-teman yang bisa dia percaya dan bisa menjadi pendengar yang baik.

4. Latih anak selesaikan masalah sendiri

Ajarkan anak Anda bagaimana menghadapi bully. Anak-anak yang tahu bagaimana menghadapi bully secara efektif akan lebih mampu mengatasi masalah ini. Ajarkan anak untuk tidak membalas kekerasan dengan kekerasan, tetapi untuk mencari bantuan dari orang dewasa yang bertanggung jawab.

6. Bicarakan pada pihak sekolah.

Jika anak Anda menjadi korban bullying di sekolah, segera bicarakan masalah ini dengan pihak sekolah. Mintalah bantuan mereka untuk mengidentifikasi bully dan memberikan perlindungan kepada anak Anda.

Nah, Demikian beberapa tips dan saran yang bisa Mams coba jika si kecil menjadi korban bullying, Namun Mams juga disarakan untuk segera berkonsultasi ke psikolog jika bullying berdampak berat terhadap kegiatan sehari-harinya.

Temukan Artikel Lainya di Google News