Bulan puasa memang penuh dengan hari istimewa, salah satunya adalah malam Lailatul Qadar. Lantas apa saja tanda-tanda malam Lailatul Qadar? Pastikan simak dan jangan sampai ketinggalan informasi ya bunda.

Malam Lailatul Qadar adalah hari istimewa bagi umat Islam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya setiap umat berlomba-lomba untuk menunaikannya.

Tak seperti malam-malam biasanya, Lailatul Qadar kadang ditandai dengan beberapa hal yang tidak kita sadari. Apa saja tanda-tandanya?

4 Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar tidak dapat diprediksi oleh manusia, bahkan Allah SWT merahasiakan waktu datangnya malam ini. Akan tetapi terdapat tanda-tanda yang menjadi isyarat kemunculan malam Lailatul Qadar seperti di bawah ini.

1. Alam yang Tidak Biasa

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Bagi seorang muslim, tanda-tanda ini adalah isyarat yang paling mudah ditebak. Saat malam Lailatul Qadar, rasanya suasana alam tidak akan seperti biasanya. Hal ini ternyata sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW sebagai berikut.

القدر فقال هي ليلة بلجة اي مشرقة نيرة لاحارةولا باردة ولاسحاب فيها ولامطر ولاريح ولايرمى فيها بنجم ولاتطلع الشمس صبيحتها مشعشة

Artinya: Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar, maka beliau bersabda: ‘Yaitu malam yang terang dan bercahaya, udaranya tidak panas dan tidak dingin, tidak ada mendung dan tidak ada hujan, tidak ada gerak angin dan tidak ada bintang yang dilempar. Paginya matahari terbit dengan terang tapi tidak terlalu terik memancar’.” (HR. Ahmad).
Malam Ganjil

Walaupun tidak tahu pasti, akan tetapi malam Lailatul Qadar biasanya terjadi saat malam ganjil. Hal ini juga didukung dengan sabda Nabi Muhammad SAW.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ

Artinya: Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari 10 hari terakhir (bulan Ramadan). (HR. Al-Bukhari dari Aisyah RA).

2. 10 Hari Terakhir

Kemunculan malam Lailatul Qadar ketika menginjak 10 hari terakhir Ramadhan. Terdapat hadist yang dapat menjadi petunjuk bahwa malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini akan muncul saat 10 hari terakhir Ramadhan.

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. (HR Bukhari dan Muslim).

Tidak hanya itu saja, Rasulullah SAW turut membangunkan keluarganya untuk memperbanyak ibadah saat memasuki malam 10 hari terakhir sebagaimana kesaksian Aisyah RA di bawah ini.

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، و أحيا ليليه، و أيقظ أهله

Artinya: Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila telah masuk 10 terakhir bulan Ramadhan beliau menguatkan sarungnya (bersungguh-sungguh), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. (HR Al-Bukhari dan Muslim).

3. Bulan Separuh Bulat

Bulan Separuh Bulat

Salah satu tanda lain dari kemunculan malam Lailatul Qadar adalah bentuk bulan. Jika bunda perhatikan, tentu saja akan ada perbedaan yang bisa dilihat secara jelas.

Sebagai penunjang, terdapat hadist yang menjelaskan tanda ini.

“Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, ‘Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, ‘Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan’.” (HR. Muslim).

4. Matahari Terbit Tidak Menyilaukan

Masih terkait dengan alam, salah satu tanda kemunculan malam Lailatul Qadar adalah matahari tidak menyilaukan. Maksudnya adalah matahari saat terbenam tidak tampak silau seperti biasanya. Nyatanya hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW sebagai berikut.

صَبِيْحَةُ لَيْلَةِ الْقَدْرِ تَطْلُعُ الشَمسُ لاَ شعاع لَهَا، كَاَنَهَا طَشْتٌ حَتَّى تَرْتَفَعُ

Artinya: Pagi hari pada malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi. (HR Muslim)

Tidak hanya itu saja, akan tetapi adapula hadist yang menjelaskan soal warna matahari cenderung putih saat terbit.

هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةٍ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

Artinya: Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Dan, tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru. (HR Muslim Nomor 762)

Setiap tanda-tanda malam Lailatul Qadar sebenarnya sudah memiliki isyarat tersendiri. Walaupun Allah SWT merahasiakan waktunya, namun diharapkan setiap hamba yang beriman mampu merasakan tanda-tanda yang diberikan.