Memasuki usia 6 bulan, ada baiknya bunda mulai mencari tahu tentang protein hewani apa saja yang cocok untuk MPASI.

Mengapa harus protein hewani? Jelas karena protein hewani sangat mendukung pembentukan sel otot, tulang, hingga sistem organ si kecil, di masa setahun kehidupan pertamanya.

Selain itu, protein hewani juga dikenal memiliki keberagaman gizi yang lebih baik dan bisa diserap oleh tubuh bayi secara lebih efisien.

Sumber Protein hewani Apa Saja yang Cocok Untuk MPASI?

Ada banyak sekali sumber protein hewani yang bisa ditemukan. Hanya saja, mungkin bunda bingung mana yang lebih tepat digunakan untuk MPASI. Nah, inilah rekomendasi sumber protein hewani apa saja yang cocok untuk pilihan MPASI terbaik:

1. Daging Domba

Protein Hewani Apa Saja Yang Cocok Untuk MPASI

Daging domba diketahui banyak mengandung nutrisi penting yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi seperti zinc, zat besi, hingga vitamin B12.

Selain itu, kandungan gizi di dalam daging domba juga dipercaya mampu mendukung pembentukan otot, sistem kekebalan tubuh, dan tulang bayi.

Namun, bunda harus mengolah daging domba hingga matang sempurna agar terhindar dari resiko infeksi bakteri.

2. Hati Ayam

Selanjutnya ada hati ayam dengan kandungan semua jenis asam amino yang ternyata sangat dibutuhkan oleh bayi.
Selain itu, dalam hati ayam juga mengandung vitamin B, vitamin C, zat besi, zinc, serta tembaga.

Bahkan kandungan zat besi dalam hati ayam tergolong sangat tinggi. Zat tersebut terbukti dapat mencegah resiko anemia defisiensi pada bayi yang bisa berdampak pada penurunan fungsi kognitif, motorik, dan perilakunya.

3. Telur

Telur masuk kategori sumber protein hewani lengkap dengan kandungan kolin serta gizi esensial lainnya. Kadar protein dalam telur diketahui cukup tinggi sehingga mampu mendukung pembentukan sel-sel tubuh bayi.

Bunda dapat memberikan setengah bagian telur setiap hari, lalu ditingkatkan seiring berjalannya waktu. Jangan lupa, telur juga harus dimasak sampai matang untuk menghindari resiko tercemar bakteri Salmonella.

4. Udang

giant shrimps

Udang juga termasuk salah satu protein hewani yang cocok untuk MPASI. Pasalnya, dalam 3 ons atau sekitar 85 gram udang terkandung 12 gram protein, sehingga bisa dikategorikan cukup tinggi.

Selain itu, udang juga mengandung banyak nutrisi penting seperti zinc, vitamin E, vitamin B12, niacin, dan vitamin B6 yang semuanya dapat mendukung pertumbuhan si kecil.

Sebagai catatan bunda, jika menggunakannya sebagai MPASI perhatikan baik-baik, karena ada juga anak yang justru mengalami reaksi alergi setelah makan udang.

5. Daging Ayam

Jenis protein hewani selanjutnya yang cocok untuk MPASI adalah daging ayam. Sumber makanan yang satu ini tidak hanya tinggi protein, namun juga rendah lemak sehingga ideal untuk mendukung tumbuh kembang bayi.

Khususnya kandungan protein dalam daging ayam dipercaya efektif dalam membantu membangun sekaligus memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Bunda bisa memberikan daging ayam dalam porsi kecil, dan tidak menambahkan bagian kulit untuk mengurangi asupan lemak.

6. Ikan

Ikan sangat berperan dalam perkembangan otak bayi, karena kandungan asam lemak omega-3 di dalamnya.

Selain itu, nutrisi yang terkandung dalam ikan pun dipercaya efektif dalam mendukung fungsi jantung serta sistem saraf si kecil.

Jika ingin menggunakannya sebagai MPASI, pastikan bunda memilih ikan yang segar, rendah merkuri, dan dimasak hingga matang.

7. Keju

Protein Hewani Apa Saja Yang Cocok Untuk MPASI

Siapa bilang bayi tidak boleh dikenalkan pada keju? Justru keju bisa digunakan sebagai pilihan sumber makanan MPASI lho.

Pasalnya, keju diketahui mengandung kalsium dan protein sehingga dapat membantu mendukung pertumbuhan tulang dan gigi si kecil.

Hanya saja, bunda harus memilih keju dengan kandungan rendah garam dan sudah melalui proses pasteurisasi. Contohnya seperti keju cheddar, parmesan, cream cheese, atau cottage cheese.

Itulah tadi protein hewani apa saja yang boleh digunakan untuk MPASI. Jika masih ragu-ragu untuk memilih jenis protein hewani yang tepat pada si kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi ke ahlinya supaya lebih aman.