Peringatan Hari Raya Waisak 2024, Menilik Makna Dibalik Perayaan Umat Buddha!
Tanggal 23 Mei, hari ini diperingati sebagai Hari Raya Waisak 2024. Ini adalah hari perayaan untuk umat Buddha.
Indonesia dikenal dengan beragam suku, kebudayaan, ras dan agama yang beragam. Hingga tak heran kalau ada banyak perayaan dari berbagai agama yang ada.
Hari Raya Waisak 2024 Di Indonesia
Hingga pada tahun ini Kementerian Agama mengangkat tema “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia”
Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo. Dirinya menghimbau untuk umat Buddha terus meningkatkan kesadaran atas perbedaan dan keragaman.
“Kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman, sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan. Sebab, kerukunan adalah prasyarat pembangunan,” jelas Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik di Jakarta, Kamis (25/4/2024) dikutip Website Bimbingan Masyarakat Buddha Kamis, (23/05/2024).
“Peringatan Waisak sangat dinanti umat Buddha, terlebih detik-detik Waisak di Candi Borobudur. Semoga ini bisa memberi mereka suasana bahagia bersama keluarga,” ujar Wibowo.
Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi menjelaskan, Kementerian Agama telah menetapkan tema peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak.
Akan tetapi, ada sejumlah sub tema yang diusung berbagai Lembaga Keagamaan Buddha, misalnya:
Sangha Agung Indonesia (SAGIN), “Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Berbangsa”.
Sangha Theravada Indonesia (STI), “Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman”
Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), “Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang diajarkan oleh Sang Buddha”.
“Tema peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE memberi pesan kepada kita bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dipertentangkan. Perbedaan harus dipahami dan disadari sebagai keberagaman yang saling menguatkan satu sama lain dalam menapaki hidup luhur untuk mencapai tujuan kehidupan yang harmonis dan Bahagia,” tutur Supriyadi.
Dengan begitu, umat Buddha diharapkan dapat memaknai peringatan ini dengan mengedepankan kesadaran akan keberagaman.
“Umat dapat mengikuti peringatan Tri Suci Waisak dengan “Sati” penuh kesadaran dan sukacita bersama keluarga” ungkap Supriyadi.
Dirinya berharap umat Buddha dapat kembali merenungkan perjalanan spiritual. Terutama dalam menemukan kebenaran untuk kebahagiaan semua makhluk.
Makna Perayaan Hari Raya Waisak 2024
Hari Raya Waisak inj merupakan hari raya umat Buddha. Memperingati tiga peristiwa penting Buddha Gautama.
Tiga peristiwa penting ini adalah kelahiran Pangeran Siddharta, pertapa Siddharta menjadi Buddha, dan Buddha Gautama Parinibbana (wafat).
Setiap peringatan hari Raya Waisak ini memiliki pesan khusus kepada umat. Bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan pertentangkan.
Perbedaan ini sudah seharusnya dipahami dan disadari sebagai bentuk keberagaman. Tujuannya untuk menguatkan satu sama lain.
Sehingga dapat menapaki hidup luhur yang damai. Serta mampu mencapai tujuan kehidupan yang harmonis dan bahagia.
Waisak sendiri merupakan festival untuk merayakan Buddha Gautama. Ada banyak nasihat di balik perayaan Waisak dan tradisi perayaannya di Indonesia.
hari Raya Waisak disebut juga sebagai Trisuci Waisak karena menggambarkan tiga peristiwa penting bagi umat Buddha.
Ketiga peristiwa itu terjadi di bulan purnama pada bulan Mei, namun sesekali bisa jatuh pada akhir April atau awal Juni.
1. Lahirnya Pangeran Siddhartha Gautama
Peristiwa penting pertama adalah lahirnya Pangeran Siddhartha Gautama yang lebih dikenal sebagai pendiri Buddha pada tahun 623 SM di Taman Lumbini.
Berdasarkan catatan sejarah umat Buddha, Taman Lumbini yang terletak di Kapilavastu. Kapilavastu ini tepatnya di perbatasan Nepal dan India.
Ini merupakan tempat Ratu Mayadevi melahirkan Siddhartha Gautama. Tempat ini diresmikan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia Unesco pada 1997.
Bahkan termasuk ke dalam empat tempat suci bagi umat Buddha selain Kushinagar, Bodh Gaya, dan Sarnath.
2. Diangkatnya Pangeran Siddhartha Menjadi Buddha
Peristiwa penting kedua yang disebutkan dalam Trisuci Waisak adalah diangkatnya Pangeran Siddhartha menjadi Buddha Gautama.
Hal ini dilakukan setelah dirinya mencapai penerangan agung pada usia 35 tahun. Dirinya melakukan pertapaan di Bodh Gaya pada 588 SM. Bodh Gaya ini adalah sebuah nama kota di negara bagian Bihar, India.
3. Kematian Buddha Gautama
Peristiwa penting ketiga adalah kematian Buddha Gautama pada usia 80 tahun. Kematian sang Buddha tepatnya pada tahun 543 SM.
Buddha Gautama wafat di Kusinara, yang kini disebut sebagai Kushinagar, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh, India.
Itulah tadi bagaimana
, serta mengerti arti dari perayaan tersebut. Semoga selalu damai dan lestari dalam kebahagiaan.