Seperti apa kategori stunting menurut Kemenkes? Sebaiknya bunda mengetahui hal tersebut. Karena stunting ini adalah suatu permasalahan yang cukup serius sekali.

Istilah “Stunting” akhir-akhir ini memang sering menjadi perbincangan. Namun apakah bunda tahu seperti apa anak yang memiliki ciri stunting?  

Menurut Kemenkes RI, balita bisa diketahui stunting jika sudah diukur panjang atau tinggi badannya. Setelah itu dibandingkan dengan standar dan hasil pengukuran berada pada kisaran di bawah normal. 

Seorang  anak termasuk dalam stunting atau tidak, tergantung dari hasil pengukuran tersebut. Jadi tidak bisa hanya dikira-kira atau ditebak saja tanpa pengukuran.

Selain yang sudah dijelaskan, tentu banyak sekali ciri-ciri yang wajib bunda ketahui. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab agar si anak nantinya tumbuh dengan sehat.

Berikut ini ada beberapa ciri anak yang dapat dikatakan stunting. Bunda coba perhatikan, siapa tahu cirinya ada di anak bunda sendiri.

5 Ciri Kategori Stunting Menurut Kemenkes Paling Umum

Stunting ini berbeda dengan anak kurang gizi. Sehingga ciri stunting ini sangat berbeda sekali dengan ciri anak kurang gizi.

Adapun ada beberapa ciri-ciri yang termasuk kategori stunting menurut kemenkes. Berikut ciri-cirinya yang wajib bunda ketahui 

1. Pertumbuhan Anak Lambat

kategori stunting menurut kemenkes
ilustrasi anak yang lambat pertumbuhannya (foto: Freepik)

Untuk kategori stunting menurut kemenkes yang paling umum adalah pertumbuhan yang lambat. Dianggap melambat jika tinggi badan tidak sesuai dengan usia.

Terutama jika anak terlihat pertumbuhannya lebih lambat dari anak seusianya. Hal ini sepatutnya sudah menjadi peringatan untuk bunda.

Kondisi ini terjadi karena keterlambatan tulang pada anak. Untuk lebih pastinya, bunda dapat menjalani pemeriksaan ke dokter, bidan, atau pelayanan kesehatan. 

2. Anak Mudah Sakit

Selain masalah tinggi badan yang lambat, ciri-ciri lain pada anak yang mengalami stunting adalah sering sakit. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh menurun.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Frontiers in Immunology pada tahun 2022, anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi serius.

Hal ini dapat disebabkan oleh adanya penyakit infeksi. Sebab itu dapat  terjadi karena malnutrisi, yang bisa mengakibatkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Tentu saja bunda tidak ingin anak seperti ini, bukan? Maka dari itu sangat perlu untuk melakukan imunisasi guna menjaga daya tahan tubuh sejak kecil.

3. Pertumbuhan Gigi Lambat

Ciri lainnya yang bisa bunda perhatikan adalah masalah tumbuh gigi. Namun pastikan untuk melakukan pemeriksaan langsung ya agar mengetahui penyebab aslinya.

Hal ini karena masalah tumbuh gigi biasanya disebabkan 2 hal, yaitu stunting dan gangguan tulang rahang. Maka dari itulah jika belum jelas sebaiknya diperiksakan.

Bunda harus perhatikan apakah tumbuh gigi anak lambat dari usia sebayanya. Namun jika bunda merasa ragu, cobalah untuk periksakan anak ke dokter.

4. Masalah Perkembangan Kognitif

kategori stunting menurut kemenkes
ilustrasi anak yang mengalami stunting (foto: freepik)

Stunting tidak hanya menyerang perubahan fisik, akan tetapi bisa saja mempengaruhi perkembangan kognitif.

Anak yang terkena stunting justru lebih berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif. Karena itulah akhirnya cenderung prestasi akademis kurang optimal.

Adapun kurangnya gizi juga bisa menjadi pemicu sulitnya konsentrasi pada anak, sulit menerima informasi, dan lambat memahami suatu hal. 

Masalah perkembangan kognitif anak tentu bukan hal sepele ya. Apalagi seiring bertambahnya umur pasti akan berpengaruh pada masa yang akan datang.

5. Berat Badan Menurun

Stunting bisa menyerang masalah berat badan. Biasanya anak yang mengalami stunting akan memiliki berat badan di bawah rata-rata.

Rendahnya berat badan ini pada umumnya disebabkan karena kurangnya gizi, pola makan tidak teratur, dan metabolisme tubuh yang memang rendah.

Penurunan berat badan ini tentu berpengaruh negatif pada pertumbuhan fisik si anak. Maka dari itu jika anak mengalami masalah serupa, segera bunda periksakan ya.

Untuk mengatasi stunting ini, bunda setidaknya wajib mengikuti program imunisasi penuh untuk si anak. Selain itu bunda bisa memantau perkembangan anak lebih lanjut.

Pemenuhan gizi seimbang juga tidak kalah penting, apalagi untuk si anak yang usianya masih kecil. Semua hal ini tentu akan berguna demi menghindari gejala stunting.

Itulah 5 ciri-ciri kategori stunting menurut kemenkes yang harus bunda mulai kenali. Pastikan untuk memperhatikan kesehatan anak sejak periode 1000 hari pertama.