Penyebab Insomnia Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Insomnia sebelum persalinan adalah masalah umum saat proses persalinan semakin dekat. Perubahan hormonal dan ketidaknyamanan terkait kehamilan dapat memperburuk insomnia.
Namun, meski insomnia mungkin menandakan bahwa persalinan semakin dekat dalam beberapa kasus, tidak adanya insomnia tidak berarti seseorang tidak akan segera melahirkan. Tidak semua orang akan mengalami gejala ini.
Selain itu, faktor lain dapat menyebabkan insomnia di akhir kehamilan, seperti kecemasan saat melahirkan. Akibatnya, belum tentu merupakan indikator yang dapat diandalkan bahwa persalinan sudah dekat.
Apakah Umum Mengalami Insomnia Sebelum Persalinan?
Hal itu jelas umum terjadi, tidur cenderung menjadi semakin terganggu seiring dengan perkembangan kehamilan. Ini karena ketidaknyamanan fisik kehamilan dan perubahan fisiologis dalam pola tidur.
Dalam ulasan dan meta-analisis tahun 2021 termasuk data dari 8.798 peserta, 42,4 persen dilaporkan mengalami insomnia pada trimester ketiga. Tingkat insomnia meningkat setiap trimester.
Apa yang Menyebabkan Insomnia Sebelum Persalinan?
Melansir dari laman medicalnewstoday, banyak faktor berbeda yang dapat menyebabkan insomnia sebelum persalinan. di antaranya termasuk:
1. Ketidaknyamanan Fisik
Tubuh yang tumbuh dapat mempersulit menemukan posisi tidur yang nyaman, terutama jika seseorang mengalami sakit dan nyeri terkait kehamilan. Selain itu, beberapa orang hamil lebih sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil, yang dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut.
2. Perubahan Hormon
Saat persalinan semakin dekat pada minggu-minggu terakhir kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak oksitosin. Hormon ini membantu merangsang persalinan, tetapi juga meningkatkan kewaspadaan. Kadar hormon tiroid juga bisa meningkat selama kehamilan, yang bisa mengganggu tidur.
3. Stres
Kemungkinan terakhir dari penyebab insomnia saat hamil adalah faktor kecemasan hingga stres. Pada masa kehamilan, wanita tak jarang mengalami kecemasan yang berlebihan.
Dari mulai memikirkan perubahan bentuk tubuh hingga membayangkan proses persalinan pada trimester ketiga yang kerap menimbulkan ketakutan tersendiri.
4. Kondisi Kesehatan Mental
Kecemasan, depresi, dan kondisi kesehatan mental lainnya dapat memengaruhi tidur selama kehamilan. Hal ini dapat terjadi akibat memburuknya kondisi yang sudah ada sebelumnya atau kondisi baru yang berkembang selama kehamilan.
5. Kaki Kram dan Sering Nyeri Punggung
Kaki kram dan nyeri punggung menjadi hal yang sangat umum terjadi pada ibu hamil. Hal ini bisa menjadi penyebab insomnia, susah tidur, atau terbangun dari tidur nyenyak saat hamil muda.
Untuk mengatasi nyeri punggung, Mami bisa tidur dengan posisi menyamping dengan menempatkan bantal di antara kedua kaki untuk mengurangi tekanan.
Sementara untuk menghindari kram kaki, Mami juga bisa melakukan peregangan serta meninggikan kaku saat duduk atau dalam posisi tidur.
6. Sering Buang Air Kecil
Bukan lagi suatu hal yang aneh jika saat hamil mami makin sering buang air kecil sepanjang hari, termasuk pada malam hari. Hal ini tak jarang menjadi penyebab mams mengalami insomnia atau susah tidur saat hamil.
Hormon progesteron dapat memengaruhi kelenturan otot dinding dalam oragen kemih. Sehingga kapasitas kandung kemih biasanya akan menyusut seiring dengan perkembangan rahim yang terus membesar.
Cara Mengatasi Insomnia Saat Hamil
Insomnia atau susah tidur saat hamil bukanlah menjadi hal yang terlalu Mami khawatirkan. ada beberapa hal yang bisa mami lakukan untuk menghindari insomnia berikut caranya:
- Memperbaiki Posisi Tidur
- Meluangkan waktu untuk tidur siang
- Memastikan perut sudah kenyang sebelum tidur
- Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
- Menciptakan suasana tidur yang nyaman
- Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik pada siang hari.
Sebenarnya, susah tidur malam saat hamil tergolong wajar. Namun apabila insomnia saat hamil terus berlanjut serta mami memiliki masalah kesehatan lainnya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.