Penyebab Ibu Melahirkan Anak Autis, Kenali Gejala Dan Cara Mengatasinya!
Apa penyebab ibu melahirkan anak autis? Autis adalah kelainan perkembangan saraf yang mempengaruhi bagaimana seseorang dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan hal-hal di sekitarnya.
Autisme ini merupakan kondisi yang dialami seumur hidup. Sehingga anak yang terlahir autis membutuhkan kerja keras untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Lalu apa itu autisme dan bagaimana gejala yang ditimbulkannya. Mari kita simak informasi selengkapnya berikut ini.
Apa Pengertian Autis
Autisme adalah kelainan fungsi otak dan saraf yang cukup kompleks. Sehingga dapat memengaruhi perilaku serta proses berfikir. Autisme ini mencakup gangguan dalam segala aspek. Mulai dari sosial, bahasa serta komunikasi secara verbal ataupun non-verbal.
Autisme ini akan dialami seumur hidup. Gejala terjadinya autis ini dapat terlihat semasa kanak-kanak. Namun autis ini bukanlah suatu penyakit. Tetapi suatu kondisi otak bekerja dengan cara yang berbeda dengan orang lain.
Anak yang mengidap autis dapat membuat anak tidak dapat memiliki kualitas hidup yang normal. Untuk jenis autisme ini ada beberapa. Diantaranya ada sindrom asperger, gangguan autistik, gangguan perkembangan pervasif (PDD-NOS) dan childhood disintegrative disorder (syndrom heller).
Lalu bagaimana cara melihat anak yang adanya ciri-ciri autis. Karena autis ini dapat dilihat sejak masa kanak-kanak. Sehingga ada ciri-ciri yang terlihat.
Ciri-Ciri Autisme Pada Anak Usia Dini
Ciri autis pada anak usia dini sangat bervariasi pada setiap anak. Meski diagnosanya serupa, namun gejala atau ciri yang muncul tidaklah sama. Namun ada karakteristik utama anak yang mengalami autis.
1. Adanya Masalah Komunikasi
Masalah komunikasi yang kerap terjadi pada anak dengan kondisi autis. Anak sering mengalami kesulitan saat bicara, membaca, menulis dan mengerti bahas isyarat. Masalah komunikasi ini terjadi seperti kurangnya isyarat seperti melambai atau menunjuk.
Kondisi autis ini membuat anak merasa kesulitan dalam memulai komunikasi. Kerapkali anak autis mengulangi satu kata atau yang mirip dengan latah. Selain itu juga anak sering mengucapkan kata dengan nada khusus.
Adanya sensitivitas sensorik yang berbeda membuat anak sering berbicara dengan nada khusus. Ini menyebabkan anak memiliki cara bicara yang unik. Sebagian ada yang terdengar seperti sedang bernyanyi.
2. Adanya Masalah Perilaku
Anak yang mengalami autis mengalami masalah perilaku. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam mengolah informasi otak dan respons terhadap lingkungan. Gangguan dalam masalah perilaku ini menyebabkan masalah sosial.
Menangis, tertawa atau marah tanpa sebab, membuat anak kesulitan dalam bersosialisasi. Anak cenderung kesulitan berinteraksi, karena lebih menyukai topik atau objek tertentu saja. Sehingga anak lebih fokus pada topik atau sesuatu tertentu.
Anak autis juga sering melakukan kegiatan yang berbahaya untuk diri sendiri. Hal ini terjadi seperti membenturkan kepala ke dinding. Anak juga kerap menjambak rambutnya sendiri.
3. Masalah Sosialisasi
Anak yang memiliki masalah sosialisasi dapat dicurigai memiliki masalah komunikasi. Kesulitan komunikasi dengan orang lain juga menjadi salah satu cirinya. Hal ini disebabkan karena mereka lebih asyik dengan dunia mereka sendiri.
Anak autis menjadi lebih sulit terkoneksi dengan orang sekitar. Anak autis juga dapat menunjukkan kurangnya respons atau lebih sensitif pada perasaan sendiri maupun orang lain. Ini yang menyebabkan anak autis tidak gampang bermain, berbagi mainan atau berteman dengan anak lain.
Penyebab Ibu Melahirkan Anak Autis
Apa penyebab ibu melahirkan anak autis? Penyebab autis ini belum sepenuhnya diketahui secara pasti. Hingga sekarang para ahli kesehatan menduga autisme ada hubungannya dengan kerusakan area otak.
Sehingga hal ini menggambarkan dan mengolah bahasa pada pengidap. Meski begitu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seorang anak mengidap sindrom autisme. Ada beberapa penyebabnya, berikut ini.
1. Genetik
Ada beberapa anak mengidap autis karena adanya kelainan genetik. Hal ini termasuk juga dengan terjadinya mutasi gen. Mutasi gen ini adalah kondisi seperti sindrom fragile X yang meningkatkan risiko autis.
2. Lingkungan
Ada beberapa studi menunjukkan ada kaitan dengan lingkungan. Hal ini karena adanya kaitan autis dengan paparan pestisida atau logam berat.
3. Usia Ibu Ketika Hamil
Kehamilan yang terjadi pada usia lanjut, sangat berpengaruh besar menyebabkan anak autis. Terutama untuk ibu yang sudah berumur 40 tahun ke atas. Hal ini rentan meningkatkan risiko anak mengalami autisme. Karena vitalitas dan stamina yang semakin menurun.
4. Kompilasi Kehamilan
Risiko kehamilan menjadi salah satu penyebab terjadinya anak mengalami autisme. Ibu hamil yang mengalami obesitas dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Selain menyebabkan autis juga dapat membawa penyakit bawaan seperti rubella dan campak jerman.
Cara Mencegah Terjadinya Autisme Pada Anak
Sebenarnya belum ada cara untuk mencegah gangguan spektrum autisme. Namun, deteksi sejak dini dapat dilakukan, dengan adanya tujuan memaksimalkan kualitas hidup anak dan keluarga yang merawatnya.
Semakin awal diagnosis dan intervensi dini dilakukan perbaikan perilaku, keterampilan dan perkembangan bahasa akan semakin efektif. Intervensi ini akan sangat membantu penderita terlepas pada usia berapa pun terdiagnosis autis.
Biasanya banyak orangtua yang melakukan terapi untuk menghilangkan autis. Meski terapi tidak akan menghilangkan gangguan autis pada anak.
Karena ada beberapa penyebab terjadinya autis pada anak. Sehingga lebih baik dicegah lebih dini. Karena ini dialami seumur hidup, sehingga orangtua hanya perlu memahami anak lebih lagi.
Itulah tadi apa penyebab ibu melahirkan anak autis. Setelah mengetahui gejala dan penyebab terjadinya autis pada anak. Semakin cepat penanganan yang bisa ayah dan bunda lakukan kepada anak.