5 Penyebab Anak Cadel dan Cara Mengatasinya
Cadel atau kesulitan berbicara pada anak umumnya terjadi pada tahap pertumbuhan dan perkembangan bahasa. Meskipun cadel bukanlah suatu masalah yang berbahaya, namun jika tidak diatasi secara tepat, cadel dapat menjadi suatu permasalahan yang serius bagi anak.
Cadel adalah kondisi ketidak mampuan seseorang dalam melafalkan suatu huruf tertentu secara benar. Misalnya, mengucapkan huruf “d” sebagai “t”, huruf “r” sebagai “l”, atau “s” terucap menjadi “ts”.
Penyebab Anak Cadel
Umumnya, setiap anak mengalami tahapan cadel dalam proses belajar bicara. Akan tetapi, jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak diatasi dengan baik, maka cadel dapat menjadi suatu masalah serius yang berdampak pada kemampuan komunikasi anak. Nah, Berikut beberapa 5 yang dapat menyebabkan anak cadel
1. Gangguan Koordinasi Mulut
Kemampuan berbicara anak sangat bergantung pada koordinasi lidah, langit-langit mulut, dan bibir. Koordinasi ini dipengaruhi oleh pusat saraf motorik bicara yang terdapat di otak. Pusat saraf motorik bicara ini disebut sebagai area Broca.
Jika pusat saraf otak ini terganggu, maka koordinasi gerakan mulut juga akan terganggu. Akibatnya, pengucapan kata menjadi tidak tepat dan anak terdengar cadel. Jika tidak ada masalah pada otak, kemampuan koordinasi lidah, langit-langit mulut, dan bibir pada anak yang cadel dapat diperbaiki dengan latihan koordinasi.
2. Ukuran Lidah yang Besar
Ukuran lidah yang besar dapat menjadi penyebab anak menjadi cadel, di mana ia kesulitan melafalkan kata-kata dengan benar. Ini dapat terjadi pada sebagian anak, terutama anak dengan kelainan tertentu seperti hipotiroid atau sindrom Down.
3. Tounge-Tie
Tounge-tie adalah istilah yang digunakan pada lidah yang memiliki jaringan seperti kait di bawahnya, yang disebut frenulum linguae. Jaringan ini menarik lidah ke dalam sehingga lidah tidak leluasa bergerak. Akibatnya, terjadi miskoordinasi gerakan lidah dan menjadi penyebab anak cadel. Jika keadaan semakin parah, maka diperlukan tindakan medis, yaitu pemotongan frenulum linguae agar lidah dapat bergerak dengan leluasa.
4. Kelainan Posisi Rahang dan Langit-Langit Mulut
Posisi rahang atas dan rahang bawah yang tidak tepat atau langit-langit mulut yang terlalu tinggi dapat mengganggu proses pembentukan suara. Beberapa huruf dan suara membutuhkan mulut yang terkatup dengan baik, dan jika rahang atau langit-langit tidak tertutup dengan benar, anak akan mengalami kesulitan dalam melafalkan huruf tertentu seperti “d”, “l”, dan “n” sehingga terdengar cadel.
5. Penggunakan Dot atau empeng
Kebiasaan memakai dot dapat menyebabkan gangguan perkembangan berbicara pada anak, seperti cadel. Jika anak terbiasa mengisap dot, lidahnya mungkin terbiasa untuk terdorong ke depan dan berada di antara giginya, sehingga sulit untuk mengucapkan huruf “S” dan “Z” dengan jelas. Sebagai orang tua, Mams harus berhati-hati dalam memberikan dot dan tidak berlebihan.
Cara Mengatasi Anak Cadel
Sebagai orang tua, Mams harus menyadari bahwa cadel tidak dapat disembuhkan hanya dengan terapi obat dari apotek. Cadel hanya dapat disembuhkan melalui terapi dengan dokter ahli. Namun, sebagai langkah awal, Mams dapat mencoba beberapa hal sederhana di rumah sebagai berikut:
1. Latih Motorik Mulut dengan Sedotan
Memberikan kesempatan pada anak untuk minum dari sedotan dapat melatih tenaga motorik di mulutnya. Kekuatan motorik yang terlatih dapat menunjang kemampuan anak dalam berbicara.
2. Latih Posisi Lidah dan Mulut Anak
Rencanakan untuk melatih posisi lidah dan mulut anak Mams untuk mengucapkan berbagai huruf yang terdengar sulit, seperti huruf “R”. Kebiasaan melatih posisi lidah dapat memudahkan anak untuk mengingatnya. Mams dapat mengulangi kebiasaan ini di depan cermin agar anak lebih mudah mengingat.
3. Buat Permainan yang Melatih Motorik Lisan Anak
Mams dapat membuat permainan yang melatih keterampilan motorik lisan anak, seperti meniup klakson mainan atau meniup gelembung sabun. Hal ini dapat membantu anak dalam melatih motorik lisan dan mengatasi cadel.
4. Ajari Anak untuk Menyatakan dengan Jelas Keinginan dan Kebutuhannya
Mams dapat mengajari anak untuk menyatakan dengan jelas keinginan dan kebutuhannya. Cara ini dapat dijadikan sebagai ujian sampai orang tua memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Orang tua juga perlu mempelajari terapi agar anak cepat bicara sejak kecil.
5. Batasi Penggunaan Empeng
Orang tua perlu membatasi atau menghindari penggunaan empeng pada anak. Jika memang terdesak, disarankan agar memilih empeng sesuai ukuran mulut si kecil. Upayakan untuk memberikan empeng hanya saat Si Kecil akan tidur, lalu lepaskan ketika Si Kecil sudah tertidur. Umumnya hal ini lebih mudah dilakukan saat anak sudah menginjak usia 18 bulan.
Temukan Artikel Lainya di Google News