Mengenal Absence Seizure Pada Anak: Gejala, Penyebab Hingga Cara Pengobatannya
Absence seizure pada anak mungkin masih terdengar asing bagi bunda khususnya orang tua baru. Absence Seizure sebenarnya adalah hilang kesadaran berujung gangguan epilepsi yang hanya berlangsung sekitar 15 detik.
Dalam dunia medis, penyakit ini disebabkan oleh adanya aktivitas abnormal di dalam otak. Sedangkan untuk pemicunya bisa karena faktor genetik dan adanya riwayat epilepsi dari keluarga.
Selain terjadi pada anak, Absences Seizure juga bisa menyerang remaja hingga orang dewasa. Penyakit ini juga lebih sering terjadi pada anak perempuan dan mereka yang memiliki riwayat trauma di kepala.
Absence Seizure Pada Anak Bisa Terjadi Kapan Saja
Berbeda dengan epilepsi, Absence Seizure cenderung tidak ditandai dengan kejang yang berlebihan. Bahkan anak penderita seizure sering tak menyadari bahwa penyakitnya sedang kambuh.
Kejang karena Absence Seizure ini pun bisa terjadi kapan saja seperti saat anak bermain, belajar atau beraktivitas lainnya.
Karena berlangsung singkat dan kadang tidak disadari, bunda harus segera melakukan tindakan jika anak mengalami gejala berikut ini:
- Melamun dan Tiba-tiba tidak sadarkan diri
- Tiba-tiba menghentikan pembicaraan
- Kelopak mata berubah membesar
- Pandangan kosong
- Jatuh
- Kejang sesaat
- Berteriak dengan lantang
Gejala diatas memang cukup mengkhawatirkan dan wajar jika dikaitkan dengan hal-hal mistis. Namun, jika penangan yang tepat, Absence seizure dapat diminimalisir bahkan bisa membaik dengan sendirinya.
Diagnosis dan Penanganan Absence Seizure Pada Anak
Jika mengarah ke gangguan Absence seizure, biasanya dokter akan melakukan prosedur diagnosis dengan menanyakan beberapa hal seperti:
- Bentuk serangan ketika kambuh
- Durasi dan frekuensi serangan
- Kondisi anak sebelum, selama serta sesudah setangan terjadi
- Berapa kali terjadi serangan
- Faktor penyebab utama
- Riwayat penyakit bawaan
- Riwayat keluarga
Jika sudah, dokter kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, saraf dan pemeriksaan penunjang seperti berikut ini:
- Elektroensefalografi (EEG)
- CT scan / MRI otak
- Memeriksa cairan otak dan sumsum tulang belakang
- Cek laboratorium secara lengkap
Meski setelah kambuh anak bisa kembali beraktifitas normal, namun keadaan ini pasti membuat bunda merasa tidak tenang. Untuk itu, segera lakukan check up ke dokter jika anak terindikasi memiliki gejala Absence Seizure.
Dokter biasanya akan melakukan prosedur pengobatan dengan pemberian obat epilepsi seperti lamotrigin, asam valproat dan ethosuximide.
Pengobatan penyakit ini juga harus dilakukan secara rutin, selama dokter belum mengatakan untuk berhenti.
Cara Mencegah Absence Seizure Pada Anak
Jika bunda tidak ingin si kecil alami komplikasi Absence Seizure seperti masalah perilaku, cedera, masalah atensi hingga berujung isolasi sosial, maka segera lakukan pencegahan berikut ini:
- Rutin minum obat epilepsi
- Menghindari faktor penyebab Absence seizure
- Mengajarkan anak pola hidup sehat
- Membatasi aktivitas yang dapat membahayakan seperti berenang, bersepeda dan lain sebagainya.
Itulah bunda sedikit edukasi tentang Absence Seizure pada anak mulai dari pengetian, gekala faktor penyebab hjinmgga cara peencegahan. Jangan tunggu terlambat, yuk segera lakukan pemeriksaan jika anak cenderung mengalami gejala di atas.