Terjadinya penebalan dinding rahim apakah berbahaya? Penebalan dinding rahim ini merupakan salah satu kelainan pada sistem reproduksi pada wanita. Kondisi tersebut sering disebut dengan hiperplasia endrometrium.

Hal ini dapat terjadi karena disebabkan dengan berbagai hal. Umumnya ditandai dengan adanya pendarahan dari vagina atau perubahan pola menstruasi.

Dinding rahim atau endometrium ini terdiri dari dua lapisan jaringan yang menempel pada otot rahim. Lapisan pertama itu umumnya tidak dapat berubah. Sedangkan lapisan kedua tersebut bersifat lebih dinamis sehingga dapat berubah seiring naik-turunnya hormon estrogen pada wanita.

Ada kalanya kelainan pada jumlah hormon dalam rahim juga dapat menjadi penyebab penebalan dinding rahim. Secara tidak normal juga dapat memicu berbagai keluhan tertentu. Untuk itu penting mengetahui penyebab, gejala serta cara penanganan yang tepat untuk hal tersebut.

Penyebab Penebalan Dinding Rahim Apakah Berbahaya

Hiperlapsia endrometrium atau penebalan dinding rahim ini terjadi ketika hormon estrogen dalam tubuh wanita terlalu tinggi. Sedangkan hormon progesteronnya terlalu rendah. Sedangkan kedua hormon tersebutlah yang berperan penting dalam menstruasi dan kehamilan pada wanita.

Selama masa ovulasi ini, hormon estrogen pada wanita berperan dalam mengentalkan endometrium. Sedangkan progesteron mempersiapkan rahim untuk terjadinya kehamilan. Apabila kehamilan tidak terjadi, kadar progesteron menurun dan memicu rahim melepaskan lapisannya yang biasa disebut dengan periode menstruasi.

Ada beberapa faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko wanita terkena penebalan rahim. Diantaranya sebagai berikut:

  • Usia di atas 35 tahun
  • Riwayat keluarga dengan kanker rahim atau kanker ovarium’
  • Perubahan hormon menjelang menopause atau ketika menopause
  • Efek samping terapi hormon estrogen
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Gangguan organ reproduksi, misalnya seperti infertilitas atau sindrom ovarium polikistik (PCOS.
  • Berat badan berlebihan atau obesitas.
  • Penyakit tertentu, seperti penyakit diabetes.
  • Gangguan tiroid atau adanya penyakit kandung empedu
  • Kebiasaan merokok

Gejala Penebalan Dinding Rahim Pada Wanita

Penebalan dinding rahim wanita ini bisa saja tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi ada beberapa gejala yang timbul akibatnya. Sebagian wanita dengan kondisi ini bisa saja tengah mengalami penebalan dinding rahim. Berikut gejalanya:

  • Periode menstruasi berlangsung lebih lama.
  • Jumlah darah yang keluar ketika menstruasi lebih banyak dibandingkan biasanya.
  • Siklus menstruasi ini terjadi tidak teratur, misal saja jarak antara siklus bulan lalu dengan bulan ini kurang dari 21 hari.
  • Terjadinya pendarahan melalui vagina meskipun telah menopause.

Penebalan dinding rahim apakah berbahaya? Tanda serta gejala yang terkadang terjadi menyerupai seperti gejala penyakit lain. Untuk itu penting memeriksakan diri ke dokter. Agar diketahui penyebab serta mendapatkan penanganan yang tepat dan segara dilakukan dengan cepat.

Cara Mengatasi Penebalan Dinding Rahim Pada Wanita

Untuk dapat memastikan diagnosis yang tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan penunjang. Seperti pemeriksaan tes darah, USG trasvaginal, histeroskopi dan biopsi dinding rahim.

Berikut ini beberapa tindakan penanganan yang mungkin akan dokter lakukan. Penanganan ini disesuaikan dengan penyebab mengapa terjadi penebalan dinding rahim pada tubuh kamu.

1. Terapi Hormon Progesteron

penebalan dinding rahim apakah berbahaya

Umumnya terjadinya penebalan dinding rahim ini terjadi karena tubuh kekurangan hormon progesteron. Sehingga itu dokter biasanya melakukan terapi penambahan hormon progesteron.

Untuk hormon progesteron ini bisa juga melalui pil KB progesteron IUD. Biasanya pil KB ini mengandung hormon progesteron atau dapat juga dilakukan dengan suntikan hormon.

2. Operasi Pengangkatan Rahim Atau Histerektomi

penebalan dinding rahim apakah berbahaya

Metode ini biasanya dilakukan apabila terapi hormon sudah tidak berhasil untuk dijalankan. Utamanya tidak berhasil mengobati penebalan dinding rahim. Bisa juga jika dicurigai kalau hiperplasia endrometrium terjadi akibat adanya pertumbuhan sel kanker rahim.

Metode ini dapat menjadi pilihan untuk menangani penebalan dinding rahim. Akan sangat baik ketika wanita tersebut telah mengalami masa menopause. Namun jika yang masih ingin mendapatkan anak, maka cara ini bisa membuat tidak mendapatkan keturunan.

Penebalan dinding rahim ini bukanlah kondisi yang berbahaya. Umumnya dapat disembuhkan dan dapat dihilangkan. Namun bisa saja gejala dari kondisi tersebut menyerupai penyakit lain yang berbahaya.

Jadi, penebalan dinding rahim apakah berbahaya? Utamanya penyakit ini tidaklah berbahaya. Akan tetapi bisa saja gejala tersebut dikarenakan penyakit lain atau meningkatkan risiko terkenanya kanker rahim.