Kisah Devy Natalia, Perempuan Hebat di Balik Brand Bohopanna yang Sukses Go Internasional
Bohopanna, merek pakaian bayi dan anak yang berasal dari Semarang, telah menunjukkan prestasinya dalam dunia fashion selama enam tahun terakhir.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memasarkan produk, serta membuka gerai di beberapa kota hingga memiliki stockist di Rusia, Bohopanna semakin dikenal luas.
Di balik kesuksesan Bohopanna, ada Devy Natalia, seorang wanita yang memiliki passion di bidang fashion.
Devy, yang merupakan lulusan Jurusan International Business Management, Universitas Ciputra, Surabaya, mengaku tidak pernah bekerja di kantor sejak lulus kuliah. Ia pernah berkecimpung di dunia event organizer dan properti sebelum akhirnya menekuni bisnis pakaian anak.
Devy terinspirasi untuk mendirikan Bohopanna bersama sahabatnya, Irene, karena kesulitan mencari pakaian bayi yang berkualitas dan terjangkau di pasaran.
Ia bahkan sampai harus membeli pakaian dari luar negeri untuk anaknya. “Kami berpikir, kenapa tidak membuat merek fashion sendiri yang sesuai dengan kebutuhan dan selera kami,” kata Devy.
Nama Bohopanna dipilih karena mudah diucapkan dan diingat. “Bohopanna tidak memiliki arti khusus,” jelas Devy. Sejak diluncurkan, Bohopanna terus mengalami peningkatan penjualan yang signifikan.
Dari yang awalnya hanya produksi rumahan dan memasarkan lewat Instagram, kini telah memiliki fasilitas produksi dan warehouse sendiri. Bohopanna juga kerap mendapat permintaan yang melampaui kapasitas produksi.
Devy dan Irene memulai bisnis ini dengan modal tabungan Rp 15 juta, ditambah uang hasil menjual rumah Rp 600 juta dan mobil Rp 300 juta. Dengan modal tersebut, mereka mulai memproduksi koleksi basic clothes bayi dan anak dengan bahan baku kapas yang diimpor dari luar negeri.
Proses pemintalan hingga produksi menjadi kain dilakukan di dalam negeri, dengan bekerja sama dengan beberapa konveksi di Jawa Tengah, seperti Sukoharjo dan Ungaran.
Bohopanna menawarkan berbagai macam koleksi pakaian bayi dan anak yang stylish dan dengan kualitas premium. Koleksinya tersedia dari usia lahir sampai dengan 14 tahun.
Devy mengatakan, koleksi-koleksi tersebut didesain oleh tim in house Bohopanna tanpa melibatkan perancang busana ternama. “Kami juga kadang-kadang berkolaborasi dengan ilustrator untuk membuat gambar yang lucu dan sederhana,” ucapnya.
Saat ini, Devy memiliki lebih dari 200 karyawan tetap dan 5.000 penjahit yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Setiap tahun kami memproduksi 4 juta – 6 juta pakaian baru dan bisa merilis tiga koleksi rancangan model baru,” ungkap wanita yang lahir pada 8 Desember 1989 ini.
Koleksi Bohopanna meliputi baju atasan, celana, dress, baju tidur, hingga aksesori perlengkapan bayi dan anak dengan model yang fashionable.
Harganya berkisar antara Rp 19.000 dan Rp 150.000. “Target pasar kami adalah kalangan menengah-bawah. Kami ingin semua anak bisa memiliki pakaian yang layak dan apik dengan harga terjangkau,” tegas Devy.
Devy mengaku menghadapi beberapa tantangan dalam menjalankan bisnis ini, seperti mencari karyawan yang mengerti proses pembuatan pakaian, dari membuat pola hingga menjadi baju siap pakai.
Selain itu, ia juga harus bersaing dengan banyak kompetitor yang meniru desain produk fashion-nya. “Hampir setiap kali Bohopanna mengeluarkan koleksi baru, akan banyak merek lain yang mengikutinya,” tuturnya.
Tak hanya memasarkan secara online, Bohopanna juga memiliki enam gerai fisik. Gerai pertamanya di By The Sea, Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Lalu, di Makassar (Jalan Hasanudin), Surabaya (Mal Pakuwon), dan Batam (Mal Grand Batam).
Selain itu, Devy pun memiliki stand alone store di Canggu, Bali. “Kami juga mempunyai stockist yang berada di Malaysia, Afrika Selatan, Oman, Italia, Inggris, Dubai, Brussels, Amsterdam, dan Paris,” katanya.
Ke depan, Devy ingin mengembangkan lini bisnisnya dengan menghadirkan produk fashion anak yang lebih modis tapi dengan harga yang tetap terjangkau.
Selain itu, ia juga ingin membuat sportswear untuk anak. “Aku ingin Bohopanna tetap bisa ngeluarin produk yang affordable tapi kualitasnya bagus. Murah tapi enggak murahan,” katanya.