Kenali Gejala DBD Pada Bayi Dan Cara Pengobatannya Yang Tepat!
Apa saja gejala DBD pada bayi? Bayi di bawah 1 tahun yang mengalami demam berdarah ternyata lebih berisiko. Oleh karena itu, disarankan untuk jeli melihat gejala yang ada.
Demam Berdarah Dengue ini merupakan penyakit yang umum terjadi pada negara dengan iklim tropis, seperti Indonesia.
Penyakit ini disebabkan ada oleh virus dengue yang dapat menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk. Siapapun dapat terkena penyakit ini tak terkecuali anak-anak dan bayi.
Lantas seperti apa gejala demam berdarah pada bayi? Langsung saja simak melalui artikel di bawah ini.
Gejala DBD Pada Bayi
Bayi yang mengalami DBD dapat terlihat gejalanya setelah 4-10 hari setelah tergigit nyamuk yang membawa virus dengue.
Ketika bayi terkena DBD maka dirinya akan menunjukkan beberapa tanda dan gejala. Berikut beberapa tanda dan gejala yang akan bayi alami ketika terkena DBD.
- Bayi mengalami demam tinggi selama 2-7 hari dengan suhu dan mencapai 39 sampai 41 derajat Celcius.
- Mengalami gangguan pencernaan seperti mual, muntah dan nyeri pada perut.
- Bayi mengalami kurangnya nafsu makan hingga tidak mau menyusu sama sekali.
- Kecil selalu terlihat mengantuk dan lebih rewel dari biasanya.
- Munculnya ruam pada kulit bayi.
- Bayi mengalami mimisan atau gusi berdarah.
- Terdapat darah pada kotoran, urine atau mentahannya.
- Bayi juga mengalami sesak nafas.
Apabila ada gejala DBD pada bayi seperti di atas sebaiknya bunda langsung segera bawa si kecil ke dokter atau rumah sakit terdekat. Hal ini untuk mendapatkan pemeriksaan serta penanganan lebih detail.
Cara Mengobati Dan Penanganan DBD Pada Bayi
Hingga saat ini belum ada metode atau pengobatan yang secara spesifik untuk mengobati DBD. Sebenarnya penanganan yang diberikan ini bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi.
Selain itu juga untuk membantu tubuh dalam melawan virus dengue. Sehingga dapat sembuh secara alami.
Pengobatan DBD ini sebaiknya dilakukan di rumah sakit dengan pemantauan yang ketat dari dokter. Hal ini dilakukan hingga membuat kondisi bayi membaik.
Namun jika dokter menyimpan si kecil dirawat di rumah saja, maka bunda dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk merawat si kecil yang terkena DBD.
1. Pastikan Si Kecil Tidak Kekurangan Cairan Atau Dehidrasi
Sebaiknya ketika si kecil terkena DBD Jangan biarkan si kecil kekurangan cairan atau dehidrasi. jadi berikan asupan cairan yang lebih sering dari biasanya.
Umumnya bayi usia 6 bulan ke bawah hanya boleh diberikan ASI atau susu formula. sebaiknya air putih diberikan ketika usia bayi sudah di atas 6 bulan.
2. Obat Penurun Demam
Untuk melakukan perawatan dan pengobatan bayi yang terkena DBD perlu diberikan obat penurun demam. Hal ini berguna untuk meredakan demam pada bayi.
Sebaiknya Bunda berikan obat penurun demam yang telah dokter resepkan. Dapat juga mencari obat penurun panas bayi 0-6 bulan di apotek.
3. Pastikan Si Kecil Cukup Beristirahat
Ketika kecil-kecil terkena DBD sebaiknya biarkan si kecil memiliki cukup waktu istirahat. Usahakan tidak mengajak bayi bermain atau bercanda untuk mengurangi gejala DBD yang bayi rasakan.
Sebaiknya malah Biarkan saja si kecil tidur lebih banyak. Hal ini untuk membantu tubuh dalam melawan virus dengue dalam tubuh.
Cara Mencegah DBD Datang Kembali
Ketika si kecil sudah sembuh dari DBD, sebaiknya bunda melakukan pencegahan. Hal ini berguna agar DBD tidak datang kembali menjangkiti si kecil.
Salah satu mencegah agar si kecil tidak terkena DBD adalah dengan melakukan vaksin dengue. Hanya direkomendasikan untuk anak-anak berusia 9 sampai 16 tahun.
Namun bunda dapat menjauhkan si kecil dari penyebab DBD. Berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan.
- Mengoleskan obat anti nyamuk yang aman untuk bayi.
- Pastikan si kecil menggunakan baju berbahan katun longgar yang menutupi tubuhnya dari tangan hingga kaki.
- Pasang jaring-jaring anti nyamuk atau kelambu di tempat tidur si kecil.
- Pasang juga jaring-jaring anti nyamuk di bagian jendela atau pintu supaya nyamuk tidak bisa masuk ke dalam rumah.
- Selalu bersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi vas bunga atau penampungan air minum minimal seminggu sekali.
- Terlalu tutup tempat penampungan air setelah digunakan.
- Buang sampah yang dapat menampung air supaya tidak ada nyamuk yang bertelur di situ.
Itulah tadi beberapa gejala DBD pada bayi serta pengobatannya yang tepat. Sebaiknya bunda mencegah bayi terkena di DBD lagi dengan cara-cara seperti di atas.