Mengasuh anak ternyata tak sebatas memberi mereka makan, menurut keinginan mereka atau memfasilitasi segala yang mereka butuhkan.

Lebih dari itu, mengasuh anak adalah bagaimana cara kita membawa mereka untuk benar-benar jadi pribadi yang unggul dan membawa dampak baik untuk hidupnya ketika dewasa. 

Itulah mengapa moms perlu menentukan parenting style yang ternyata sangat berguna untuk tumbuh kembang anak.

Gaya pengasuhan atau parenting style ini sendiri terbagi dalam 4 jenis yaitu Authoritarian Parenting, Authoritative Parenting, Permissive Parenting dan Neglectful Parenting. Semua jenis gaya asuh ini akan dibahas secara detail lewat artikel di bawah ini, jadi pastikan moms menyimak sampai akhir ya!

Jenis Parenting Style yang Perlu Moms Ketahui

Ada empat jenis parenting style yang masing-masing punyaa kelebihan dan kekurangan masing-masing. Moms, bisa menyesukaina mana yang kiranya cocok dengan karakter si kecil. Berikut penjelasannya:

1. Authoritarian Parenting Style

Authoritarian parenting merupakan tipe pengasuhan anak secara otoriter. Biasanya, Parenting style ini akan berfokus pada istilah “orang tua selalu benar”. Dimana orangtua menganggap anak harus menuruti setiap aturan yang dibuat orang tua tanpa membantah sedikitpun. Tak jarang, orangtua tipe ini tidak akan mendengar pendapat anaknya. 

Selain itu, orang  tua dengan pola asuh seperti ini akan memberikan hukuman pada setiap kesalahan yang dilakukan anak. Dalam hal ini, orangtua menganggap membuat anak merasa bersalah lebih efektif dalam mendisiplinkan anak.  

Namun, anak yang tumbuh dengan cara ini juga berisiko mengalami permasalahan harga diri. Ketika hadir di lingkungan yang lebih luas, secara tidak langsung mereka akan merasa tidak dihargai karena sejak kecil orang tua tidak mau mendengar pendapat mereka.  

Kemungkinan anak pun akan bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif dan gemar berbohong. Pada awalnya mungkin anak akan patuh, namun seiring berjalannya waktu, ia akan mencoba memberontak. Hal ini terjadi karena imbas dari sikap orang tua yang terlalu keras sehingga untuk menghindari setiap hukuman,

2. Authoritative Parenting Style

Pola asuh yang berwibawa atau authoritative parenting adalah tipe pengasuhan yang fokus membangun lingkungan yang positif untuk anak. 

Orangtua masih bisa memberi aturan sesuai dengan gaya mereka, namun juga harus mendengarkan pendapat anak.  Memberikan hadiah atau pujian setiap kali anak melakukan kebiasaan baik merupakan salah satu cara orangtua dalam mendisiplinkan anak.

Diharapkan anak yang tumbuh dengan parenting style ini akan lebih bertanggungjawab. Mereka pun sangat pandai dalam mengekspresikan pendapat mereka. 

Seorang anak yang diasuh dengan tipe ini juga lebih bahagia dan sukses jika sudah dewasa. Parenting style ini akan membangun kebiasaan baik pada anak seperti memutuskan sesuatu dengan benar.  

3. Permissive Parenting Style

Beberapa orangtua seakan memilih membiarkan anaknya melakukan apapun yang mereka sukai. Jenis parenting ini disebut dengan parenting style permissive. 

Orang tua dengan tipe pengasuhan ini menganggap anak akan selalu menjadi anak-anak. Para orangtua tipe ini juga membiarkan anak tanpa memberikan batasan dan baru akan bertindak apabila sudah terjadi hal yang serius. 

Parenting style ini biasanya tidak menerapkan disiplin yang ketat. Para orangtua justru sangat berharap mereka bisa dekat dengan anak layaknya teman.  Tidak jarang orangtua seakan membiarkan anak mereka memilih hal yang disukai tanpa memberikan arahan yang baik. 

4. Neglectful Parenting Style

Neglectful Parenting Style
(Gambar by freepik.com)

Berbeda dengan sebelum-sebelumnya, gaya pengasuhan tipe ini biasanya mempunyai sifat yang acuh tak acuh.  Saking acuhnya, sering kali orang tua tidak mengetahui bagaimana perkembangan dan masalah yang dihadapi buah hati.  

Anak dengan pola asuh seperti ini jarang mendapatkan perhatian dan arahan dari orangtua. Bahkan, dampak negatifnya, anak tidak merasa bahagia dan butuh pelarian yang justru ke hal negatif. 

Selain itu, mereka juga lebih sering mengalami kendala dalam bidang akademik dan memiliki masalah perilaku yang kurang baik, karena sering mencari perhatian pada orang lain.