Demam Naik Turun Gejala Covid? Jangan Dulu Panik, Bisa Jadi Karena 4 Penyakit Ini!
Demam naik turun gejala Covid? Pasca dinyatakan sebagai wabah endemic, Covid memang tak menyeramkan dulu. Namun, banyak gejala penyakit salah satunya demam yang masih dikaitkan dengan Covid.
Lalu, apakah benar demam termasuk gejala Covid-19? Tenang, moms jangan panik dulu. Berikut akan dibahas secara lengkap tentang beberapa perbedaan gejala demam.
Demam Naik Turun Gejala Covid?
Munculnya gejala demam biasanya akan disertai dengan tanda-tanda lainnya yang dapat memudahkan moms untuk mengidentifikasi suatu penyakit.
Berikut beberapa perbedaan gejala demam yang bisa moms ketahui, sehingga bisa memberikan penanganan secara cepat dan tepat.
1. Flu
Gejala demam naik turun yang umum ditemukan biasanya terjadi pada penyakit flu. Hal ini terjadi karena adanya virus influenza yang menular melalui udara atau pernapasan dari orang yang telah terinfeksi flu.
Penyakit flu biasanya diawali dengan tanda-tanda demam, sakit kepala, hidung tersumbat atau meler. Sekilas gejala penyakit ini mirip dengan Covid-19, namun masa inkubasinya lebih cepat.
Saat moms mengalami flu, maka disarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih, makan-makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan minum multivitamin.
Jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan ya moms, agar virus tidak semakin menyebar.
2. Demam Berdarah
Diketahui bahwa demam berdarah merupakan salah satu jenis penyakit klasik yang disebabkan oleh gigitan nyamuk betina aedes aegypti.
Gejala awal dari demam berdarah yaitu demam tinggi yang muncul secara tiba-tiba saat awal terinfeksi. Berbeda dengan flu atau Covid-19, demam berdarah tidak menyerang saluran pernapasan.
Selain itu, demam berdarah biasanya akan berlangsung sekitar 4-10 hari tergantung dari imun yang dimiliki.
Demam berdarah bisa dianggap berat jika disertai munculnya pendarahan, mual, muntah, muncul bercak kemerahan, serta demam yang berujung kejang.
Sebagai antisipasi, maka moms bisa melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
3. Pilek
Sekilas banyak orang yang menyangka bahwa pilek sama dengan flu. Sebab, untuk gejala awal yang ditimbulkan juga sama seperti flu yaitu demam, sakit kepala, dan hidung berair.
Kendati begitu yang membedakan keduanya adalah penyebab terjadinya pilek. Virus yang menyebabkan seseorang terkena pilek disebut rhinovirus, adenovirus, atau para influenza.
Jadi bisa dikatakan pilek adalah flu dalam bentuk yang lebih ringan dan terjadi secara bertahap. Pilek biasanya akan membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari.
4. Covid-19
Terakhir, demam yang naik turun bisa menjadi gejala dari Covid-19. Seperti yang moms ketahui, bahwa Covid-19 disebabkan oleh adanya virus corona SARS-CoV-2.
Gejala paling yang paling sering ditemukan pada penderita Covid-19 yaitu demam, batuk, nyeri tubuh, serta hilangnya kemampuan indra penciuman atau anosmia.
Sementara itu untuk gejala yang paling parah ditandai dengan sulitnya bernapas, nyeri di dada, serta hilangnya mobilitas atau kesadaran.
Seseorang dapat dinyatakan terkena Covid-19 apabila telah melakukan pemeriksaan dan menjalani tes laboratorium melalui sampel yang diambil dari hidung.
Penting untuk diketahui bahwa virus corona selalu bermutasi dari waktu ke waktu. Sehingga gejala yang ditimbulkan bisa saja berbeda-beda sesuai dengan jenis variannya.
Itulah moms penjelasan singkat tentang beberapa perbedaan gejala demam yang naik turun belum tentu terdeteksi sebagai Covid-19.
Agar tidak salah dalam mendiagnosa, maka sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter terdekat.
Semoga informasi di atas membantu, sehat selalu ya, moms.