Baru-baru ini program “Close The Door” milik Deddy Corbuzier mengundang bocah 11 tahun asal Trenggalek bernama Muhammad DeLiang Al-Farabi.

Jika dilihat sekilas, bocah yang akrab disapa DeLiang itu nampak biasa saja, sama seperti anak pada umumnya.

Namun siapa sangka, di usianya yang baru menginjak 11 tahun, DeLiang berhasil menulis 4o buku Bahasa Inggris.

Bahkan, dari 4o judul buku ada depalan buku yang berhasil terbit dan masuk dalam “Top 15 Amazon” untuk kategori Dark Comedy.

Dengan pencapaian tersebut, berikut fakta DeLiang bocah 11 tahun asal Trenggalek yang berhasil tulis 40 buku Bahasa Inggris.

1. 8 Buku DeLiang Al-Farabi Masuk Dalam “Top 15 Amazon” Kategori Dark Comedy

Muhammad DeLiang Al-Farabi

Melalui channel YouTube “Close The Door”, DeLiang mengaku bahwa ia telah menulis sebanyak 40 buku dalam Bahasa Inggris.

Dimana ada delapan judul buku yang berhasil terbit dan masuk ke dalam “Top 15 Amazon” untuk kategori Dark Comedy.

DeLiang menjelaskan bahwa Dark Comedy adalah genre cerita lucu namun ada balutan tragedi di dalamnya. Baginya, kejadian apapun pasti berawal dari sebuah tragedi termasuk cerita lucu.

2. Lama Tinggal di UK dan Memiliki Hobi Membaca Buku

Suksesnya DeLian menulis 40 buku berbahasa Inggris berawal dari hobi nya membaca segala jenis buku.
Bahkan ia mengaku bahwa dalam kurun waktu 1 tahun, ada ratusan buku yang telah ia baca.

Selain rajin membaca buku, hingga berhasil menjasoi penulis, DeLiang rupanya juga mahir dalam Bahasa Inggris. Kemampuan menggunakan Bahasa Inggris ia dapatkan selama bersekolah di UK.

3. Menjadi Pembicara Dalam Program Seminar SD-SMP di Polandia

Selain aktif dalam menulis buku, DeLiang rupanya juga sering jadi pembicara dalam seminar SD-SMP di Polandia.

Dalam seminar Internasional Nya, DeLiang kerap membagikan pengalamannya berhasil menulis 40 buku berbahasa Inggris.

Ia juga kerap memberikan tips and trik bagaimana menerbitkan buku yang berhasil masuk dalam Top 15 Amazon.

4. Penerapan Pendidikan Literasi Jadi Kunci Kesuksesan DeLiang

DeLiang Al-Farabi
YouTube/Deddy Corbuzier

Dengan kemampuan dalam menulis buku, banyak orang mengira bahwa DeLiang pernah mengikuti les khusus.

Padahal faktanya, kedua orang tua DeLiang tak pernah mengikutsertakan anaknya dalam les apapun.

Suksesnya DeLiang menulis sebuah buku benar-benar asal dasar ketertarikannya sendiri. Hanya saja, DeLiang memang diasuh dengan pola pendidikan literasi sejak dini.

Oleh kedua orang tuanya, ia sudah dikenalkan dengan berbagai jenis buku dan kerap diajak diskusi dalam merampungkan masalah

Bagi orang tua DeLiang, pendidikan literasi berdampak baik untuk anak karena bisa meningkatkan daya fokus, cepat tanggap dan berpikir kritis.

5. DeLiang Berikan Pesan Untuk Teman Seusianya

Saat ditanya, apa yang ia ingin disampaikan untuk teman seusianya, DeLiang memberi saran bahwa kita tidak boleh banyak diam dan tidak berbuat apa-apa.

Padahal jika mau ada action, ada banyak hal membanggakan yang bisa mereka lakukan. Bagi DeLian, peran orang tua juga sangat berpengaruh dalam menemukan potensi anak.

Jadi sebisa mungkin orang tua harus memberi suport, tanpa menghalangi minat dan potensi anak.

Saat ini, DeLiang tengah dalam proses penerbitan buku selanjutnya yang menggabungkan cerita non fiksi Perang Badar dengan cerita fantasi modern.

Jika buku ini berhasil terbit, maka akan jadi satu-satunya buku di dunia yang mengulas tentang cerita zaman Rasullah SAW yang diberi sentuhan cerita fantasi.