Ciri-ciri wanita mandul bisa terjadi karena berbagai faktor, baik dari dalam diri maupun dari riwayat penyakit turunan. Kondisi ini dapat membuat seorang wanita sulit untuk memiliki momongan dan memerlukan penanganan yang tepat. Untuk itu, penting bagi pasangan untuk mengenali ciri-ciri wanita mandul sebagai langkah antisipasi dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ciri-ciri Wanita Mandul

Mandul merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi dimana seorang wanita atau pria sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk bereproduksi. Nah Berikut adalah ciri-ciri wanita mandul yang perlu diketahui

1. Menstruasi yang tidak teratur

Salah satu ciri-ciri wanita mandul yang mudah diketahui adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Umumnya, wanita memiliki siklus menstruasi yang normal, yakni 28-35 hari. Namun pada sebagian wanita, ada yang memiliki siklus haid tidak teratur.

Seseorang dikatakan mengalami siklus haid tidak teratur ketika periode haidnya datang lebih cepat atau lebih lama dari siklus sebelumnya. Jika mams mengalami siklus haid tidak teratur secara terus-menerus, hal ini bisa menandakan suatu kondisi medis tertentu, seperti polycystic ovarian syndrome (PCOS).

2. Tidak ada tanda ovulasi

ciri ciri wanita mandul
Ilustrasi Wanita Mandul Foto : Canva

Ciri-ciri wanita mandul berikutnya adalah tidak ada tanda ovulasi, Ovulasi adalah proses keluarnya sel telur dari ovarium yang siap untuk dibuahi. Jika seorang wanita tidak mengalami ovulasi, maka peluang untuk hamil akan menjadi sangat kecil. Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ovulasi tidak terjadi dapat dilihat dari suhu tubuh basal atau lendir serviks. Jika Mams mengalami masalah dengan ovulasi, segera berkonsultasi dengan dokter.

3. Nyeri Haid Berlebihan

Nyeri haid yang berlebihan juga bisa menjadi ciri-ciri wanita mandul. Meskipun nyeri haid memang hal yang umum dialami oleh sebagian besar wanita, namun jika nyeri tersebut terasa sangat menyakitkan bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera periksakan diri ke dokter.

Nyeri haid berlebihan bisa menjadi gejala kondisi medis seperti endometriosis. Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim tumbuh di luar rahim dan bisa menimbulkan peradangan. Kondisi ini memiliki gejala nyeri haid yang sangat berlebihan.

4. Nyeri Saat Berhubungan Intim

Jika Mams mengalami nyeri saat berhubungan atau dispareunia, bisa jadi kondisi ini menunjukkan ciri-ciri wanita mandul atau infertilitas. Dispareunia bisa menjadi gejala beberapa kondisi, seperti fibroid rahim atau miom maupun infeksi pada area vagina.

Dispareunia adalah kondisi di mana seseorang mengalami nyeri yang timbul pada saat sebelum, selama, atau sesudah melakukan hubungan intim. Kondisi ini bisa terjadi sewaktu-waktu atau secara terus menerus.

5. Berhenti Menstruasi

Menopause dini adalah kondisi di mana menstruasi berhenti pada usia di bawah 40 tahun, bahkan ada wanita yang mengalaminya sebelum usia 30 tahun. Hal ini terjadi ketika indung telur tidak lagi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron secara cukup, sehingga menimbulkan berbagai gejala seperti hot flash, sakit kepala, dan mood swing.

Bagi wanita yang mengalami menopause dini, kondisi ini menyebabkan ovulasi berhenti dan tidak ada lagi pelepasan sel telur sehingga kehamilan tidak dapat terjadi. Kondisi ini menyebabkan infertilitas atau sulit hamil bagi wanita yang mengalaminya

6. Infeksi Organ Reproduksi

Menstruasi yang tidak teratur atau tidak normal adalah masalah yang sering dialami oleh wanita. Namun, masalah lain yang tidak kalah sering terjadi adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang dapat menyebabkan kemandulan.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh The American Journal of Obstetrics and Gynecology, infeksi pada saluran kelamin dan bagian panggul dapat merusak tuba falopi, rahim, dan jaringan yang berkaitan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada ovulasi, pembuahan, dan implantasi sel telur yang akhirnya dapat menyebabkan kemandulan.

7. Obesitas

Obesitas dapat menjadi ciri-ciri wanita mandul, Seorang wanita yang memiliki berat badan berlebihan. Kelebihan berat badan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon yang pada akhirnya dapat mengganggu kehamilan.

Menurut penelitian, obesitas dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon androgen dan insulin dalam tubuh. Hal ini dapat mempengaruhi ovulasi dan menurunkan kualitas sel telur. Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan peradangan dan gangguan pada kesehatan reproduksi wanita.

Temukan Artikel Lainya di Google News