Cara Menghadapi Anak yang Sedang Jatuh Cinta, Tanpa Menolak atau Memarahi
Anak yang sedang jatuh cinta adalah hal yang wajar dan normal. Namun, sebagai orang tua, Bunda tentu ingin membimbing dan melindungi anak agar tidak salah langkah dalam menjalani hubungan percintaan.
Cara Menghadapi Anak yang Sedang Jatuh Cinta
Bagaimana cara menghadapi anak yang sedang jatuh cinta dengan tepat dan bijaksana? Berikut beberapa tips yang bisa Bunda lakukan sebagai orang tua:
1. Ajak Anak Berbicara tentang Perasaannya
Jangan langsung menolak atau memarahi anak ketika ia mengaku sedang jatuh cinta. Cobalah untuk mengajaknya berbicara secara terbuka dan hangat tentang perasaannya.
Tanyakan apa yang membuatnya tertarik dengan orang yang disukainya, apa yang ia harapkan dari hubungan itu, dan apa yang ia khawatirkan.
Dengarkan dengan baik dan penuh perhatian, tanpa menghakimi atau menggoda. Berikan pengertian bahwa cinta itu luas dan tidak hanya terbatas pada lawan jenis saja, tetapi juga pada keluarga, teman, dan diri sendiri.
2. Berikan Edukasi Seks yang Sesuai
Salah satu hal yang penting untuk dibahas dengan anak yang sedang jatuh cinta adalah edukasi seks. Berikan informasi yang sesuai dengan usia dan pemahaman anak tentang tubuh, perubahan hormon, kehamilan, penyakit menular seksual, dan konsekuensi dari hubungan seksual.
Jelaskan juga tentang batasan-batasan yang harus dihormati dalam hubungan percintaan, seperti privasi, konsen, dan tanggung jawab. Ajarkan anak untuk menghargai diri sendiri dan pasangannya, serta menghindari tindakan yang berisiko atau melanggar norma.
3. Arahkan dengan Kegiatan Positif
Anak yang sedang jatuh cinta mungkin akan menghabiskan banyak waktu dan pikiran untuk memikirkan orang yang disukainya.
Hal ini bisa mengganggu konsentrasi dan prestasi anak di sekolah atau kegiatan lainnya. Untuk itu, arahkan anak dengan kegiatan positif yang bisa mengembangkan bakat, minat, dan keterampilan anak.
Misalnya, mengajak anak untuk berolahraga, bermain musik, menggambar, membaca, atau bergabung dengan komunitas yang sesuai dengan hobinya.
Dengan begitu, anak tidak hanya bergantung pada hubungan percintaannya, tetapi juga memiliki kehidupan yang seimbang dan bermakna.
4. Bersikap Bijaksana dan Mendukung
Anak yang sedang jatuh cinta mungkin akan mengalami berbagai macam emosi, seperti senang, sedih, cemburu, marah, atau kecewa. Sebagai orang tua, Bunda harus bersikap bijaksana dan mendukung anak dalam menghadapi emosi-emosi tersebut.
Jangan mengejek, menyalahkan, atau menasehati anak secara berlebihan. Berikan dukungan emosional yang positif, seperti menghibur, memuji, atau memeluk anak. Jika anak mengalami masalah atau konflik dalam hubungannya, bantu anak untuk menyelesaikannya dengan cara yang baik dan adil.
Jika anak mengalami putus cinta, jangan menganggapnya sepele, tetapi berikan pengertian bahwa itu adalah hal yang biasa terjadi dan akan membuat anak lebih kuat dan dewasa.
5. Menetapkan Batasan yang Jelas
Meskipun Bunda harus menghormati dan mendukung anak yang sedang jatuh cinta, Bunda juga harus menetapkan batasan yang jelas agar anak tidak bertindak di luar batas.
Batasan ini bisa berkaitan dengan waktu, tempat, dan cara berkomunikasi dengan pasangannya. Misalnya, Bunda bisa memberikan aturan bahwa anak harus menyelesaikan tugas sekolah dan pekerjaan rumah sebelum berbicara dengan pasangannya, atau bahwa anak tidak boleh pergi ke tempat yang sepi atau berbahaya bersama pasangannya.
Bunda juga harus mengawasi aktivitas anak di media sosial dan internet, serta memberikan himbauan untuk tidak mengirim atau menerima foto, video, atau pesan yang tidak pantas.